Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kateterisasi Jantung: Fungsi, Persiapan, Prosedur, dan Risiko

Myles Bannister

Kateterisasi jantung adalah prosedur digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit kardiovaskular. Selama prosedur ini, kateter, yaitu selang tipis panjang, dimasukkan ke dalam arteri di selangkangan, leher, atau lengan dan diarahkan menuju jantung.

Apa Itu Kateterisasi Jantung?

Kateter yang dimasukkan ke dalam arteri digunakan untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Beberapa perawatan penyakit jantung seperti angioplasti koroner dan coronary stenting menggunakan prosedur ini.

Anda akan terjaga selama prosedur kateterisasi jantung namun diberi obat untuk membantu tubuh menjadi rileks. Waktu pemulihan biasanya cepat dengan risiko komplikasi yang rendah.

Fungsi Kateterisasi Jantung

Kateterisasi jantung dilakukan untuk melihat apakah Anda memiliki masalah jantung. Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah jantung yang diketahui. Jika Anda menjalani prosedur ini sebagai tes untuk penyakit jantung, dokter dapat:

  • Menemukan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang bisa menyebabkan nyeri dada.
  • Mengukur tekanan dan kadar oksigen di berbagai bagian jantung (pemantauan hemodinamik).
  • Memeriksa fungsi pemompaan jantung.
  • Mengambil sampel jaringan dari jantung.
  • Mendiagnosis cacat jantung sejak lahir (cacat jantung bawaan).
  • Mencari masalah dengan katup jantung.
  • Kateterisasi jantung juga digunakan sebagai bagian dari beberapa prosedur untuk mengobati kondisi yang terkait dengan penyakit jantung, antara lain:

  • Prosedur untuk membuka penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah jantung (angioplasti) dengan atau tanpa penempatan ring.
  • Menutup lubang di jantung dan memperbaiki cacat bawaan lainnya.
  • Memperbaiki atau mengganti katup jantung.
  • Membuka katup jantung sempit (balloon valvuloplasty).
  • Mengobati irama jantung yang tidak teratur dengan ablasi.
  • Menutup sebagian jantung untuk mencegah pembekuan darah.
  • Persiapan Kateterisasi Jantung

    Persiapan sebelum kateterisasi jantung, di antaranya:

  • Jangan makan atau minum apa pun setidaknya 6 jam sebelum prosedur ini. Makanan dan minuman di perut bisa meningkatkan risiko komplikasi akibat anestesi. Bagi penderita diabetes, tanyakan petunjuk mengenai obat diabetes dan insulin.
  • Beri tahu dokter mengenai semua obat yang dikonsumsi, termasuk produk herbal dan suplemen makanan.
  • Dokter mungkin akan menyarankan menghentikan obat yang dapat mengencerkan darah seperti warfarin, aspirin, apixaban, dabigatran, dan rivaroxaban.
  • Prosedur Kateterisasi Jantung

    Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 30 menit (prosedur bisa lebih lama jika diperlukan tambahan intervensi). Anda akan berbaring di tempat khusus dengan beberapa monitor besar untuk melihat kondisi jantung.

    Perawat akan membersihkan atau mungkin mencukur area di mana kateter akan dimasukkan. Kain steril juga bisa digunakan untuk mencegah infeksi. Kemudian, perawat akan meletakkan elektroda di dada. Elektroda terpasang pada mesin EKG untuk memantau aktivitas listrik jantung.

    Dokter akan memberi obat untuk membantu tubuh rileks, tetapi Anda tetap terjaga selama prosedur kateterisasi jantung. Dokter menggunakan anestesi lokal untuk membuat kebas area tempat kateter dimasukkan.

    Langkah lain yang umum dilakukan, di antaranya:

  • Dokter membuat sayatan kecil di pembuluh darah. Kemudian dokter memasukkan alat yang disebut introducer sheath dan menyambungkan kateter ke dalam arteri jantung. Anda mungkin merasakan sedikit tekanan namun tidak seharusnya merasakan sakit. Jika merasakan sakit, beri tahu tenaga medis.
  • Dokter memasukkan pewarna melalui kateter ke dalam arteri dan ruang jantung. Pewarna ini melihat kondisi pembuluh darah, katup jantung, dan ruang jantung.
  • Saat dokter menyuntikkan pewarna ke jantung, Anda mungkin merasa panas atau memerah. Ini normal dan akan hilang dalam beberapa detik. Beri tahu dokter atau perawat jika merasa gatal, di tenggorokan, sesak, mual, tidak nyaman di dada, atau gejala lainnya.
  • Setelah itu, sinar-X akan digunakan untuk mengambil foto arteri dan ruang jantung. Dokter mungkin meminta Anda untuk mengambil napas dalam-dalam, menahan napas, atau batuk selama prosedur. Anda harus menahan napas saat sedang melakukan rontgen. Setelah semua foto rontgen selesai, kateter dilepas dan lampu dinyalakan.

    Setelah Prosedur Kateterisasi Jantung

    Setelah prosedur kateterisasi jantung selesai, dokter akan mengawasi Anda selama beberapa jam untuk memastikan kondisi. Beri tahu perawat jika ada pendarahan atau mati rasa atau kesemutan di jari-jari.

    Ikuti semua perintah dokter mengenai kapan bisa bangun dan ke kamar mandi. Minum banyak cairan untuk membersihkan pewarna dari tubuh. Sebelum pulang, dokter akan membahas perawatan, termasuk obat-obatan, perubahan pola makan, olahraga, dan perawatan lanjutan.

    Lama tinggal di rumah sakit tergantung pada kondisi. Anda mungkin pulang pada hari yang sama atau perlu menginap jika ada prosedur tambahan seperti angioplasti.

    Risiko Kateterisasi Jantung

    Meski prosedur ini aman, seperti halnya prosedur lain, risiko tetap ada. Beberapa risiko yang bisa terjadi, antara lain:

  • Perforasi, lubang pada organ tubuh
  • Emboli udara, penyumbatan pada pembuluh darah
  • Reaksi alergi terhadap zat pewarna
  • Pendarahan
  • Gumpalan darah
  • Memar
  • Serangan jantung
  • Infeksi
  • Kerusakan ginjal akibat zat pewarna
  • Stroke
  • Irama jantung tidak teratur (aritmia)
  • Perawatan Kateterisasi Jantung

    Setelah prosedur ini, dokter akan memberi tahu apakah ada prosedur lain seperti angioplasti yang perlu dilakukan. Ikuti semua instruksi dokter mengenai obat yang harus diminum dan aktivitas yang boleh dilakukan. Hubungi dokter jika mengalami gangguan lainnya.

    Referensi

    1. Anonim. Cardiac Catheterization. https://www.webmd.com/heart-disease/guide/cardiac-catheterization1#1. (Diakses pada 4 Mei 2020).
    2. Anonim. Cardiac catheterization. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cardiac-catheterization/about/pac-20384695. (Diakses pada 4 Mei 2020).

    About The Author

    10 Penyebab Susah Buang Air Kecil & Cara Mengobatinya

    Kapan Waktu yang Tepat untuk Mandi Pasca Operasi Caesar?