Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

#JusticeForAudrey, Viral Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA di Pontianak

Myles Bannister

Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswa SMA di Pontianak

Kasus ini terjadi pada tanggal 29 Maret 2019. Saat ini, AU masih dirawat di rumah sakit dan tiga orang telah menjadi terduga pelaku pengeroyokan ini.

Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kalimantan Barat menyebut kasus ini berawal dari komentar di media sosial. AU bukanlah target penganiayaan 12 pelaku, melainkan kakak sepupunya. Menurut Wakil Ketua KPPAD Kalbar, Tumbur Manalu, kakak sepupu AU adalah mantan pacar salah satu pelaku penganiayaan.

“Pelaku ini adalah teman dari kakak sepupunya. Mereka memakai korban untuk memancing kakaknya keluar. Korban dijemput di rumah neneknya pada pukul 14.00 WITA,” ungkap Manalu.

Para pelaku meminta AU untuk bertemu dengan PO, kakak sepupunya. AU tidak menyadari bahwa dirinya akan dianiaya di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya. Pelaku utama adalah tiga orang dan dibantu oleh 9 orang temannya.

“Kepala korban dibenturkan ke aspal. Perut korban juga ditendang berkali-kali. Korban juga dicekik dan disiram air bergantian. Wajah korban yang ditendang mengalami perdarahan dalam hidung. Kepalanya juga mengalami benjolan. Bahkan, pelaku berniat merusak keperawanan korban dengan melukai organ vitalnya,” lanjut Manalu.

Akibat hal ini, AU juga mengalami trauma dada dan kerusakan organ intim. Sementara itu, para pelaku kini sedang menjalani pemeriksaan oleh petugas kepolisian.

Apa itu Trauma Dada?

Trauma dada terjadi saat tulang rangka dada mengalami kerusakan akibat benturan.

Penyebabnya bisa berupa benturan benda tumpul atau tajam. Selain kerusakan pada tulang dada, organ dalam seperti jantung dan paru-paru juga berisiko mengalami cedera atau kerusakan.

Jika hal ini terjadi, korban bisa merasakan nyeri saat bernapas, terutama saat menarik napas, tertawa, atau batuk. Untuk mengatasi hal ini, pakar kesehatan menyarankan korban mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Trauma dada biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk sembuh. Namun, jika gejalanya parah, pemulihan bisa memakan waktu lebih lama. Terapi melalui operasi juga mungkin diperlukan. Selain itu, rawat inap di rumah sakit juga dapat membantu pemulihan yang optimal.

Cara Menghilangkan Trauma Bullying

Selain trauma dada dan cedera lainnya, AU juga berisiko mengalami trauma akibat bullying.

Ini bisa menyebabkan dampak buruk seperti rasa tidak percaya diri, ketakutan pada lingkungan baru, dan peningkatan risiko depresi atau bunuh diri.

Jika korban mengalami bullying saat masih anak-anak atau remaja, peran orang tua sangat penting dalam membantu korban bangkit dari masalah yang dihadapinya.

Mendengarkan keluhan korban adalah cara pertama yang dapat dilakukan untuk membantu korban mengeluarkan emosi negatif. Setelah merasa lebih lega, korban dapat mulai melupakan lukanya dan fokus pada bakat, minat, dan kelebihannya.

Selain itu, keluarga dan teman-teman juga dapat memastikan korban berada di lingkungan yang positif dan bahagia. Dengan melakukan ini, kepercayaan diri korban akan meningkat dan trauma yang dialaminya dapat diatasi.

About The Author

Trikotilomania: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

7 Jenis Posisi Seks yang Nyaman untuk Wanita Gemuk