Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Kesuburan Pria, Kenali Aturannya

Myles Bannister

Menggunakan obat kesuburan adalah cara yang digunakan untuk mengatasi masalah infertilitas pada pria. Penggunaannya harus berhati-hati karena obat ini dapat menimbulkan efek samping. Simak penjelasan mengenai jenis obat kesuburan pada pria di bawah ini.

Apa itu Obat Kesuburan Pria?

Obat kesuburan untuk pria membantu meningkatkan kadar testosteron dengan menyeimbangkan hormon. Meski begitu, belum banyak penelitian yang menyelidiki efeknya terhadap kesuburan pria.

Jenis Obat kesuburan yang membantu meningkatkan produksi sperma hanya sedikit. Namun, beberapa penelitian menjelaskan bagaimana obat-obatan tersebut memperbaiki kondisi pria dengan kelainan hormonal terkait kelenjar hipofisis.

Kapan Pria Mengonsumsi Obat Kesuburan?

Pria juga membutuhkan keseimbangan hormon tertentu untuk menghasilkan cukup sperma yang sehat. Sekitar 2 persen pria dengan infertilitas membutuhkan obat kesuburan.

Hipogonadisme sekunder terjadi ketika hipotalamus atau kelenjar pituitari tidak berfungsi dengan baik, dan perubahan hormon menghambat produksi hormon testosteron dan sperma yang normal.

Kendati hormon yang sama pada pria dan wanita berfungsi mengontrol reproduksi, obat kesuburan yang merangsang ovulasi juga merangsang produksi sperma.

Masalahnya adalah obat-obatan tersebut tidak memberikan efek yang baik pada pria, dan hanya beberapa yang telah disetujui untuk mengobati infertilitas pria.

Berbagai Jenis Obat Kesuburan untuk Pria

Sebagian besar obat kesuburan yang diresepkan dokter untuk wanita juga digunakan untuk mengobati infertilitas pada pria. Berikut adalah beberapa obat kesuburan pria yang umum diresepkan dokter:

1. Clomiphene

Clomiphene adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan produksi hormon hipofisis yang mendorong testis untuk menghasilkan testosteron dan sperma yang sehat.

2. Gonadotrophins

Gonadotrophins seperti human chorionic gonadotropin (hCG) dan human menopausal gonadotropin (hMG) yang merangsang testis untuk memproduksi hormon testosteron dan sperma.

3. Letrozole

Letrozole adalah obat yang digunakan untuk mengobati masalah sperma yang berhubungan dengan obesitas. Obat ini meningkatkan kadar hormon testosteron dalam tubuh.

4. Imipramine

Imipramine digunakan untuk mengobati gangguan ejakulasi seperti ejakulasi retrograde. Obat ini mengembalikan ejakulasi sperma dari kandung kemih ke penis.

5. Bromocriptine

Bromocriptine digunakan untuk mencegah pelepasan hormon prolaktin dalam tubuh. Dokter meresepkan obat ini untuk pria dengan gangguan sperma karena prolaktin yang tinggi.

6. Anastrozole

Anastrozole digunakan untuk meningkatkan produksi sperma dengan menghambat konversi testosteron menjadi hormon estrogen.

7. Testosteron Sintetis

Testosteron sintetis digunakan untuk menggantikan rendahnya kadar testosteron alami dalam tubuh. Namun, penggunaan obat ini mungkin berdampak buruk pada kesuburan.

Penting untuk diingat, obat-obatan ini hanya dapat digunakan jika diresepkan oleh dokter atau spesialis kesuburan. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Suplemen untuk Kesuburan Pria

Suplemen kesuburan pria mengandung beberapa senyawa seperti zinc, folat, CoQ10, dan lainnya. Konsultasikan dengan dokter tentang dosis dan kondisi kesehatan reproduksi sebelum mengonsumsi suplemen ini.

Cara Alami untuk Meningkatkan Kesuburan Pria

Di samping menggunakan obat kesuburan, cara alami untuk meningkatkan kesuburan pria meliputi mengonsumsi makanan sehat, menjaga berat badan ideal, olahraga rutin, mengelola stres, dan mencegah penyakit menular seksual.

Ini dapat meningkatkan sperma yang dihasilkan dan meningkatkan performa seksual pria. Semoga informasi ini bermanfaat.

Referensi

  1. Arnarson, Atli. 2023. 10 Ways to Boost Male Fertility and Increase Sperm Count. (Diakses pada 19 Desember 2023)
  2. Cheng, Philip J. Tanpa Tahun. Do Male Fertility Supplements Work? Beware They Probably Don’t. (Diakses pada 19 Desember 2023)
  3. Malachi, Rebecca. 2023. 7 Fertility Drugs For Men To Boost Sperm Count. (Diakses pada 19 Desember 2023)

About The Author

Rahasia Mempertahankan Ereksi dengan Sempurna

Penyakit Dekompresi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan