Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Kadar Ureum Darah (BUN): Definisi, Nilai Normal, dan Nilai Tidak Normal

Myles Bannister

Blood Urea Nitrogen (BUN) atau ureum adalah produk limbah hasil metabolisme protein yang bersifat racun bagi tubuh. Kadar ureum darah perlu diuji melalui tes BUN untuk mengetahui nilai ureum normal atau tidak.

Berapakah nilai normal ureum? Apa artinya jika ureum tinggi atau ureum rendah? Simak penjelasan ini untuk menemukan jawabannya dan informasi penting terkait kadar ureum darah!

Apa Itu Tes BUN?

Tes BUN adalah pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar nitrogen ureum dalam darah. Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur konsentrasi nitrogen di dalam plasma darah.

Hati berfungsi memecah protein dari makanan dan menghasilkan zat nitrogen urea yang akan disaring melalui ginjal dan dibuang melalui urine. Kadar ureum darah mencerminkan keseimbangan produksi ureum pada hati dan fungsi ekskresi ureum melalui ginjal.

Ginjal yang sehat menyaring dan membuang ureum melalui urine, sehingga kadar ureum darah tetap normal. Jika fungsi ginjal menurun, ginjal tidak dapat membuang ureum melalui urine, sehingga kadar ureum darah akan tinggi. Hasil tes BUN dinyatakan dalam satuan mg/dL.

Berikut ini adalah fungsi Tes BUN:

  1. Mengevaluasi fungsi ginjal dalam berbagai keadaan
  2. Mendiagnosis penyakit atau gangguan ginjal
  3. Memantau pasien dengan indikasi gangguan ginjal akut atau kronis
  4. Mengevaluasi status kesehatan seseorang secara umum

Prosedur Pemeriksaan BUN

Ada beberapa langkah yang harus dijalani dalam melakukan pemeriksaan kadar ureum darah atau BUN. Prosedur yang sesuai akan meningkatkan akurasi hasil dan mengurangi kesalahan dalam interpretasi hasil.

Prosedur pemeriksaan kadar ureum darah meliputi:

1. Proses pengambilan darah

Pasien yang akan menjalani tes BUN harus diambil sampel darahnya melalui pembuluh darah vena di lengan. Pengambilan sampel darah perlu dilakukan setelah menghindari diet tinggi protein dan menghentikan terapi obat tertentu dengan saran dokter.

Efek samping yang mungkin terjadi setelah pengambilan sampel darah adalah hematoma atau memar kebiruan pada tempat suntikan pengambilan darah.

2. Pemeriksaan ureum di laboratorium

Setelah sampel darah disimpan di dalam tabung yang diberi label, kadar ureum darah akan diperiksa di laboratorium. Ada beberapa metode untuk mengukur kadar ureum darah, seperti metode enzimatik UV, colorimetri, dan UV Auto Fast Rate. Metode enzimatik sering dipilih karena lebih murah, lebih mudah, lebih cepat, dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Hasil BUN

Hasil pemeriksaan kadar ureum darah bisa kurang akurat. Beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi hasil tes BUN meliputi:

  • Proses pengambilan sampel darah
  • Alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan
  • Pasien mengonsumsi protein atau obat-obatan yang memengaruhi kadar ureum
  • Metode pemeriksaan yang dipakai di laboratorium

Nilai Normal Ureum

Pemeriksaan BUN akan memberikan nilai ureum dalam mg/dL. Nilai ureum tersebut perlu dibandingkan dengan nilai normal ureum sebagai acuan.

Inilah nilai normal ureum berdasarkan kategori usia menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC):

  1. Usia 0-5 tahun: 5-18 mg/dL
  2. Usia 5-15 tahun: 7-18 mg/dL
  3. Usia lebih dari 15 tahun: 6-23 mg/dL

Nilai normal ureum untuk orang dewasa adalah 10-20 mg/dL. Kisaran angka nilai normal ureum dapat bervariasi tergantung pada referensi yang digunakan.

Jika Ureum Tinggi

Kadar ureum dikatakan tinggi jika nilainya lebih besar dari nilai normal sesuai usia. Misalnya, orang dewasa memiliki kadar ureum tinggi jika lebih dari 25 mg/dL. Kondisi ini dapat menunjukkan adanya masalah medis, seperti:

1. Diet tinggi protein

Kadar ureum darah bisa tinggi jika melakukan diet tinggi protein. Diet tersebut meningkatkan katabolisme protein dan produksi ureum yang tidak sebanding dengan tingkat ekskresinya.

2. Gangguan fungsi ginjal

Nilai ureum tinggi biasanya dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau kerusakan ginjal. Gangguan bisa bersifat akut atau kronis. Penyakit seperti diabetes dan hipertensi dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal.

3. Aliran darah ke ginjal berkurang

Kadar ureum darah dapat tinggi jika aliran darah ke ginjal berkurang. Penyebab penurunan aliran darah ke ginjal bisa berupa dehidrasi, syok hipovolemik, luka bakar, atau serangan jantung.

4. Terapi obat

Beberapa obat dapat meningkatkan nilai ureum. Oleh karena itu, penting untuk memberi tahu dokter tentang semua jenis obat yang sedang dikonsumsi dan menghentikan obat sesuai dengan instruksi dokter. Contohnya, obat golongan kortikosteroid dapat meningkatkan produksi ureum.

Jika Ureum Rendah

Nilai ureum hasil tes BUN juga bisa menunjukkan nilai yang rendah dibandingkan dengan nilai normal, meskipun hal ini jarang terjadi. Nilai ureum dikatakan rendah jika kurang dari 6 mg/dL.

Beberapa faktor yang menyebabkan nilai ureum rendah antara lain:

1. Kekurangan protein

Kadar ureum darah bisa rendah jika pasien mengalami kekurangan asupan protein. Ureum adalah hasil pemecahan protein, sehingga rendahnya nilai ureum darah terkait dengan asupan protein yang rendah.

2. Penyakit hati

Nilai ureum rendah juga bisa disebabkan oleh penyakit hati lanjut, seperti sirosis hepatis atau liver failure. Fungsi hati dalam memecah protein menjadi urea terganggu dalam kondisi ini.

3. Usia

Anak-anak juga dapat memiliki nilai ureum rendah karena kemampuan tubuh yang lebih rendah dalam memecah protein.

4. Kehamilan

Wanita hamil biasanya memiliki nilai ureum yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil karena metabolisme tubuh yang berbeda.

Informasi ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia

About The Author

5 Persiapan Sebelum Donor Darah (Jangan Sampai Terlewat)

Pertolongan Pertama untuk Serangan Asma yang Penting Diketahui