Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Imunisasi BCG: Manfaat dan Efek Samping

Myles Bannister

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang imunisasi BCG termasuk bentuk sediaan vaksin BCG, indikasi imunisasi BCG, kontraindikasi vaksin BCG, manfaat imunisasi BCG, dosis imunisasi BCG, dan efek samping imunisasi BCG.

Apa Itu Imunisasi BCG?

Imunisasi BCG menggunakan vaksin virus hidup yakni Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan. Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) digunakan untuk menimbulkan kepekaan terhadap M. tuberculosis yang menyebabkan TB berat.

Program imunisasi BCG merupakan salah satu program imunisasi yang diwajibkan oleh Pemerintah Indonesia. Tujuan utama pelaksanaan imunisasi BCG adalah untuk menekan angka terjadinya penyakit TB (TB meningitis dan milier).

Cara Penyuntikan Imunisasi BCG

Bentuk sediaan vaksin BCG sama dengan bentuk sediaan vaksin pada umumnya, yaitu injeksi atau suntikan. Suntikan vaksin BCG diberikan dengan menyuntikkannya ke bawah kulit pada salah satu sisi lengan.

Pemberian vaksin BCG harus dilakukan oleh tenaga medis yang terampil karena kesalahan teknis dalam memberikan suntikan vaksin BCG bisa menimbulkan efek samping berupa ulserasi atau abses subkutan.

Vaksin BCG untuk Siapa?

Pelaksanaan vaksinasi BCG idealnya diberikan kepada bayi baru lahir dan sebaiknya sebelum bayi berumur 2 bulan. Imunisasi BCG bisa diberikan kepada anak-anak di atas usia 2 bulan yang belum pernah mendapat vaksin BCG tetapi tidak lebih dari usia 16 tahun.

Imunisasi BCG juga diberikan kepada para imigran yang berusia di bawah 16 tahun dan belum pernah mendapatkan vaksin BCG. Orang-orang dewasa di bawah usia 36 tahun juga bisa mendapatkan vaksinasi BCG jika mereka pernah kontak dengan penderita tuberkulosis paru-paru aktif.

Penyuntikan vaksin BCG juga bisa diberikan kepada sekelompok orang dibawah 35 tahun yang rentan terhadap penyakit TB, seperti tenaga medis rumah sakit, staf laboratorium, dokter hewan, sipir penjara, pekerja di panti jompo, dan sukarelawan di tempat pengungsian.

Kontraindikasi Vaksinasi BCG

Vaksinasi BCG tidak bisa diberikan kepada orang dengan kondisi tertentu seperti penderita HIV atau orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit HIV. Selain itu, sekelompok orang yang sedang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh juga sebaiknya tidak mendapatkan vaksin BCG.

Penurunan sistem kekebalan tubuh biasa terjadi pada orang yang sedang demam di atas 38 derajat Celcius, penyandang status gizi buruk, penderita kanker, sedang melakukan terapi obat kortikosteroid, terapi radiasi, dan imuno-supresif.

Orang yang pernah menderita penyakit tuberkulosis, ibu hamil, dan orang yang sedang menderita penyakit kulit yang luas tidak bisa mendapatkan vaksi BCG. Pasien dengan riwayat asma perlu berhati-hati karena memungkinkan terjadinya reaksi alergi terhadap komponen vaksin BCG.

Manfaat Imunisasi BCG

Manfaat imunisasi BCG adalah mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Efektivitas imunisasi BCG terhadap penyakit TB adalah 50-80%.

Dosis Vaksin BCG

Dosis vaksin BCG diberikan sebanyak satu suntikan. Pemberian dosis vaksin BCG bisa dilakukan bersamaan dengan vaksin hidup lainnya seperti DTaP/Hib. Sebelum mendapatkan dosis ini, semua yang berusia di atas 6 tahun harus lulus tes kulit terlebih dulu.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah anak tersebut alergi terhadap tuberkuloprotein atau tidak. Pada anak di bawah usia 6 tahun, tidak perlu dilakukan tes kulit terlebih dulu jika anak tersebut tidak tinggal di negara atau wilayah yang memiliki insiden TB lebih dari 40/100.000 atau tidak pernah kontak dengan penderita TB.

Efek Samping Imunisasi BCG

Efek samping imunisasi BCG yang paling ringan adalah timbulnya papul (bintik kemerahan) di area penyuntikan. Papul ini kemudian akan hancur dan menyisakan lesi atau luka parut. Luka ini akan mengering selama beberapa minggu.

Efek samping dari vaksinasi yang biasa terjadi adalah demam tetapi tetap harus memantau suhu dan segera membawa ke dokter untuk mendapatkan obat demam yang tepat karena beberapa obat memiliki kontraindikasi terhadap vaksin virus hidup.

Tanda-tanda reaksi alergi seperti sakit kepala juga bisa muncul jika memiliki hipersensitivitas terhadap vaksin hidup BCG. Kesalahan teknik penyuntikan juga bisa menimbulkan efek samping seperti abses subkutan dan ulserasi yang lama. Segera bawa anak Anda ke dokter jika mengalami efek samping setelah mendapatkan vaksin BCG.

Sumber:

  1. BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional: http://pionas.pom.go.id
  2. dr JB Suharjo BC Sp.PD, dkk. 2010. Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Yogyakarta: Kanisius.

About The Author

Apakah Bisa Hamil Jika Ukuran Rahim Kecil?

Biseksual: Ciri-Ciri, Penyebab, Risiko Kesehatan, dan Fakta Ilmiah