Pembuluh darah yang mengandung banyak karbon dioksida disebut hypercapnia atau hypercarbia. Kondisi ini biasanya muncul akibat hipoventilasi yang menyebabkan kesulitan bernapas dan kekurangan oksigen dalam tubuh.
Tanda-tanda hypercapnia
Hypercapnia dapat terjadi dengan tingkat keparahan yang berbeda. Setiap kondisi akan memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa indikasi hypercapnia dengan tingkat ringan:
Tanda hypercapnia ringan
Hypercapnia ringan memiliki beberapa tanda, antara lain:
- Kulit memerah pada beberapa area tanpa sebab yang jelas.
- Kesulitan berkonsentrasi dan berpikir.
- Merasa lelah dan malas.
- Nafas pendek dan berat.
- Kelelahan yang tidak biasa.
Tanda hypercapnia parah
Jika hypercapnia parah, beberapa tanda-tanda berikut sering muncul:
- Gejala-gejala umum yang sama dengan tanda-tanda hypercapnia pada tingkat yang lebih ringan.
- Tingkat kebingungan yang tinggi.
- Halusinasi dan perubahan mood yang ekstrim.
- Muscle twitching dan masalah pada gerakan.
- Perubahan detak jantung yang signifikan.
- Terjadinya hiperventilasi.
- Lumpuh total atau sebagian.
- Serangan panik yang sulit dikendalikan.
- Kehilangan kesadaran dan pingsan.
Penyebab hypercapnia
Sesak napas adalah penyebab utama hypercapnia. Beberapa penyebab lainnya termasuk:
Obesitas
Orang dengan obesitas memiliki banyak lemak di dalam tubuh mereka. Organ yang terlibat dalam pernapasan dan peredaran darah, seperti paru-paru dan jantung, dapat terganggu. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar karbon dioksida dalam tubuh.
Sleep apnea
Condition sleep apnea menyebabkan kesulitan bernapas, terutama saat tidur. Seseorang akan kekurangan oksigen selama berjam-jam, sehingga karbon dioksida menumpuk dalam tubuh.
Masalah pertukaran gas dalam tubuh
Gangguan pada paru-paru yang mengganggu pertukaran gas dapat menyebabkan peningkatan kadar karbon dioksida dalam tubuh. Kondisi yang dapat menyebabkan ini termasuk pulmonary embolus dan emphysema.
Masalah saraf dan otot
Penyakit seperti sindrom Guillain-Barré dapat mengganggu saraf dan otot. Hal ini dapat menghambat penyerapan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh.
Masalah genetik
Penyebab lain dari kelebihan karbon dioksida dalam tubuh adalah masalah genetik. Individu dengan kelainan genetik seperti ketidakmampuan untuk memproduksi protein alpha-1-antitrypsin dapat mengalami gangguan fungsi paru-paru. Hal ini dapat mengurangi suplai oksigen dalam darah dan mempersulit pengeluaran karbon dioksida dari tubuh.
Faktor risiko hypercapnia
Setiap orang berisiko mengalami hypercapnia, tetapi orang dengan faktor-faktor berikut memiliki risiko lebih tinggi:
- Mereka yang merokok dan aktif secara fisik.
- Usia di atas 40 tahun.
- Mereka dengan asma atau sensitivitas terhadap alergen.
- Menghabiskan waktu di lingkungan yang tercemar atau terpapar polusi.
Hypercapnia memiliki efek buruk pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Jika Anda mengalami gejala seperti sesak napas, disarankan untuk segera mencari bantuan medis guna penanganan yang tepat. Dengan demikian, dampak negatif pada tubuh dapat diminimalkan.