Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Infeksi Telinga: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Infeksi telinga tengah adalah infeksi yang terjadi pada saluran telinga bagian tengah, ruang berisi udara di belakang gendang telinga yang terdapat tulang kecil. Gangguan telinga lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Penyakit ini mungkin terlihat sepele, tetapi jika tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

Infeksi telinga tengah atau juga disebut otitis media ini terjadi ketika bakteri atau virus menginfeksi bagian telinga tengah, area telinga yang berada di balik gendang telinga. Infeksi ini dapat bersifat akut maupun kronik.

Infeksi akut akan terasa sakit dalam waktu singkat, sedangkan infeksi kronik dapat berlangsung lama namun tingkat kesakitannya tidak separah infeksi akut. Infeksi kronik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga luar dan telinga tengah.

Jenis Infeksi Telinga Tengah

Gangguan telinga tengah terbagi menjadi tiga jenis:

1. Otitis Media Akut

Acute otitis media (AOM) atau otitis media akut adalah bentuk gangguan telinga yang paling sering dan paling serius. pada jenis ini, telinga tengah terinfeksi dan bengkak, dan cairan terperangkap di belakang gendang telinga. Kemungkinan gejala lainnya termasuk demam.

2. Otitis Media dengan Efusi

Otitis media with effusion (OME) atau otitis media dengan difusi. Setelah infeksi ini berlangsung, mungkin terdapat cairan yang tertinggal di gendang telinga. penderita OME mungkin tidak mengalami gejala, tetapi dokter akan memeriksa cairan yang tersisa.

3. Otitis Media Kronis dengan Efusi

Chronic otitis media with effusion (COME) atau otitis media kronis dengan efusi, adalah ketika cairan sering kali kembali ke telinga tengah, dengan atau tanpa infeksi. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk melawan infeksi lain dan berdampak negatif pada kemampuan pendengaran.

Penyebab Infeksi Telinga Tengah

Infeksi ini terjadi ketika saluran tuba eustachius membengkak atau menghambat dan cairan menyumbat telinga tengah. Penyebab penyumbatan pada tuba eustachius adalah:

  • Alergi
  • Flu
  • Infeksi sinus (sinusitis)
  • Produksi mukus yang berlebihan
  • Paparan asap rokok
  • Amandel yang bengkak atau terinfeksi (tonsillitis).

Tuba eustachius pada anak-anak cenderung lebih pendek dan lebih datar sehingga infeksi kuping pada anak akan lebih sering terjadi dibandingkan dengan orang dewasa.

Faktor Risiko Infeksi Telinga Tengah

Gangguan telinga bagian tengah paling sering terjadi pada anak-anak karena memiliki saluran eustachius yang pendek dan sempit. Bayi yang minum susu botol juga berisiko mengalami gangguan telinga yang lebih tinggi daripada bayi yang minum ASI.

Berbagai faktor lain yang meningkatkan risiko terkena gangguan telinga adalah:

  • Perubahan ketinggian, seperti ketika naik pesawat atau gedung tinggi
  • Perubahan iklim
  • Paparan asap rokok
  • Penggunaan dot
  • penyakit baru-baru ini atau gangguan telinga

Gejala Infeksi Telinga

Gejala infeksi pada bagian tengah telinga pada orang dewasa termasuk sakit dan tekanan pada telinga, cairan di telinga, dan pendengaran berkurang. Sementara gejala infeksi pada anak-anak lebih luas atau bervariasi, di antaranya:

  • Anak menarik-narik telinga
  • sakit telinga, terutama saat berbaring
  • Sulit tidur
  • Demam
  • Menangis lebih dari biasanya
  • Kehilangan keseimbangan
  • Kesulitan mendengar
  • Kurang nafsu makan
  • Sakit kepala

Diagnosis Infeksi Telinga Tengah

Dokter akan memeriksa kondisi telinga mulai dari telinga luar sampai ke gendang telinga. Pada infeksi telinga tengah, gendang telinga akan tampak kemerahan dan seperti ada cairan di balik gendang telinga. Gendang telinga memiliki struktur yang tipis, sehingga jika diberi cahaya, akan tampak apa yang ada di balik gendang telinga.

Ketika cairan di balik gendang telinga terasa sangat penuh, gendang telinga berisiko pecah, atau disebut dengan perforasi gendang telinga. Jika gendang telinga telah pecah, pengobatannya akan lebih sulit.

Komplikasi

Jika infeksi pada bagian tengah telinga dibiarkan tanpa pengobatan, infeksi akan cenderung kambuh. Komplikasi yang jarang terjadi namun bisa serius termasuk kehilangan pendengaran, keterlambatan bicara pada anak-anak, radang pada tulang rahang sampai ke tengkorak, meningitis (radang pada selaput otak), dan pecahnya gendang telinga.

Pengobatan Infeksi Telinga Tengah

Sebagian infeksi ini bisa sembuh tanpa menggunakan antibiotik. Sementara sebagian lainnya memerlukan pengobatan dengan antibiotik atau bahkan operasi. Cara mengobati infeksi telinga antara lain:

1. Perawatan di Rumah

Kebanyakan infeksi yang ringan dapat sembuh dengan sendirinya. Beberapa metode yang dapat meredakan gejala antara lain:

  • Kompres dengan kain hangat di telinga yang terkena infeksi.
  • Mengobati nyeri dan demam dengan obat seperti parasetamol atau ibuprofen.
  • Menggunakan dekongestan untuk mengurangi produksi mukus seperti pseudoefedrin.

Jika kondisi telinga semakin memburuk atau tidak sembuh dengan obat-obatan di atas, sebaiknya periksakan ke dokter.

Pada anak di bawah 2 tahun dengan gejala ISPA, segera bawa ke dokter agar mendapatkan antibiotik supaya ISPA tidak menyebabkan infeksi telinga melalui tuba eustachius. Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan resep dokter agar tidak terjadi resistensi bakteri.

2. Antibiotik

Amoxicillin adalah antibiotik yang efektif untuk mengatasi infeksi bakteri pada telinga. Amoxicillin biasanya dapat mengatasi infeksi ini dalam 7 hingga 10 hari. Selain itu, disarankan untuk tidak menggunakan aspirin dan menjalani tonsilektomi sebagai perawatan.

3. Obat Tetes

Obat tetes telinga seperti Aurodex (antipyrine-benzocaine-gliserin) yang mengandung antibiotik dan pereda nyeri dapat digunakan jika gendang telinga masih utuh.

4. Operasi

Operasi dapat menjadi pilihan jika infeksi tidak sembuh dengan obat biasa atau mengalami kekambuhan terus menerus. Operasi seringkali dilakukan untuk mengangkat amandel yang dapat menyebabkan infeksi telinga.

Pencegahan Infeksi Telinga Tengah

Infeksi telinga pada anak-anak dapat dihindari dengan beberapa langkah berikut:

  • Anak-anak yang divaksinasi cenderung mengalami infeksi ini. Konsultasikan dengan dokter tentang vaksinasi meningitis, pneumokokus, dan flu.
  • Cuci tangan secara teratur untuk mencegah risiko penyebaran bakteri dan infeksi flu dan pilek.
  • Hindari anak dari paparan asap rokok.
  • Jika memungkinkan, berikan ASI pada bayi bukan susu botol untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.
  • Jika menggunakan dot saat memberikan ASI pada bayi, pastikan untuk duduk agar ASI tidak mengalir ke telinga tengah. Jangan biarkan bayi mengisap botol saat berbaring.
  • Mencegah anak bermain dengan anak-anak yang sakit.
  • Menggunakan antibiotik hanya jika diperlukan. Infeksi lebih mungkin terjadi pada anak-anak yang memiliki gangguan telinga dalam 3 bulan terakhir, terutama jika diobati dengan antibiotik.

Berikut ini beberapa tips pencegahan gangguan telinga bagian tengah untuk orang dewasa:

  • Mendapatkan vaksin yang dianjurkan, seperti vaksin flu dan vaksin pneumokokus.
  • Rutin mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas.
  • Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Ear infection (middle ear). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ear-infections/symptoms-causes/syc-20351616. (Diakses 6 Desember 2019).
  2. Anonim. 2019. Ear Infection. https://www.cdc.gov/antibiotic-use/community/for-patients/common-illnesses/ear-infection.html. (Diakses 6 Desember 2019).
  3. Newman, Tim. 2017. How to treat ear infections. https://www.medicalnewstoday.com/articles/167409.php. (Diakses 6 Desember 2019).
  4. Normandin, Bree dan Marijane L. 2017. Ear Infections. https://www.healthline.com/health/ear-infections. (Diakses 6 Desember 2019).

About The Author

12 Cara Mengobati Gusi Bengkak secara Alami (Ampuh!)

Jarang Diketahui, Begini 6 Cara Mengonsumsi Minuman Jeruk dengan Sehat