Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kehamilan Kimiawi: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Myles Bannister

Mengalami menstruasi seminggu setelah hasil test pack positif dapat membuat bingung dan takut. Sebenarnya ini adalah hal yang umum dialami banyak wanita. Kondisi ini disebut kehamilan kimiawi.

Apa Itu Kehamilan Kimiawi?

Kehamilan kimiawi adalah keguguran yang terjadi pada tahap awal kehamilan, saat sel telur sudah dibuahi dan menempel pada dinding telur, tetapi tidak mampu tumbuh normal. Kondisi ini umumnya terjadi sekitar minggu ke 4 sampai ke 5 dari siklus menstruasi.

Pada kehamilan, sel telur yang sudah dibuahi umumnya akan menempel di dinding rahim pada 3 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir. Pada tahap ini, sel yang akan menjadi plasenta mulai memproduksi hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotropin).

Hormon ini akan terus meningkat hingga dapat dideteksi lewat pemeriksaan darah atau urine saat jadwal menstruasi berikutnya.

Pada kasus kehamilan kimiawi, sel yang sudah menempel pada dinding rahim tidak mampu berkembang menjadi embrio atau plasenta yang baik. Kondisi ini akan menyebabkan perdarahan beberapa hari hingga seminggu setelah menstruasi yang seharusnya.

Jadi, seseorang yang mengalami kehamilan kimiawi akan mendapati hasil positif saat melakukan pemeriksaan kehamilan dengan test pack, karena dideteksi adanya hormon hCG dalam tubuh. Namun, perdarahan tetap terjadi beberapa hari setelahnya.

Kehamilan kimiawi adalah kasus yang umum terjadi. Para ahli percaya bahwa kasus keguguran terjadi pada sekitar 50 persen dari semua pembuahan yang terjadi.

Gejala Kehamilan Kimiawi

Kebanyakan wanita yang mengalami kehamilan kimiawi tidak pernah menyadari bahwa mereka sedang hamil karena satu-satunya gejala dari kondisi ini adalah terlambat haid.

Kondisi kehamilan kimiawi terkadang hanya diketahui melalui tes kehamilan awal atau test pack dengan hasil positif samar. Alat test pack masa kini cukup sensitif, sehingga dapat mendeteksi hormon hCG walaupun dalam jumlah sangat sedikit.

Tidak ada perbedaan jumlah darah yang keluar saat mengalami kehamilan kimiawi maupun menstruasi biasa. Oleh karena itu, banyak yang menganggap perdarahan yang terjadi merupakan menstruasi biasa.

Selain hasil tes kehamilan positif dan terlambat menstruasi, beberapa gejala lain yang dirasakan saat kehamilan kimiawi, antara lain:

  • Jumlah hormon hCG yang rendah pada pemeriksaan darah.
  • Kram perut yang lebih besar dibandingkan dengan menstruasi biasa.
  • Flek pada waktu seminggu sebelum menstruasi normal.

Jumlah hormon kehamilan yang rendah pada kehamilan kimiawi membuat Anda tidak akan mengalami gejala kehamilan seperti mual, muntah, atau kelelahan hebat.

Penyebab Kehamilan Kimiawi

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kehamilan kimiawi. Namun, kebanyakan kasus keguguran, termasuk kehamilan kimiawi, umumnya disebabkan oleh kelainan kromosom sehingga janin tidak mampu berkembang normal.

Pada kasus ini, sel telur yang sudah dibuahi akan berhenti berkembang segera setelah implantasi sel telur pada dinding rahim. Bahkan, sel telur bisa saja tidak menempel sama sekali.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kehamilan kimiawi, antara lain:

  • Masalah DNA dalam sperma
  • Jumlah hormon yang tidak normal
  • Menderita infeksi menular seksual (klamidia atau sifilis)
  • Rahim yang tidak normal
  • Implantasi di luar rahim
  • Hamil pada usia 35 tahun atau lebih
  • Masalah tiroid yang belum ditangani
  • Masalah pada pembekuan darah yang belum ditangani

Diagnosis Kehamilan Kimiawi

Pada beberapa kasus, wanita bisa melakukan tes kehamilan di rumah dan mendapatkan hasil positif tetapi kemudian dokter tidak menemukan adanya tanda-tanda kehamilan.

Pada kehamilan kimiawi, kantung kehamilan belum cukup besar sehingga tidak dapat terlihat saat pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG). Oleh sebab itu, satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk memastikan pernah ada kehamilan adalah melakukan tes darah.

Pada kasus kehamilan kimiawi, hasil tes kehamilan dengan darah akan menunjukkan hormon kehamilan yang menurun atau tidak ada sama sekali.

Penanganan Kehamilan Kimiawi

Kehamilan kimiawi dapat terjadi pada tahap sangat awal kehamilan dan mungkin tidak memberikan efek apapun pada tubuh. Oleh karena itu, tidak diperlukan penanganan khusus.

Namun, jika Anda mengalami gejala yang sudah disebutkan di atas dan mencurigai adanya kehamilan kimiawi, Anda dapat melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.

Dokter akan membantu memastikan kondisi kehamilan serta membersihkan sisa-sisa jaringan yang mungkin masih menempel dalam rahim sehingga Anda siap untuk hamil kembali.

Mengalami kehamilan kimiawi bukan berarti Anda tidak bisa hamil. Jika Anda sudah pernah mengalami kehamilan kimiawi lebih dari sekali, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya. Mengobati penyebabnya dapat mengurangi risiko kehamilan kimiawi.

Menghadapi Kehamilan Kimiawi

Kehamilan kimiawi dapat muncul seperti siklus menstruasi normal. Namun, secara emosional kondisi ini tidak bisa dianggap sebelah mata. Anda mungkin akan mengalami kesedihan dan kekecewaan akibat keguguran.

Tidak perlu terburu-buru, Anda bisa mengambil waktu untuk berduka. Kejadian ini bukan salah Anda. Kebanyakan kasus keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom, sehingga tidak ada cara untuk mencegahnya.

Anda bisa mencoba melakukan relaksasi di rumah atau pergi berlibur agar kondisi mental dapat pulih kembali. Bercerita tentang apa yang dialami dan dirasakan kepada pasangan atau keluarga dapat meringankan beban emosional.

Kehamilan kimiawi bukanlah masalah kesuburan. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan Anda untuk hamil lagi setelah mengalami kehamilan kimiawi.

Mengalami kehamilan kimiawi bukan berarti Anda tidak bisa mengalami kehamilan sehat. Anda disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Dengan demikian, dokter akan membantu memberikan penanganan tepat untuk mencegah kehamilan kimiawi terjadi kembali.

Referensi

Referensi

About The Author

Kandungan ASI yang Lengkap dan Berkhasiat

Manfaat Semut Jepang untuk Kesehatan