Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Inilah Penyebab Telinga Bau dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Memiliki telinga bau tidak sedap dapat mengindikasikan adanya gangguan pada telinga. Apa penyebab dari telinga mengeluarkan aroma yang tidak sedap? Adakah cara alami untuk mengobati telinga berair dan bau? Simak ulasan berikut ini.

Penyebab Telinga Bau

Normalnya, kotoran telinga memiliki fungsi tersendiri bagi kebersihan telinga. Namun, jika bau kotoran telinga sampai menyengat, hal ini dapat menunjukkan adanya gangguan pada telinga.

Berikut adalah beberapa penyebab telinga bau:

1. Infeksi Telinga

Jika telinga berair dan bau, kemungkinan terjadi infeksi telinga. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini sering terjadi pada telinga bagian tengah.

Infeksi telinga dapat menyebabkan keluarnya nanah dan darah dari telinga. Selain itu, infeksi ini juga dapat menyebabkan penumpukan kotoran di telinga, yang mengakibatkan bau tidak sedap.

2. Kotoran Telinga yang Berlebihan

Penumpukan kotoran telinga adalah salah satu penyebab bau telinga. Ketika terjadi penyumbatan kotoran, bau tidak sedap tidak dapat dihindari. Penumpukan kotoran telinga yang berlebihan juga dapat menyebabkan beberapa keluhan berikut:

  • Gatal atau sakit pada telinga.
  • Kesulitan mendengar.
  • Tinnitus (telinga berdengung).
  • Pusing.

3. Terdapat Benda Asing pada Telinga

Penyebab lain dari bau tidak sedap pada telinga adalah adanya benda asing di telinga. Biasanya, kondisi ini terjadi pada anak-anak yang menyelipkan sesuatu ke dalam telinga, seperti serpihan makanan.

Namun, benda asing dalam telinga juga dapat terjadi pada orang dewasa. Misalnya, kapas dari cotton bud yang tertinggal di dalam telinga.

Karena itu, hindari memasukkan benda asing ke dalam telinga. Jika ingin membersihkan telinga, konsultasikan dengan dokter agar dilakukan dengan benar.

4. Kolesteatoma

Telinga bau juga dapat disebabkan oleh kondisi medis seperti kolesteatoma. Kolesteatoma adalah kondisi ketika kulit tumbuh secara abnormal di dalam telinga.

Kondisi ini jarang terjadi, namun ada orang yang lahir dengan kondisi ini. Kolesteatoma juga bisa terjadi pada orang yang sering mengalami infeksi telinga.

Jika tidak ditangani, kolesteatoma dapat menyebabkan gangguan seperti infeksi telinga, kehilangan pendengaran, vertigo, tinnitus, dan kerusakan pada saraf. Jika mengalami gangguan pendengaran atau keluar cairan abnormal dari telinga, segera periksakan ke dokter.

5. Kanker Telinga

Kanker telinga adalah penyakit lain yang dapat menyebabkan bau telinga. Penyebab pastinya belum diketahui dengan pasti, namun dapat disebabkan oleh infeksi.

Kanker telinga jarang terjadi, namun bisa terjadi di saluran telinga, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

Gejalanya bervariasi tergantung dari jenis kankernya. Namun, gejala umum kanker telinga meliputi keluarnya cairan dari telinga, kehilangan pendengaran, kelemahan di wajah, benjolan, kesulitan menggerakkan wajah, sakit kepala atau pusing, dan tinnitus.

6. Otitis Eksterna

Kondisi ini terjadi ketika air masuk ke dalam telinga tanpa dikeringkan. Hal ini menyebabkan berkembangnya bakteri atau jamur pada telinga, yang kemudian menyebabkan bau tidak sedap.

Gejala yang mungkin muncul akibat kondisi ini antara lain gatal pada lubang telinga, kemerahan di dalam telinga, rasa tidak nyaman, gangguan pendengaran, dan demam.

7. Penyebab Lain

Penyebab bau telinga lainnya, seperti debu dan polusi. Jika Anda sering berada di luar ruangan, debu dan polusi bisa menempel pada tubuh dan menyumbat pori-pori di belakang telinga, bersama dengan keringat dan kotoran telinga lainnya. Lama kelamaan, mikroba akan tumbuh dan berkembang biak, menyebabkan bau telinga.

Selain itu, gangguan kulit seperti eksim atau dermatitis juga dapat menyebabkan bau tidak sedap pada telinga.

Cara Mengatasinya

Jika Anda ingin membersihkan kotoran telinga, sebaiknya hindari penggunaan cotton bud. Kebiasaan ini dapat memperparah masalah penyumbatan telinga dan dapat menyebabkan kerusakan pada saluran telinga.

Anda sebaiknya tidak memasukkan benda asing ke dalam telinga, termasuk cotton bud.

Cara terbaik untuk membersihkan telinga dan mencegah bau tidak sedap adalah dengan menggunakan cairan pembersih telinga khusus. Jika ragu, sebaiknya kunjungi dokter spesialis THT untuk membersihkan telinga dengan aman.

Selain itu, ada beberapa cara mengobati telinga berair dan bau secara alami di rumah. Berikut adalah beberapa caranya:

1. Jaga Kebersihan Badan dan Telinga

Bersihkan badan dan telinga secara teratur, baik bagian luar maupun dalam telinga. Bersihkan dengan teliti produk perawatan yang digunakan. Jika ada sisa yang menempel, bisa menyumbat pori-pori.

2. Pastikan Telinga Tetap Kering

Pastikan agar telinga tetap kering. Kondisi basah pada telinga akan memicu pertumbuhan bakteri dan jamur. Risiko bau tidak sedap pada telinga akan meningkat.

3. Gunakan Krim

Gunakan krim antijamur, antibakteri, dan anti peradangan jika diperlukan. Pastikan menggunakan krim tersebut sesuai dengan petunjuk dokter agar pengobatan sesuai dengan penyebab bau pada telinga.

4. Manfaatkan Minyak Esensial

Cara mengobati bau pada telinga bisa dilakukan dengan menggunakan minyak esensial. Beberapa minyak alami yang dapat membantu mengatasi infeksi telinga adalah tea tree oil, minyak bawang putih, dan minyak basil.

Sebelum menggunakan obat apa pun untuk mengatasi bau pada telinga, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan yang sesuai dengan penyebab keluhan.

Referensi

  1. Anonim. 2021. Earwax Buildup & Blockage. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14428-ear-wax-buildup–blockage (Diakses pada 25 Februari 2022).
  2. Anonim. 2020. Cholesteatoma. https://www.nhs.uk/conditions/cholesteatoma/ (Diakses pada 25 Februari 2022).
  3. Bottaro, Angelica. 2021. Using Essential Oils for an Ear Infection. https://www.verywellhealth.com/essential-oils-for-ear-infection-5184023 (Diakses pada 25 Februari 2022).
  4. Gotter, Ana. 2018. Why Is My Earwax Smelly? https://www.healthline.com/health/smelly-earwax#What-causes-smelly-earwax? (Diakses pada 25 Februari 2022).

About The Author

Makanan Bayi 6 Bulan: Panduan dan Tips untuk Ibu Muda

Pehastan: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll