Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

HIV/AIDS: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

HIV AIDS adalah penyakit menakutkan yang mematikan. Pelajari gejala, penyebab, dan pengobatannya di bawah ini!

Apa itu HIV/AIDS?

HIV, singkatan dari human immunodeficiency virus, adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga tubuhnya tidak dapat melawan penyakit. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkannya, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit seperti TBC, diare, sakit kulit, dan lainnya.

AIDS, singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, adalah gejala penyakit yang muncul ketika daya tahan tubuh lemah akibat infeksi HIV. Meskipun banyak yang bisa hidup lama tanpa pengobatan, pengobatan dengan obat antiretroviral dapat memperlambat kerusakan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup.

Gejala HIV/AIDS

Pada tahap awal, gejala HIV/AIDS tidak terlihat pada sebagian besar penderita. Pada tahap lanjut, gejala utama HIV/AIDS termasuk demam berkepanjangan, diare kronis, dan penurunan berat badan. Ada juga gejala minor seperti batuk kronis, infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Namun, tidak semua orang dengan HIV/AIDS mengalami gejala ini.

HIV/AIDS dapat berkembang lebih cepat pada orang yang terinfeksi pada usia lanjut, bayi yang terinfeksi dari ibu mereka, dan orang yang mengalami gejala minor sebelum infeksi HIV. Namun, penelitian tentang HIV/AIDS masih terus berlangsung.

Penyebab HIV/AIDS

HIV adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat menyebar melalui hubungan seksual, penggunaan obat-obatan terlarang, jarum suntik bersama, atau kontak dengan darah terinfeksi. HIV merusak sel darah putih yang membantu tubuh melawan penyakit, serta melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Faktor Risiko atau Cara Penularan HIV

HIV dapat menular melalui cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, sperma, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seks tanpa kondom, luka terbuka pada alat kelamin akibat penyakit menular seksual, kontak dengan darah atau luka terinfeksi, penggunaan jarum suntik atau tindik bersama, dan penularan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya.

HIV tidak dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, bersalaman, berciuman, berpelukan, makan bersama, atau tinggal serumah. Kontak simpel dengan penderita HIV/AIDS tidak akan menyebabkan penularan penyakit ini. Pendampingan dan dukungan yang intensif sangat penting dalam mencegah kondisi mental dan fisik pengidap semakin memburuk.

Jenis HIV

HIV terbagi menjadi dua jenis, yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah virus yang paling sering menyebabkan infeksi di seluruh dunia, sementara HIV-2 lebih jarang terjadi dan berkembang lebih lambat. Kedua jenis virus ini dapat menyebabkan AIDS dan harus diobati dengan obat antiretroviral.

Diagnosis HIV/AIDS

Diagnosis AIDS dapat dilakukan dengan memeriksa gejala utama dan minor yang dicantumkan dalam pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta dengan melakukan tes antibodi HIV di laboratorium. Hasil tes positif menunjukkan infeksi HIV, sedangkan hasil negatif menunjukkan tidak atau belum terinfeksi HIV. Tes HIV dapat dilakukan pada darah, air liur, atau urine.

Stadium HIV/AIDS

HIV/AIDS dapat dibagi menjadi empat stadium yang ditandai oleh gejala dan perkembangan penyakit. Mulai dari stadium I, ketika HIV menyerang tubuh dan perubahan serologik terjadi, hingga stadium IV ketika gejala AIDS berkembang dalam bentuk penyakit yang berbeda. Jumlah sel T-4 yang semakin rendah mengakibatkan kerusakan sistem kekebalan tubuh yang lebih parah.

Pengobatan HIV/AIDS

Meskipun belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan AIDS, beberapa obat antiretroviral seperti AZT, ddI, ddC, Saquinavir, Indinavir, Viracept, dan Ritonavir telah dikembangkan untuk memperlambat kerusakan sistem kekebalan tubuh dan memperpanjang harapan hidup penderita HIV/AIDS. Terapi penunjang seperti penggunaan ramuan tradisional, tumbuh-tumbuhan, dan perawatan tubuh juga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV/AIDS.

Komplikasi HIV/AIDS

HIV/AIDS dapat menyebabkan berbagai infeksi seperti tuberkulosis, candidiasis, dan herpes, serta kanker seperti sarkoma Kaposi dan limfoma. Komplikasi lainnya termasuk wasting syndrome, komplikasi neurologis, dan penyakit ginjal.

Cara Mencegah HIV

Pencegahan HIV melibatkan menghindari hubungan seks bebas, menggunakan kondom saat berhubungan seks, mencegah penggunaan jarum suntik atau tindik bersama, dan melakukan tes sebelum menikah. Gunakanlah rumus ABCDE (Abstinence, Be faithful, Condom, Drugs, dan Equipment) untuk memudahkan pencegahan HIV/AIDS.

Demikian informasi lengkap tentang HIV/AIDS. Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segeralah periksakan ke dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Jaga kesehatan dan selalu berhati-hati!

Referensi

  1. World Health Organization. 2019. HIV/AIDS. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids. (Diakses 20 November 2019).
  2. Mayo Clinic. 2019. HIV/AIDS. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiv-aids/symptoms-causes/syc-20373524. (Diakses 20 November 2019).
  3. Avert. 2019. HIV Strains and Types. https://www.avert.org/professionals/hiv-science/types-strains. (Diakses 20 November 2019).
  4. Healthline. 2018. The Most Dangerous Complications of HIV and AIDS. https://www.healthline.com/health/hiv-aids/most-dangerous-complications-of-hiv#opportunistic-infections. (Diakses 20 November 2019).

About The Author

Coba di Rumah, Ini 5 Tes Kehamilan Alami Tanpa Test Pack

Senam Maumere, Gerakan dan Manfaatnya untuk Kesehatan!