Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Histerektomi: Tujuan, Prosedur, Risiko, dan Lainnya

Myles Bannister

Prosedur histerektomi sering diperlukan jika ada masalah pada rahim (uterus) seorang wanita. Pelajari lebih lanjut tentang tindakan medis ini, termasuk tujuannya, prosedur pelaksanaannya, dan risikonya.

Apa itu Histerektomi?

Histerektomi adalah pembedahan untuk mengangkat rahim wanita. Rahim atau uterus adalah tempat janin tumbuh selama kehamilan dan sumber darah saat menstruasi.

Alasan seseorang mungkin perlu menjalani histerektomi bisa beragam, mulai dari infeksi hingga penyakit kronis seperti kista dan kanker. Biasanya seluruh rahim diangkat, dan terkadang ovarium dan tuba falopi juga diangkat. Setelah histerektomi, menstruasi akan berhenti dan wanita tidak bisa hamil.

Tujuan Histerektomi

Prosedur histerektomi dilakukan untuk mengatasi masalah pada rahim. Beberapa kondisi yang mungkin memerlukan histerektomi meliputi:

  • Fibroid uterus yang menyebabkan nyeri, perdarahan, atau masalah lainnya.
  • Prolaps uterus, yaitu rahim keluar dari posisi normalnya ke dalam saluran vagina.
  • Kanker rahim, leher rahim, atau ovarium.
  • Endometriosis yang parah dan tidak responsif terhadap pengobatan medis.
  • Perdarahan vagina yang tidak normal.
  • Nyeri panggul kronis.
  • Adenomiosis atau penebalan rahim.

Histerektomi biasanya hanya dipertimbangkan untuk alasan nonkanker jika pengobatan lain tidak berhasil.

Jenis-Jenis Histerektomi

Tergantung pada penyebab dan tujuan histerektomi, dokter bedah dapat memilih untuk mengangkat seluruh atau sebagian rahim. Ada 3 jenis histerektomi, yaitu:

  • Histerektomi serviks: Hanya bagian atas rahim yang diangkat, sementara serviks tetap ada.
  • Histerektomi total: Seluruh rahim dan serviks diangkat.
  • Histerektomi radikal: Seluruh rahim, jaringan di sekitarnya, dan bagian atas vagina diangkat. Biasanya dilakukan untuk kasus kanker rahim.

Dokter bedah juga bisa memutuskan untuk mengangkat ovarium (ooforektomi) atau membiarkannya tetap ada.

Kapan Melakukan Histerektomi?

Keputusan untuk melakukan histerektomi dibuat berdasarkan diagnosis dokter terhadap masalah serius pada rahim.

Sebelum Histerektomi

Sebelum menjalani histerektomi, calon pasien akan diperiksa oleh dokter. Pemeriksaan ini akan menentukan kebutuhan pasien akan tindakan medis ini.

Tahapan pemeriksaan pra-histerektomi meliputi:

  • Wawancara medis
  • Pemeriksaan fisik

1. Wawancara Medis

Dokter akan mengajukan pertanyaan kepada pasien tentang keluhan, riwayat medis, dan penggunaan obat-obatan.

2. Pemindaian Tubuh

Dokter mungkin akan melakukan pemindaian tubuh untuk memeriksa kondisi rahim sebelum melakukan pengangkatan.

Pelaksanaan Histerektomi

Prosedur histerektomi melibatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Persiapan Sebelum Histerektomi

Sebelum menjalani histerektomi, ada persiapan yang harus diketahui, seperti:

  • Dokter akan menjelaskan manfaat, prosedur, dan risiko pascaoperasi dari histerektomi.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu mungkin harus dihentikan sementara.
  • Tidak boleh makan atau minum pada malam sebelum operasi.
  • Jangan mengemudi ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

2. Prosedur Pelaksanaan Histerektomi

Prosedur histerektomi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan menggunakan anestesi umum atau lokal.

Beberapa metode histerektomi meliputi:

Histerektomi Abdominal

Dokter melakukan sayatan besar di perut dan mengangkat rahim melalui sayatan tersebut.

Histerektomi Vagina

Rahim diangkat melalui sayatan kecil di dalam vagina. Tidak ada bekas luka di bagian luar.

Histerektomi Laparoskopi

Dokter menggunakan alat kecil yang disebut laparoskop untuk melihat rahim dan mengangkatnya melalui sayatan kecil di perut.

Sebelum tindakan dilakukan, dokter mungkin akan meminta pasien untuk membersihkan vagina, mengonsumsi antibiotik, dan menjalani tes tambahan yang diperlukan.

Pemulihan Pascahisterektomi

Mayoritas orang yang menjalani histerektomi mengalami pemulihan yang baik. Namun, wanita yang menjalani histerektomi tidak akan bisa menstruasi atau hamil lagi.

Tips Pemulihan Pascahisterektomi

Pemulihan setelah histerektomi membutuhkan waktu 4-6 minggu. Selama masa pemulihan, pasien dianjurkan:

  • Istirahat yang cukup
  • Tidak melakukan hubungan seksual
  • Melakukan olahraga ringan
  • Menghindari olahraga berat
  • Menggunakan pembalut
  • Mengikuti kontrol medis sesuai petunjuk dokter

Risiko Histerektomi

Walaupun kebanyakan orang tidak mengalami masalah serius setelah histerektomi, tetap ada risiko yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Inkontinensia urine
  • Prolaps vagina
  • Pembentukan fistula vagina
  • Sakit kronis
  • Usus tersumbat
  • Infeksi
  • Mual dan muntah

Risiko lainnya termasuk infeksi luka, pembekuan darah, perdarahan, dan kerusakan organ sekitarnya. Namun, risiko ini jarang terjadi.

Biaya Histerektomi

Biaya histerektomi dapat bervariasi tergantung fasilitas kesehatan yang dipilih. Pastikan memilih fasilitas kesehatan yang terpercaya dalam melakukan tindakan medis ini.

Referensi

  1. [1] WebMD: “Hysterectomy.” https://www.webmd.com/women/guide/hysterectomy#1 (Accessed on 21 December 2020)
  2. [2] Cleveland Clinic: “Hysterectomy.” https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/4852-hysterectomy (Accessed on 21 December 2020)
  3. [3] NHS: “Hysterectomy.” https://www.nhs.uk/conditions/hysterectomy/ (Accessed on 21 December 2020)
  4. [4] Healthline: “Hysterectomy.” https://www.healthline.com/health/hysterectomy (Accessed on 21 December 2020)

About The Author

Tongue Thrust (Lidah Menjulur): Penyebab, Jenis, Cara Mengatasi

12 Manfaat Puasa Senin Kamis bagi Kesehatan