Sebagai seorang ibu, menyusui anak merupakan hal penting. Namun, ada beberapa wanita yang mengalami kesulitan dalam menyusui karena masalah jaringan payudara, yang dikenal sebagai hipoplasia.
Pengertian Hipoplasia Payudara
Hipoplasia payudara terjadi ketika jaringan payudara tidak berkembang dengan normal.
Payudara dengan hipoplasia memiliki sedikit kelenjar ASI dan terdiri hanya dari jaringan lemak.
Payudara yang mengalami hipoplasia biasanya terasa kurang kencang dan tidak bulat seperti payudara wanita pada umumnya.
Walau demikian, ibu yang mengalami hipoplasia payudara masih bisa memberikan ASI jika dilakukan dengan cara yang tepat dan dengan persetujuan dokter dan ahli laktasi.
Tanda-tanda Hipoplasia Payudara
Tanda-tanda hipoplasia payudara antara lain:
- Jarak antara payudara yang satu dengan yang lainnya terpaut jauh, lebih dari 1,5 inci.
- Ukuran payudara terlihat tidak simetris, dengan satu payudara lebih besar dari yang lain.
- Adanya bekas garis-garis pada payudara, baik pada masa pubertas maupun saat hamil.
- Payudara memiliki bentuk yang menyerupai kantung kosong.
- Areola berukuran besar tetapi bentuknya tidak seimbang.
- Tidak ada perubahan pada payudara selama kehamilan atau setelah melahirkan.
Hipoplasia dapat terjadi pada perempuan dengan semua bentuk payudara, baik yang besar maupun kecil.
Penyebab Hipoplasia Payudara
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipoplasia payudara, seperti:
- Riwayat operasi pada payudara.
- Adanya kelainan genetik.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
- Infeksi mononukleosis.
- Paparan radiasi pada dada sejak kecil.
- Gangguan hormon.
- Gangguan otot dada, dan lain-lain.
Untuk mendiagnosis hipoplasia payudara, diperlukan pemeriksaan fisik, seperti palpasi, yang biasanya dilakukan oleh ahli laktasi.
Perlu diketahui bahwa hipoplasia bisa terjadi pada kedua payudara sekaligus, bukan hanya satu.
Cara Mengatasi Hipoplasia Payudara
Hipoplasia payudara dapat mempengaruhi produksi ASI. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi kondisi ini sejak dini.
Saat ini belum ada obat-obatan, krim, suplemen, atau herbal yang bisa mengobati hipoplasia payudara. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa obat dan herbal dapat membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu yang mengalami hipoplasia payudara.
Konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Selain itu, tindakan bedah pembesaran payudara dapat menjadi solusi untuk mengatasi hipoplasia. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter yang terpercaya dan memiliki pengalaman dalam penanganan hipoplasia payudara.
Cara Mencegah Hipoplasia Payudara
Tidak ada cara pasti untuk mencegah hipoplasia payudara, karena penyebabnya berbeda-beda untuk setiap individu. Namun, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan payudara, seperti:
- Minum cukup air putih setiap hari.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang mengandung antioksidan.
- Gunakan bra dengan ukuran yang pas.
- Pilih bra yang terbuat dari bahan katun.
- Jaga kebersihan diri agar terhindar dari infeksi dan radang.
- Jaga berat badan tetap ideal.
- Latihan otot dada saat berolahraga.
Demikian penjelasan mengenai hipoplasia payudara atau hipomastia. Jika Anda mengalami kondisi abnormal pada payudara, segera periksakan ke dokter untuk diagnosis dan penanganan yang sesuai. Semoga bermanfaat.