Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kanker Kantung Empedu: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Kanker kantung empedu terjadi ketika sel ganas tumbuh di kantung empedu. Meskipun jarang, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi. Berikut penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, dan cara pengobatannya.

Apa itu Kanker Kantung Empedu?

Kanker kantung empedu adalah jenis kanker yang terjadi karena pertumbuhan sel abnormal di kantung empedu.

Kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir di sisi kanan perut, di bawah hati. Organ ini berfungsi menyimpan empedu, cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati.

Seberapa Umum Penyakit Kanker Kantung Empedu?

Kanker kantung empedu jarang terjadi. Peluang kesembuhan sangat baik jika kanker ini didiagnosis pada tahap awal. Namun, kebanyakan kasus kanker kantung empedu ditemukan pada tahap lanjut.

Kanker ini sering sulit dideteksi sejak awal karena gejalanya tidak spesifik. Selain itu, karena posisinya yang tersembunyi, kanker ini mudah berkembang tanpa terdeteksi.

Gejala Kanker Kantung Empedu

Kanker ini sulit dideteksi pada awalnya karena gejalanya kurang jelas dan mirip dengan kondisi lain yang kurang serius.

Berikut ini gejala kanker kantung empedu yang bisa dikenali:

  • Nyeri perut intens di sebelah kanan atau dekat kantung empedu.
  • Kulit dan mata yang berwarna kuning akibat kelebihan bilirubin.
  • Benjolan di perut bagian atas.
  • Sering mual dan muntah.
  • Penurunan berat badan drastis.
  • Perut membesar.
  • Sering demam.
  • Urine berwarna gelap dan memiliki aroma yang berbeda.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala sebelumnya atau gejala yang membuat Anda khawatir.

Penyebab Kanker Kantung Empedu

Penyebab kanker kantung empedu belum diketahui secara pasti. Namun, diketahui bahwa kanker ini terjadi ketika sel-sel kantung empedu yang sehat mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA.

Perubahan ini mengakibatkan pertumbuhan sel-sel di luar kendali dan terus hidup padahal sel normal biasanya mati. Sel-sel yang menumpuk ini membentuk tumor yang tumbuh di luar kantung empedu dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis).

Kanker kantung empedu umumnya dimulai pada sel kelenjar yang melapisi bagian dalam kantung empedu, jenis kanker ini disebut adenokarsinoma.

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker kantung empedu meliputi:

  • Porcelain gallbladder: Lapisan dalam kantung empedu berubah menjadi putih seperti porselen akibat inflamasi yang dipicu oleh cholecystitis.
  • Polip di kantung empedu: Dinding kantung empedu bisa tumbuh polip atau jaringan yang tidak selalu bersifat kanker. Hanya sekitar 5% polip yang bersifat kanker.
  • Wanita: Wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kantung empedu dibandingkan pria.
  • Etnis tertentu: Beberapa kelompok etnis, terutama dari Amerika dan Meksiko, berisiko lebih tinggi terkena kanker kantung empedu.
  • Lansia: Orang yang berusia di atas 65 tahun cenderung lebih rentan terhadap kanker ini.
  • Masalah saluran kantung empedu: Jika saluran kantung empedu mengalami gangguan, cairan empedu bisa mengalir kembali dan menyebabkan inflamasi pada kantung empedu.
  • Typhoid: Penyakit ini yang tidak diobati dengan baik dapat meningkatkan risiko kanker kantung empedu.

Diagnosis Kanker Kantung Empedu

Kanker kantung empedu biasanya terdeteksi saat melakukan operasi di sekitar hati. Gejala sulit terlihat tanpa melakukan tes. Berikut beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker ini:

  • Tes darah
  • CT scan
  • MRI
  • Percutaneous transhepatic cholangiography (PTC)
  • Biopsi
  • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)

Stadium Kanker

Setelah mendiagnosis kanker, dokter akan menentukan stadium kanker kantung empedu. Berikut beberapa stadium yang mungkin dihadapi:

  • Stadium 0 (carcinoma in situ): Kanker terbatas pada lapisan mukosa (inner) kantung empedu.
  • Stadium I: Kanker telah menyebar ke lapisan otot.
  • Stadium II: Kanker telah menyebar ke lapisan jaringan ikat di luar otot.
  • Stadium III: Kanker telah menyebar ke hati atau organ di sekitarnya, atau ke lapisan luar dan kelenjar getah bening terdekat.
  • Stadium IV: Kanker telah menyebar ke lebih dari tiga kelenjar getah bening terdekat, pembuluh darah terdekat, atau organ yang jauh dari kantung empedu.

Pengobatan Kanker Kantung Empedu

Pengobatan kanker kantung empedu akan lebih efektif jika dilakukan pada tahap awal. Namun, pengobatan menjadi sulit jika kanker sudah mencapai tahap lanjut dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Pengobatan untuk stadium I antara lain:

1. Operasi

Kolesistektomi adalah tindakan operasi pengangkatan kantung empedu dan jaringan di sekitarnya. Dokter juga dapat mengangkat kelenjar getah bening dan bagian hati yang terdekat.

2. Terapi Radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar radiasi berkualitas tinggi untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya, sambil mengurangi kerusakan pada sel sehat. Terapi ini dapat dilakukan melalui mesin luar tubuh yang mengarahkan radiasi ke kanker.

Pengobatan radiasi dapat menyebabkan efek samping seperti masalah kulit, mual dan muntah, kelelahan, kerusakan hati, atau diare.

3. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Obat kemoterapi dapat diberikan melalui suntikan atau diminum.

Efek samping kemoterapi termasuk kelelahan, mudah memar, mudah berdarah, infeksi, rambut rontok, sariawan, penurunan nafsu makan, diare, dan mual serta muntah.

Komplikasi Kanker Kantung Empedu

Diagnosis dini dapat meningkatkan efektivitas pengobatan. Namun, pada tahap yang lebih lanjut, kanker ini bisa menjadi fatal.

Beberapa komplikasi yang mungkin timbul meliputi:

  • Nyeri perut parah
  • Demam tinggi
  • Detak jantung cepat
  • Kebingungan

Pencegahan Kanker Kantung Empedu

Kanker kantung empedu sulit disembuhkan, terutama jika terdiagnosis pada tahap lanjut. Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, antara lain:

  • Menjaga berat badan agar tidak mengalami obesitas.
  • Tidak merokok atau mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan.
  • Mengonsumsi makanan sehat sesuai kebutuhan tubuh.
  • Rajin berolahraga minimal 3 kali seminggu.

Referensi

  1. Anonim. Gallbladder Cancer: Symptoms, Complications, and Treatment. https://www.practo.com/health-wiki/gallbladder-cancer-symptoms-complications-and-treatment/224/article. (Diakses pada 3 Maret 2023)
  2. Anonim. 2020. Gallbladder cancer. https://www.nhs.uk/conditions/gallbladder-cancer/. (Diakses pada 3 Maret 2023)
  3. Anonim. 2022. Gallbladder cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gallbladder-cancer/symptoms-causes/syc-20353370. (Diakses pada 3 Maret 2023)
  4. Anonim. 2021. Gallbladder cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17013-gallbladder-cancer#symptoms-and-causes. (Diakses pada 3 Maret 2023)

About The Author

Prolacta for Baby – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Radang Dingin: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahan