Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kaki Kram saat Tidur: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Kaki kram saat tidur adalah kondisi umum pada orang dewasa. Gangguan ini terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit. Meski lebih sering terjadi di betis, kram juga bisa terjadi di tungkai. Berikut adalah penyebab dan cara mengatasinya.

Penyebab Kaki Kram saat Tidur

Beberapa pakar belum mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan kram otot ini. Berikut beberapa kemungkinan penyebab dan faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan mengalami kram saat tidur:

1. Kelelahan Otot

Penelitian menunjukkan bahwa kelelahan otot adalah penyebab utama kram di malam hari. Kondisi ini dapat terjadi jika Anda melakukan aktivitas yang lebih intens dari biasanya. Menggunakan otot secara intens dalam waktu lama dapat menyebabkan orang mengalami lebih banyak kram di kemudian hari.

Berdiri dalam waktu lama pada siang hari juga dapat menyebabkan kelelahan otot. Otot yang lelah di siang hari kemungkinan besar akan menyebabkan kram di malam hari.

2. Minimnya Aktivitas di Siang Hari

Ternyata, duduk untuk waktu yang lama pada siang hari dapat menyebabkan otot memendek. Minimnya aktivitas fisik membuat seseorang tidak meregangkan ototnya untuk beberapa waktu. Hal ini meningkatkan risiko kram yang umumnya terjadi sebelum atau saat tidur. Otot pada orang yang tidak aktif secara fisik mungkin lebih pendek, meningkatkan risiko kram atau kejang.

3. Posisi Tubuh yang Tidak Tepat

Duduk atau berbaring dengan posisi yang membatasi gerakan atau aliran darah ke kaki, seperti mengistirahatkan satu kaki di atas kaki lainnya atau menyilangkan kaki, dapat menyebabkan kram saat tidur. Posisi tubuh yang tidak tepat juga dapat memperpendek otot betis, menyebabkan kram.

4. Usia

Kram kaki saat tidur juga bisa terkait dengan usia. Penelitian menunjukkan bahwa 33% orang di atas usia 50 tahun mengalami kram di malam hari secara kronis. Kelemahan otot pada lansia dapat berdampak pada keseimbangan dan meningkatkan risiko terjatuh.

5. Kehamilan

Wanita hamil berisiko mengalami kram kaki di malam hari. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh peningkatan hormon yang menyebabkan penumpukan cairan tubuh. Cairan bisa terkumpul di kaki karena gravitasi, menyebabkan kram pada ibu hamil. Selain perubahan hormon, kaki kram juga bisa disebabkan oleh peningkatan berat badan.

6. Dehidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan kaki kram saat tidur. Kurangnya cairan dalam tubuh membuat ujung saraf menjadi lebih sensitif. Akibatnya, saraf berkontraksi berlebihan dan memberi tekanan pada ujung saraf motorik, menyebabkan kram. Kaki kram juga dapat terjadi saat banyak mengeluarkan keringat, terutama saat berolahraga di bawah terik matahari.

7. Efek Samping Obat-obatan

Banyak obat mencantumkan kram otot sebagai efek samping. Beberapa obat yang berhubungan dengan kram kaki antara lain:

  • Naproxen.
  • Teriparatide.
  • Raloxifene.
  • Levalbuterol.
  • Albuterol/ipratropium.
  • Pregabalin.
  • Estrogen terkonjugasi.
  • Sukrosa besi intravena.

8. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis kronis juga dapat meningkatkan risiko kaki kram, seperti:

  • Penyakit kardiovaskular.
  • Diabetes.
  • Gagal ginjal.
  • Gagal hati.
  • Lumbar spinal stenosis.
  • Kaki rata.
  • Hipotiroidisme.
  • Osteoartritis.
  • Kerusakan saraf.
  • Gangguan saraf.
  • Gangguan penggunaan alkohol.

9. Penyakit Arteri Perifer

Penyakit arteri perifer adalah kondisi di mana aliran darah ke tungkai terhambat karena penyempitan pembuluh darah yang berasal dari jantung. Selain kram, penderita juga merasakan kebas, berat pada tungkai, atau nyeri. Nyeri bisa menjadi lebih parah saat beraktivitas dan akan mereda setelah istirahat.

Cara Mengatasi Kaki Kram saat Tidur

Berikut adalah beberapa perawatan rumahan yang dapat dilakukan saat kaki mengalami kram:

  • Meregangkan otot.
  • Bangun dari tempat tidur dan berdiri dengan kaki rata di lantai, kemudian tekan lantai dengan kuat.
  • Memijat area yang kram dengan tangan.
  • Melenturkan kaki.
  • Pegang jari-jari kaki dan tarik ke arah Anda.
  • Kompres dengan es batu.
  • Mandi air hangat.

Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen atau aspirin tidak akan membantu meredakan kram karena kondisi ini tidak berhubungan dengan peradangan. Obat tersebut hanya dapat meredakan rasa sakit akibat kram, namun tidak akan menghilangkan kram.

Untuk kasus kaki kram kronis, dokter mungkin meresepkan obat seperti:

  • Carisoprodol.
  • Gabipentin.
  • Diltiazem.
  • Verapamil.
  • Orphenadrine.

Konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan tersebut dan kemungkinan efek sampingnya.

Mencegah Terjadinya Kaki Kram saat Tidur

Mencegah kaki kram dalam jangka panjang adalah pilihan terbaik, meskipun tidak selalu dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan:

Olahraga Ringan

Beberapa kasus menunjukkan bahwa olahraga ringan di akhir hari efektif mengurangi kram. Misalnya, berjalan kaki atau bersepeda statis sebelum tidur adalah aktivitas yang baik dilakukan.

Minum Banyak Air

Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dapat mencegah kram karena air putih dapat menjaga otot tetap berfungsi dengan baik. Secara umum, orang dewasa disarankan mengonsumsi sekitar 2 liter air setiap hari.

Mengganti Sepatu

Beberapa orang merasakan kram berkurang ketika mereka menggunakan sepatu yang lebih mendukung. Jika Anda tidak yakin apakah sepatu yang digunakan menjadi penyebab kram, konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit kaki.

Referensi

  1. Anonim. Nocturnal Leg Cramps. [Online]. Available at: https://www.webmd.com/sleep-disorders/leg-cramps (Accessed on 16 October 2020).
  2. Anonim. Night leg cramps. [Online]. Available at: https://www.mayoclinic.org/symptoms/night-leg-cramps/basics/causes/sym-20050813 (Accessed on 16 October 2020).
  3. Johnson, Jon. 2019. What to know about leg cramps at night. [Online]. Available at: https://www.medicalnewstoday.com/articles/326327#preventions (Accessed on 16 October 2020).

About The Author

Tips Memilih Kasur yang Bagus untuk Kesehatan