Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kalpanax: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Myles Bannister

Kalpanax krim mengandung Miconazole Nitrate yang menghambat pertumbuhan jamur.

Kalpanax cair mengandung Salicylic Acid, Benzoic Acid, dan Providone Iodine. Salicylic Acid memiliki efek antiinflamasi dan memicu pengelupasan kulit untuk pembentukan sel kulit baru.

Benzoic Acid digunakan sebagai pengawet makanan dan juga efektif mengatasi infeksi jamur dan bakteri. Providone Iodine adalah antiseptik yang membunuh bakteri dan mengobati luka ringan serta infeksi.

Manfaat Kalpanax

Kalpanax memiliki manfaat yang sama, yaitu mengatasi infeksi kulit akibat jamur seperti:

1. Panu

Panu atau tinea vesticolor adalah infeksi jamur yang menyebabkan munculnya bercak pada kulit. Bercak dapat berwarna gelap atau terang tergantung pigmen kulit. Panu paling sering muncul di bahu, leher, dada, punggung, dan lengan.

Penyebab panu bisa beragam seperti produksi minyak berlebih, kelebihan keringat, hidup di iklim panas, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Panu tidak menular.

2. Kurap

Kurap atau kadas menyebabkan kulit bersisik, merah, dan gatal. Kurap bisa muncul di mana saja, termasuk kulit kepala, dan menular melalui kontak kulit atau benda yang terinfeksi.

3. Kutu air

Kutu air atau athlete’s foot adalah infeksi jamur yang menyerang kaki dan dapat menyebar ke kuku dan tangan. Kutu air biasanya muncul jika kaki berkeringat dengan menggunakan sepatu ketat.

Dosis Kalpanax

Kalpanax K mengandung Miconazole Nitrate 2%. Kalpanax cair mengandung Salicylic Acid 4%, Benzoic Acid 4%, dan Providone Iodine 0,5%.

Dosis umum Kalpanax adalah:

– Dewasa: Oleskan 2-3 kali per hari pada area yang terinfeksi.

Pengobatan dilanjutkan hingga 10 hari setelah sembuh. Tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 2 tahun, kecuali atas saran dokter. Jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

Cara Penggunaan

Berikut adalah petunjuk penggunaan Kalpanax krim dan Kalpanax cair:

– Bersihkan tangan dan luka sebelum mengaplikasikan obat.

– Oleskan obat tipis-tipis pada area yang terinfeksi.

– Cuci tangan setelah mengaplikasikan obat, kecuali jika luka ada di tangan.

– Gunakan obat pada waktu yang sama setiap hari dan sesuai dosis yang dianjurkan.

Efek Samping Kalpanax

Beberapa efek samping Kalpanax yang mungkin muncul antara lain:

  • Kulit merah
  • Sensasi terbakar di kulit
  • Pengelupasan kulit

Efek samping ini tidak dialami oleh semua orang dan biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya.

Jika mengalami efek samping yang lebih serius atau efek samping lainnya, hentikan penggunaan obat dan konsultasikan ke dokter.

Interaksi Obat

Tidak ada laporan mengenai interaksi obat yang signifikan untuk obat topikal ini. Namun, sebaiknya hindari penggunaan obat ini dengan obat topikal lainnya, baik itu resep, non-resep, maupun herbal. Interaksi obat dapat mengurangi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping. Selalu diskusikan dengan dokter jika sedang menjalani pengobatan lain atau mengonsumsi obat tertentu.

Peringatan dan Perhatian

Perhatikan beberapa hal berikut saat menggunakan Kalpanax:

– Hindari penggunaan pada pasien yang alergi terhadap komponen Kalpanax.

– Penggunaan Kalpanax cair yang mengandung asam salisilat dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap matahari. Gunakan sunblock saat keluar rumah.

– Kalpanax krim hanya digunakan untuk mengatasi infeksi jamur, tidak efektif untuk infeksi kulit akibat bakteri atau virus.

– Hindari kontak dengan mata, hidung, mulut, dan area sensitif lain saat menggunakan Kalpanax.

– Simpan obat ini di tempat yang tidak bisa dijangkau oleh anak-anak dan hewan peliharaan.

– Belum ada informasi mengenai keamanan penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui, sebaiknya hindari kecuali atas saran medis.

About The Author

11 Persiapan di Trimester Ketiga Kehamilan

Manfaat Teripang untuk Penderita Diabetes, Efektif Turunkan Gula Darah?