Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kafein – Dosis, Indikasi, dan Peringatan

Myles Bannister

Nama kafein tidak asing di telinga Anda. Bagi Anda yang gemar minum kopi, mungkin Anda sering mengandalkan minuman ini agar tetap terjaga saat belajar atau bekerja. Namun, kafein juga bisa menjadi obat yang menjadi stimulan sistem saraf pusat. Kafein adalah obat psikoaktif yang paling banyak digunakan di dunia. Penggunaan kafein juga tidak dibatasi seperti zat psikoaktif lainnya. Kafein merupakan zat legal yang tidak dibatasi di seluruh dunia.

Kafein tersedia dalam bentuk obat stimulan seperti tablet, kapsul, oral, tablet hisap, dan injeksi.

Anda dapat mengkonsumsi kafein dalam bentuk obat sesuai anjuran dokter. Sebelum Anda mengonsumsi obat kafein, ada baiknya mengetahui manfaat dan fungsi dari obat ini. Kafein dapat menghilangkan rasa sakit seperti parasetamol. Selain itu, kafein juga digunakan untuk mengobati sakit kepala sebelah, asma, ADHD, penurunan berat badan, dan tekanan darah rendah.

Kafein juga terkandung dalam obat-obatan dan tidak hanya dalam makanan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dosis, indikasi, dan peringatan penggunaan kafein.

Nama: Kafein
Nama Dagang: Cafcit, NoDoz, ReCharge, Vivarin
Kelas: Stimulan, Stimulan respirasi, Inhibitor fosfodiesterase nonselektif
Obat lain yang termasuk stimulan: Amfetamin, Amfetamin polistireks, Amfetamin/Dekstroamfetamin, Armodafinil, Deksmetilfenidat, Metamfetamin, Lisdeksamfetamin, Dietilpropion, Modafinil, Fendimetrazin, Fentermin
Obat lain yang termasuk inhibitor enzim fosfodiesterase nonselektif: Aminofilin, Amrinon, Diflin, Inamrinon, Teofilin

Bentuk dan sediaan:

Larutan injeksi

Larutan oral

Lozenges/tablet hisap

Dosis Kafein dan Indikasi untuk Dewasa

Dosis kafein untuk Kelelahan & Mengantuk
100-200 mg PO setiap 3-4 jam; tidak lebih dari 6 jam sebelum tidur

Dosis Kafein untuk Kegagalan Pernafasan
Kafein dan natrium benzoat: 250 mg IV/IM sekali; dapat diulangi bila perlu; sebagai alternatif, 500 mg dalam 1 L IV lebih dari 4 jam; tidak melebihi 2.500 mg/24 jam

PERHATIAN: Penggunaan terlalu banyak tidak dianjurkan

Dosis Kafein untuk Stimulan diuretik
500 mg IV/IM; 1 g dosis tunggal maksimum

Dosis Kafein dan Indikasi untuk Anak

Dosis Kafein untuk Mengantuk atau kelelahan

  • Usia >12 tahun: 100-200 mg PO setiap 3-4 jam; tidak lebih dari 6 jam sebelum tidur
  • dosis toksik potensial

Untuk Apnea neonatal

  • Dosis loading: 10-20 mg/kg IV/PO sekali
  • Dosis Pemeliharaan: 5-10 mg/kg IV/PO setiap hari
  • dosis toksik potensial

Efek Samping Penggunaan Kafein

Frekuensi Tidak diketahui:

  • Takikardia
  • Palpitasi (tergantung dosis)
  • Insomnia
  • Sifat lekas marah (iritabilitas)
  • Gugup
  • Kegelisahan
  • Tremor
  • Tinnitus (telinga berdengung)
  • Kopi yang diminum secara reguler dan tanpa kafein akan meningkatkan asam lambung dan sekresi pepsin
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Diuresis
  • Gejala penarikan
  • Kegelisahan
  • Depresi
  • Kelelahan
  • Sakit kepala (bisa bertahan sampai 7 hari)
  • Ketegangan otot
  • Ingusan

Peringatan

Kontraindikasi
Hipersensitivitas

Perhatian

  • Dapat meningkatkan keparahan penyakit fibrokistik payudara, PMS, meningkatkan risiko kanker kandung kemih, ovarium, usus, dan pankreas
  • Tidak untuk digunakan pada pasien dengan kecemasan, agitasi, atau tremor
  • Hati-hati pada pasien dengan riwayat ulkus peptikum, gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan kejang, atau penyakit kardiovaskular
  • Hindari penggunaan pada gejala aritmia dan/atau palpitasi

Penggunaan Kafein dalam Kondisi Kehamilan dan Menyusui

Keamanan untuk kehamilan: Kategori C (melintasi plasenta, dapat bertahan di janin sekitar 64 – 300 jam).

Jenis kategori obat untuk kehamilan:

  • Kategori A: Secara umum dapat diterima, telah melalui penelitian pada wanita hamil, dan menunjukkan tidak ada bukti kerusakan janin
  • Kategori B: Mungkin dapat diterima oleh wanita hamil, telah melalui penelitian pada hewan coba namun belum ada bukti penelitian langsung pada manusia.
  • Kategori C: Digunakan dengan hati-hati. Penelitian pada hewan coba menunjukkan risiko dan belum ada penelitian langsung pada manusia
  • Kategori D: Digunakan jika tidak ada obat lain yang dapat digunakan, dan dalam kondisi mengancam jiwa.
  • Kategori X: Jangan digunakan pada kehamilan.
  • Kategori NA: Tidak ada informasi

Pada ibu menyusui, obat dapat diekskresikan melalui ASI, gunakan dengan hati-hati.

About The Author

11 Manfaat Ikan Kembung dan Kandungan Nutrisi di Dalamnya

Iridosiklitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan