Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Infliximab – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Myles Bannister

Manfaat obat infliximab juga bisa mengobati penyakit lainnya yang mengakibatkan peradangan. Penggunaan infliximab harus diresepkan dan diawasi oleh dokter. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat infliximab.

Penjelasan ini berisi informasi tentang bentuk sediaan infliximab, cara kerja infliximab, indikasi infliximab, kontraindikasi infliximab, manfaat infliximab, dosis infliximab, dan efek samping infliximab.

Rangkuman Informasi Obat Infliximab

  • Nama : Infliximab
  • Golongan Obat : Obat Reumatik » Imunosupresan » Penghambat Sitokin
  • Bentuk Sediaan : Cairan infus
  • Manfaat : Meredakan peradangan akibat reumatik dan lainnya
  • Indikasi Penggunaan : Reumatik, penyakit Crohn, ankilosing spondilitis
  • Kontraindikasi : Kehamilan, menyusui, infeksi berat, hipersensitivitas
  • Dosis : 3-10 mg/kg bb (tergantung kasus yang dialami)
  • Cara pakai : Parenteral (intravena)
  • Efek samping : Reaksi alergi, kantuk, diare, sembelit, dispepsia

Bentuk Sediaan Infliximab

Obat infliximab bukanlah obat reumatik yang dijual secara bebas. Hal ini dikarenakan infliximab tersedia dalam bentuk cairan infus. Penggunaan infliximab hanya dilakukan ketika Anda sedang rawat inap di rumah sakit atau klinik sehingga bisa diawasi oleh tenaga medis profesional.

Cara Kerja Infliximab

Beberapa masalah medis yang mengakibatkan peradangan bisa diredakan dengan menggunakan infliximab. Bahan aktif infliximab bisa mengurangi efek suatu zat tertentu di dalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan sehingga peradangan pun berkurang.

Indikasi Infliximab

Penggunaan obat infliximab baru bisa digunakan jika pasien tidak memberikan respon pada pemberian Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARDs) lain. Ini dikarenakan infliximab adalah obat dengan kandungan yang lebih toksik.

Penderita Reumatoid arthritis atau penyakit reumatik bisa menggunakan obat infliximab yang dikombinasikan dengan metotreksat. Selain itu, orang yang menderita penyakit Crohn juga bisa menggunakan infliximab.

Obat infliximab juga digunakan untuk mengatasi masalah ankilosing spondilitis, radang sendi psoriatik, radang borok usus besar, dan plak psoriasis yang parah. Anda perlu memiliki indikasi medis tersebut sebelum menggunakan obat infliximab.

Kontraindikasi Infliximab

Meskipun Anda memiliki indikasi medis yang sebelumnya telah disebutkan, penggunaan infliximab tidak bisa dilakukan bila Anda memiliki kontraindikasi. Jika Anda sedang hamil dan menyusui, maka Anda tidak bisa menggunakan infliximab.

Bahan aktif infliximab bisa membahayakan kehamilan dan memengaruhi laktasi. Selain itu, orang yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitivitas juga tidak bisa menggunakan infliximab. Kasus infeksi berat juga dikontraindikasikan terhadap infliximab.

Manfaat Infliximab

Manfaat infliximab bisa mengurangi peradangan yang sedang terjadi di dalam tubuh akibat beberapa masalah medis. Infliximab bermanfaat untuk mengatasi penyakit Reumatoid arthritis, penyakit Crohn, dan ankilosing spondilitis.

Dosis Infliximab

Infliximab biasanya akan cukup diberikan selama 1-2 jam. Dosis infliximab berbeda tergantung pada kasus medis yang dialami.

Berikut ini adalah dosis infliximab pada masing-masing kasus dan kondisi:

1. Dosis infliximab untuk penyakit reumatik

Dosis infliximab yang direkomendasikan untuk penderita reumatik adalah 3 mg/kb bb. Pemberian infliximab dengan dosis ini diberikan pada minggu ke-2, 6, dan 8. Dosis infliximab bisa diberikan hingga 10 mg/kg bb dan diulang setiap 4 minggu.

2. Dosis infliximab untuk penyakit Crohn

Pada penderita penyakit Crohn tingkat berat, dosisnya bisa mencapai 5 mg/kg bb dalam bentuk cairan infus dan diberikan selama 2 jam. Dosis infliximab untuk pemeliharaan ditambahkan 5 mg/kg bb setelah 2 dan 6 minggu dari dosis awal.

3. Dosis infliximab untuk Ankylosing spondilitis

Penderita Ankylosing spondilitis membutuhkan infliximab dengan dosis 5 mg/kg bb untuk diawal. Dosis tersebut dilanjutkan pada minggu ke-2 dan 6 setelah setelah dosis awal diberikan. Dosis infliximab selanjutnya diberikan setiap 6 minggu.

Efek Samping Infliximab

Obat infliximab yang digunakan tidak sesuai dengan aturan pakai bisa menimbulkan efek samping tertentu. Sebagai contoh, jika Anda memiliki kontraindikasi berupa hipersensivitas, maka efek samping infliximab yang muncul adalah reaksi alergi.

Reaksi alergi tersbeut ditandai dengan ruam kulit, gatal-gatal, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, dan sesak napas. Penggunaan infliximab juga bisa menyebabkan efek samping seperti rasa kantuk, diare, sembelit, dispepsia, bahkan hingga pendarahan pada saluran pencernaan.

Efek samping infliximab lainnya bisa menyebabkan diverkulitis, bradikardi aritmia, palpitasi, sinkop, ekimosis, hematoma, fatigue, fibrosis, hepatitis, kolesistitis, vasospasme, iskemik perifer, dan ansietas.

Beberapa masalah seperti insomnia, bingung, amnesia, dan agitasi juga bisa terjadi setelah menggunakan obat infliximab. Obat infliximab bisa mengakibatkan pigmentasi kulit sehingga mengakibatkan perubahan penampilan.

Jika Anda mengalami efek samping yang telah disebutkan, hentikanlah penggunaan obat infliximab. Segeralah mengunjungi dokter atau mencari bantuan medis terdekat sehingga Anda bisa mendapatkan penanganan dengan segera sehingga efek samping tidak meluas menjadi lebih parah.

Peringatan Penggunaan Obat Infliximab

Obat infliximab termasuk obat keras sehingga penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati. Anda perlu memerhatikan beberapa hal agar tidak mengalami efek samping yang telah disebutkan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu menjadi perhatian sebelum menggunakan obat infliximab:

  • Memiliki gangguan atau penyakit hati
  • Memiliki penyakit atau gangguan ginjal
  • Mengalami masalah atau kelainan jantung
  • Adanya gangguan saraf-otot
  • Adanya kerusakan selubung mielin saraf pada SSP dengan risiko eksaserbasi
  • Penderita diabetes
  • Mengalami penyakit infeksi aktif
  • Penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Penderita kanker
  • Masalah sistem kekebalan tubuh seperti pada penderita HIV
  • Mengalami kejang
  • Menerima tindakan fototerapi (biasanya pada penderita psoriasis)
  • Menerima vaksinasi dengan BCG (Bacille Calmette-Guérin)
  • Berencana menjalani vaksinasi (jenis vaksin apa pun)
  • Menjalani terapi obat herbal, obat kimia, atau suplemen

Apabila Anda memiliki salah satu kondisi di atas, maka Anda harus berhati-hati sebelum menggunakan obat infliximab. Sebaiknya, Anda melakukan konsultasi dengan dokter karena ada kondisi tertentu yang menyebabkan Anda tidak bisa menggunakan obat infliximab atau kondisi tersebut memengaruhi pemberian dosis infliximab.

Sumber:

  1. PIONAS-BPOM: Infliximab. http://pionas.pom.go.id/monografi/infliksimab-0
  2. Drugs: Infliximab. https://www.drugs.com/mtm/infliximab.html

About The Author

Manfaat Jade Roller untuk Wajah dan Cara Menggunakannya

Obat Asam Traneksamat – Penggunaan & Efek Samping