Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada sistem kemih. Pelajari lebih lanjut tentang gejala, penyebab, dan pengobatan ISK berikut!
Apa itu Infeksi Saluran Kemih?
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi pada sistem saluran kemih, termasuk ginjal (pielonefritis), kandung kemih (sistitis), dan uretra (uretritis).
Urine atau air seni adalah produk sampingan dari penyaringan darah oleh ginjal. Ginjal mengeluarkan urine ketika membuang produk limbah dan kelebihan air dari darah.
Air seni biasanya mengalir melalui saluran kemih tanpa kontaminasi. Namun, bakteri dapat masuk ke saluran kemih dan menyebabkan ISK.
Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena ISK. Risiko seumur hidup terkena ISK perempuan adalah satu dari dua, dan banyak perempuan mengalami infeksi berulang. Pada pria, sekitar satu dari sepuluh akan terkena ISK seumur hidup.
Gejala Infeksi Saluran Kemih
Gejala ISK tergantung pada bagian saluran kemih yang terinfeksi, apakah saluran kemih bagian bawah atau bagian atas.
Gejala ISK bagian bawah termasuk:
- Rasa terbakar saat buang air kecil.
- Peningkatan frekuensi buang air kecil.
- Urine berdarah.
- Urine keruh.
- Urine berbau tidak sedap.
- Nyeri panggul pada perempuan.
- Nyeri dubur pada pria.
ISK bagian atas lebih berbahaya dan dapat menyebabkan tekanan darah rendah, syok, dan bahkan kematian.
Gejala ISK bagian atas termasuk:
- Rasa sakit di punggung atas dan samping.
- Demam.
- Mual.
- Muntah.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami gejala ISK atau gejala yang serius atau mengkhawatirkan.
Sebagian besar ISK dapat diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Namun, dalam beberapa kasus, infeksi ini memerlukan perawatan di rumah sakit.
Penyebab Infeksi Saluran Kemih
ISK disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama E. coli. Infeksi ini terjadi ketika bakteri dari tangan atau medium lainnya masuk ke dalam uretra.
Faktor kebersihan menjadi pemicu utama ISK. Misalnya, setelah buang air besar, tangan tidak dibersihkan dengan benar, sehingga bakteri masuk ke uretra.
Selain itu, ISK juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti terapi medis, infeksi ginjal, atau hubungan seksual.
Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih
Sejumlah faktor risiko mempengaruhi ISK, yaitu:
1. Wanita
Wanita lebih rentan terkena ISK karena uretra mereka lebih pendek daripada pria. Bakteri bisa masuk ke urine dari uretra dan menyebar ke kandung kemih dan ginjal.
Daerah sekitar vagina, dubur, dan kulit bisa menjadi tempat hidup bakteri. Bakteri bisa masuk ke urine dari uretra dan menyebar ke kandung kemih. Bahkan, bakteri bisa mencapai ginjal.
2. Kondisi Tubuh
Wanita menopause memiliki perubahan pada lapisan vagina dan kehilangan perlindungan estrogen, sehingga lebih rentan terkena ISK.
Beberapa wanita juga memiliki karakteristik saluran kemih yang mempermudah bakteri menempel.
3. Alat Kontrasepsi
Wanita yang menggunakan diafragma memiliki risiko lebih tinggi terkena ISK. Penggunaan kondom dengan spermisida juga meningkatkan risiko ISK.
4. Anatomi yang Abnormal
Jika saluran kemih memiliki kelainan atau menggunakan kateter, risiko ISK lebih tinggi. Jika buang air kecil tidak normal karena penyumbatan, risiko ISK juga meningkat.
5. Uretritis
Uretritis dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Ini terjadi ketika bakteri dari saluran pencernaan menyebar ke uretra. Infeksi menular seksual juga bisa menyebabkan uretritis dan ISK.
6. Aktivitas Seksual
Aktivitas seksual meningkatkan risiko ISK. Pasangan seksual baru juga meningkatkan risiko.
7. Menopause
Setelah menopause, penurunan estrogen dapat menyebabkan perubahan pada saluran kemih dan meningkatkan risiko ISK.
8. Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah
Penyakit diabetes dan penyakit lainnya dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko ISK.
9. Penggunaan Kateter
Penggunaan kateter dapat meningkatkan risiko ISK. Biasanya digunakan oleh pasien yang tidak dapat buang air kecil sendiri atau memiliki masalah neurologis atau kelumpuhan.
Diagnosis Infeksi Saluran Kemih
Jika Anda mencurigai ISK, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan fisik atau tes
Tes untuk mendiagnosis ISK meliputi:
1. Analisis Urine
Dokter akan meminta sampel urine untuk dianalisis di laboratorium. Hasil analisis urine dapat menunjukkan ada tidaknya sel darah putih, sel darah merah, atau bakteri.
Tes urine juga dapat dilengkapi dengan tes kultur urine untuk mengetahui penyebab infeksi dan obat terbaik untuk pengobatan.
2. Analisis Darah
Analisis darah dilakukan jika ada kemungkinan infeksi saluran kemih bagian atas. Analisis darah dapat menunjukkan adanya infeksi bakteri dalam aliran darah.
3. Tes Pencitraan
Pemindaian tomografi seperti CT scan atau MRI dapat membantu mendiagnosis ISK. Tes ini menggunakan pewarna kontras untuk melihat struktur di saluran kemih.
4. Sistoskopi
Sistoskopi dilakukan jika infeksi saluran kemih berulang. Prosedur ini menggunakan tabung yang dilengkapi kamera untuk memeriksa kondisi kandung kemih.
Pengobatan Infeksi Saluran Kemih
Pengobatan ISK tergantung pada jenis dan keparahan infeksinya.
- ISK yang tidak rumit: Biasanya dapat diobati dengan antibiotik selama 2-3 hari.
- ISK yang rumit: Biasanya membutuhkan antibiotik jangka panjang selama 7-14 hari.
Jika ISK disebabkan oleh masalah dalam sistem kemih, masalah tersebut perlu ditemukan dan diperbaiki terlebih dahulu. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Metode pengobatan ISK meliputi:
1. Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mengobati ISK yang disebabkan oleh bakteri. Jenis antibiotik dan lama pengobatan tergantung pada gejala dan riwayat medis individu.
2. Peningkatan Asupan Cairan
Minum banyak cairan membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih.
3. Konsumsi Cranberry
Konsumsi cranberry mengandung zat yang dapat mencegah bakteri menempel pada saluran kemih.
4. Perawatan di Rumah
Perawatan di rumah meliputi minum banyak air, menggunakan bantalan pemanas untuk mengurangi nyeri, dan menghindari minuman yang bisa mengiritasi kandung kemih.
Komplikasi Infeksi Saluran Kemih
Jika ISK tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi berulang, kerusakan ginjal, berat badan lahir rendah, atau sepsis.
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah ISK meliputi minum banyak air, menjaga kebersihan genital, menghindari penggunaan produk yang iritatif, dan menghindari celana ketat.
Penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih dengan pola makan sehat dan gaya hidup sehat.