Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Infeksi MRSA: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Penjualan antibiotik secara bebas di apotek, kios atau warung, serta menyimpan antibiotik cadangan di rumah, memaksa dokter untuk meminta resep antibiotik dan menyebabkan resistensi antibiotik pada manusia, termasuk infeksi MRSA. MRSA adalah jenis bakteri yang resistan terhadap beberapa antibiotik.

Apa Itu MRSA

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus atau MRSA adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi di berbagai bagian tubuh. MRSA sulit diobati karena resisten terhadap beberapa antibiotik.

Gejala MRSA bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Mayoritas infeksi MRSA tidak serius, tetapi ada juga infeksi yang berisiko mengancam jiwa. MRSA sering disebut “super bug” karena sulit diobati.

Secara umum, infeksi MRSA dibagi menjadi dua jenis, yaitu health care-associated MRSA (HA-MRSA) dan community-associated MRSA (CA-MRSA). HA-MRSA terjadi pada orang yang pernah berada di rumah sakit atau tempat perawatan kesehatan lainnya, sedangkan CA-MRSA terjadi pada masyarakat umum termasuk orang sehat.

Penyebab MRSA

Bakteri Staphylococcus aureus atau staph adalah bakteri yang umum hidup dalam tubuh kita. Sebagian orang memiliki bakteri ini di hidung mereka, tetapi tidak semua terinfeksi.

Bakteri staph menjadi masalah jika masuk ke dalam tubuh melalui luka. Biasanya, bakteri staph menyebabkan infeksi kulit ringan yang tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, staph juga dapat menyebabkan masalah serius seperti luka terinfeksi dan pneumonia.

Staph dapat diobati dengan antibiotik, tetapi beberapa jenis staph seperti MRSA sudah kebal terhadap antibiotik. MRSA pertama kali ditemukan pada tahun 1961 dan resisten terhadap antibiotik seperti methicillin, amoxicillin, penicillin, oxacillin, dan cephalosporins.

Penyakit MRSA masih dapat ditangani dengan beberapa jenis antibiotik, tetapi bakteri MRSA terus beradaptasi dengan antibiotik yang digunakan.

Faktor Risiko MRSA

Terdapat dua jenis infeksi MRSA dengan faktor risiko yang berbeda. Berikut adalah faktor risiko untuk masing-masing jenis.

Faktor risiko HA-MRSA

Faktor risiko HA-MRSA meliputi:

  • Dirawat di rumah sakit
  • Menggunakan alat medis invasif seperti infus atau kateter urin
  • Bertempat tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang seperti panti jompo, panti sosial, dan penjara.

Faktor risiko CA-MRSA

Faktor risiko CA-MRSA meliputi:

  • Berpartisipasi dalam olahraga kontak seperti gulat. Penyakit MRSA dapat menyebar melalui luka dan kontak kulit ke kulit.
  • Tinggal di lingkungan yang ramai dan tidak sehat
  • Pria yang berhubungan seksual dengan pria
  • Menggunakan obat suntik

Gejala MRSA

Gejala MRSA tergantung pada area tubuh yang terinfeksi. Infeksi MRSA pada kulit ditandai dengan benjolan atau rasa sakit pada kulit seperti gigitan serangga.

Tanda-tanda infeksi MRSA pada kulit meliputi:

  • Merah
  • Meradang
  • Nyeri
  • Panas saat disentuh
  • Penuh dengan nanah atau cairan lainnya
  • Demam

Infeksi MRSA yang serius di darah atau jaringan dicirikan oleh:

  • Demam dengan suhu tubuh 38°C atau lebih tinggi
  • Panas dingin
  • Meriang
  • Pusing
  • Kebingungan
  • Sakit dan nyeri otot
  • Pembengkakan pada area yang sakit
  • Nyeri dada
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Sakit kepala
  • Ruam
  • Luka yang tidak sembuh-sembuh

Diagnosis MRSA

Keberadaan bakteri MRSA dapat diidentifikasi dengan memeriksa sampel jaringan atau sekresi hidung pasien. Tes ini melibatkan pengambilan sampel dari dalam hidung atau kulit pasien, lalu diperiksa di laboratorium untuk memastikan keberadaan bakteri MRSA.

Pengobatan MRSA

MRSA dapat diobati dengan antibiotik tertentu. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin tidak meresepkan antibiotik jika infeksi MRSA tidak terlalu serius. Abses ringan yang disebabkan MRSA misalnya, dapat dieringkan tanpa obat-obatan.

Pencegahan MRSA

Langkah pencegahan MRSA yang penting adalah menjaga kebersihan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Pencegahan HA-MRSA

Langkah pencegahan untuk HA-MRSA meliputi:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air atau antiseptik berbasis alkohol sebelum dan sesudah merawat pasien.
  • Membersihkan kamar dan peralatan rumah sakit secara menyeluruh.
  • Memisahkan pasien MRSA dari pasien lain.
  • Pengunjung menggunakan sarung tangan dan pakaian khusus.
  • Pengunjung dan penyedia layanan kesehatan membuang sarung tangan dan pakaian khusus setelah meninggalkan kamar pasien, lalu mencuci tangan hingga bersih.
  • Pergerakan pasien MRSA di rumah sakit dibatasi ke tempat umum.
  • Melakukan uji MRSA pada pasien yang tidak sebelumnya memiliki MRSA untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri.

Pencegahan CA-MRSA

Pencegahan untuk CA-MRSA meliputi:

  • Mencuci tangan secara teratur
  • Menjaga kuku pendek dan bersih
  • Menghindari berbagi produk pribadi dengan orang lain
  • Menghindari berbagi handuk, terutama yang belum dicuci
  • Menghindari berbagi barang pribadi seperti pisau cukur, kikir kuku, sikat gigi, sisir, dan sikat rambut.

Referensi

  1. Anonim. MRSA infection. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mrsa/symptoms-causes/syc-20375336. (Diakses 19 Agustus 2019)
  2. Anonim. 2019. Understanding MRSA Infection — the Basics. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/understanding-mrsa#1. (Diakses 19 Agustus 2019)
  3. Nichols, Hannah. 2019. All you need to know about MRSA. https://www.medicalnewstoday.com/articles/10634.php. (Diakses 19 Agustus 2019).

About The Author

Formoterol: Manfaat, Dosis, Efek Samping

13 Cara Supaya Bisa Bersin (Solusi Bersin yang Tidak Jadi)