Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kekurangan Kalsium: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Kekurangan kalsium dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada gigi, osteoporosis, katarak, dan perubahan fungsi otak. Kalsium merupakan mineral yang penting untuk membangun tulang, gigi, serta jantung dan otot yang sehat. Ketahui akibat, makanan tinggi kalsium, dan lain-lain.

Apa Itu Kekurangan Kalsium?

Kekurangan kalsium adalah kondisi dimana tingkat kalsium dalam darah rendah. Kondisi ini juga dikenal sebagai hipokalsemia yang dapat mengganggu fungsi sistem saraf, merusak gigi dan tulang, menyebabkan kejang, kram, dan gangguan fungsi organ lainnya.

Tubuh membutuhkan asupan kalsium yang cukup untuk membangun tulang dan gigi yang kuat. Kalsium juga penting untuk menjaga kesehatan otot dan jantung.

Berdasarkan rekomendasi asupan harian, berikut ini kebutuhan kalsium setiap orang:

  • Orang dewasa membutuhkan 1.000 mg kalsium per hari.
  • Anak-anak usia 4-18 tahun membutuhkan 1.300 mg kalsium per hari.
  • Wanita di atas usia 50 tahun membutuhkan 1.200 mg kalsium per hari.
  • Laki-laki di atas usia 50 tahun membutuhkan 1.000 mg kalsium per hari.

Jika seseorang tidak memenuhi kebutuhan kalsium dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan masalah kesehatan serius. Namun, tidak semua orang mengalami gejala jika mengalami kekurangan kalsium.

Gejala Kekurangan Kalsium

Gejala kekurangan kalsium bervariasi tergantung pada jenis kelamin, usia, dan tingkat keparahan. Berikut adalah beberapa akibat kekurangan kalsium pada tubuh:

1. Osteoporosis dan Osteopenia

Kadar kalsium yang rendah dapat menyebabkan osteoporosis dan osteopenia. Osteoporosis adalah kerapuhan tulang yang rentan terhadap patah tulang, sedangkan osteopenia adalah kurangnya kepadatan mineral tulang.

Kedua kondisi ini menyebabkan nyeri, masalah postur, dan meningkatkan risiko cedera tulang.

2. Masalah Otot

Kadar kalsium yang rendah dapat menyebabkan masalah otot seperti kram, nyeri, kesemutan, kejang otot, dan mati rasa. Kondisi ini umumnya terjadi di lengan, tangan, kaki, dan sekitar mulut, tetapi sebagian besar orang tidak menyadari bahwa itu adalah tanda kekurangan kalsium.

3. Kelelahan Ekstrim

Kekurangan kalsium dapat menyebabkan rasa lelah yang ekstrim, kantuk, dan insomnia. Penderita kekurangan kalsium juga biasanya merasa lesu, lemah, sakit kepala ringan, dan kekurangan energi.

4. Masalah Kulit

Kekurangan kalsium juga dapat mempengaruhi kesehatan kulit dan kuku. Gejala yang mungkin muncul adalah kulit kemerahan, gatal, melepuh, kering, dan kuku yang rapuh atau mudah patah. Dalam beberapa kasus, kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan rambut rontok dan kebotakan.

5. Masalah Gigi

Kalsium penting untuk menjaga kepadatan dan kekuatan gigi dan tulang. Kekurangan kalsium dapat membuat gigi rapuh, iritasi gusi, dan kerusakan gigi di masa depan.

6. Sindrom Pramenstruasi yang Menyakitkan

Kadar kalsium yang rendah dapat menyebabkan gejala pramenstruasi yang lebih menyakitkan. Meskipun hubungan antara kadar kalsium rendah dan gejala pramenstruasi belum sepenuhnya dipahami.

7. Depresi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan kalsium dapat berkontribusi pada peningkatan gejala depresi, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikannya.

Ada juga beberapa gejala kekurangan kalsium lainnya, termasuk:

  • Kesemutan atau mati rasa di tangan, kaki, dan wajah
  • Halusinasi
  • Nyeri dada
  • Kesulitan menelan
  • Perubahan suara
  • Gatal-gatal
  • Katarak

Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala apapun sampai kondisi tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Jika Anda mengalami gejala kekurangan kalsium dan menyadari bahwa Anda tidak mencukupi kebutuhan kalsium harian, segera hubungi dokter. Juga perhatikan gejala tambahan seperti muntah lebih dari 4-5 kali sehari, tidak ada nafsu makan, diare, atau sembelit parah.

Penyebab Kekurangan Kalsium

Berikut ini adalah beberapa penyebab kekurangan kalsium:

  • Tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup dalam jangka waktu lama, terutama pada anak-anak.
  • Intoleransi terhadap makanan yang mengandung kalsium tinggi, seperti alergi susu.
  • Perubahan hormon tertentu pada wanita.
  • Faktor genetik tertentu.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu yang mengganggu penyerapan kalsium dari makanan.

Sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium yang direkomendasikan untuk semua orang pada semua usia.

Faktor Risiko Kekurangan Kalsium

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko memiliki kadar kalsium yang rendah adalah gizi buruk dan malabsorpsi. Gizi buruk terjadi ketika seseorang tidak memiliki akses untuk makanan yang sehat dan bergizi. Sementara itu, malabsorpsi terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap vitamin, mineral, dan nutrisi dengan baik, termasuk kalsium. Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan malabsorpsi meliputi:

  • Efek samping dari obat-obatan seperti fenitoin, fenobarbital, rifampisin, kortikosteroid, dan kemoterapi.
  • Hipermagnesemia dan hipomagnesemia.
  • Pankreatitis.
  • Hiperfosfatemia.
  • Syok septik.
  • Transfusi darah.
  • Gagal ginjal.
  • Hungry bone syndrome setelah operasi hiperparatiroidisme.
  • Efek pasca operasi pengangkatan kelenjar tiroid.
  • Kekurangan vitamin D untuk penyerapan kalsium.

Jika kadar kalsium dalam darah rendah, tubuh akan mengambilnya langsung dari tulang untuk mempertahankan kadar kalsium yang cukup. Hal ini membuat tulang menjadi rapuh dalam jangka panjang.

Diagnosis Kekurangan Kalsium

Dokter akan menanyakan riwayat keluarga, terutama jika ada riwayat osteoporosis akibat kekurangan kalsium. Dokter juga akan menanyakan pola makan sehari-hari anda. Jika dokter mencurigai kekurangan kalsium, dokter akan meminta sampel darah untuk diperiksa lebih lanjut.

Kadar kalsium dalam darah yang normal adalah 8,8-10,4 miligram per desiliter (mg/dL) untuk orang dewasa, dan lebih tinggi untuk anak-anak. Jika hasil pemeriksaan darah menunjukkan angka di bawah nilai normal, itu menandakan risiko terkena penyakit kekurangan kalsium.

Pengobatan Kekurangan Kalsium

Bagaimana cara mengatasi kekurangan kalsium? Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi kekurangan kalsium:

1. Mengubah Pola Makan

Cara yang paling mudah adalah dengan menambah asupan kalsium dalam makanan sehari-hari, seperti susu, produk susu olahan seperti keju dan yogurt, susu kedelai, brokoli, tahu, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti almond dan biji wijen, sereal, ikan sarden dan salmon, serta sayuran berdaun hijau gelap. Dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk mencoba pola makan sehat sebelum mengonsumsi suplemen kalsium. Mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi setiap hari akan membantu memulihkan kadar kalsium tubuh.

2. Suplemen Kalsium

Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan suplemen kalsium, seperti kalsium karbonat, kalsium paling unsur, kalsium sitrat, kalsium fosfat, atau suplemen kalsium lainnya dalam bentuk cair, tablet, atau kunyah. Anda hanya boleh mengonsumsi suplemen kalsium sesuai resep dokter dan tidak boleh dikombinasikan dengan makanan yang mengandung kalsium tinggi, karena risiko kelebihan kalsium. Terlalu banyak kalsium dapat meningkatkan risiko batu ginjal, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.

Komplikasi Kekurangan Kalsium

Kadar kalsium yang rendah dalam tubuh dapat menyebabkan komplikasi seperti sulit berjalan, patah tulang, dan kecacatan. Komplikasi ini bisa fatal jika tidak segera ditangani dengan asupan kalsium yang cukup dan perawatan lainnya.

Pencegahan Kekurangan Kalsium

Cara mencegah kekurangan kalsium adalah dengan memastikan asupan kalsium yang cukup dalam pola makan sehari-hari. Anda dapat secara rutin mengonsumsi susu, kangkung, kedelai, brokoli, salmon, lobak, dan makanan sehat lainnya yang kaya kalsium. Jumlah kalsium harian yang disarankan adalah 1.000 mg untuk orang dewasa berusia 19-50 tahun, sementara anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang lebih tua disarankan memenuhi asupan kalsium antara 1.200 mg – 1.300 mg. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya kalsium setiap hari, Anda dapat mencegah penyakit kekurangan kalsium.

Referensi

  1. Khan, April dan Ana Gotter. 2018. Hypocalcemia (Calcium Deficiency Disease). https://www.healthline.com/health/calcium-deficiency-disease. (Diakses pada 19 Maret 2020).
  2. Barhum, Lana. 2018. What happens when calcium levels are low? https://www.medicalnewstoday.com/articles/321865. (Diakses pada 19 Maret 2020).
  3. D-Cal. 2020. CALCIUM DEFICIENCY – LOW CALCIUM SYMPTOMS. https://d-calusa.com/low-calcium-symptoms-deficiency/. (Diakses pada 19 Maret 2020).

About The Author

Meniran Hijau: Kandungan, Manfat, dan Efek Sampingnya

Seputar Dehidrasi pada Anak