Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hipomenorea: Penyebab, Gejala, Penanganan

Myles Bannister

Apa Itu Hipomenorea?

Hipomenorea adalah kondisi perdarahan menstruasi yang lebih sedikit daripada normal. Selain periodenya yang singkat, jumlah darah yang keluar juga relatif lebih sedikit. Hipomenorea sering disebut sebagai ‘light period’.

Menstruasi adalah meluruhnya lapisan rahim yang menyebabkan keluarnya darah melalui serviks dan vagina. Menstruasi normal terjadi setiap bulan.

Siklus menstruasi pada setiap manusia berbeda-beda antara 21 hingga 35 hari. Menstruasi umumnya berlangsung selama 2-7 hari. Periode menstruasi setiap wanita dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.

Wanita hamil tidak mengalami menstruasi karena lapisan rahimnya tidak meluruh. Faktor lain yang dapat memengaruhi siklus menstruasi adalah stres, kondisi hormonal, dan penggunaan obat tertentu.

Penyebab Hipomenorea

Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang mengalami hipomenorea. Berikut adalah kondisi yang dapat membuat menstruasi lebih sedikit:

1. Usia

Siklus menstruasi dapat berubah seiring waktu. Pada awal masa menstruasi, seseorang dapat mengalami hipomenorea, tetapi kemudian mengalami menstruasi normal pada usia 20 hingga 30-an.

Pada usia akhir 30-an hingga 40-an, seseorang dapat memiliki menstruasi yang lebih sedikit atau lebih banyak dengan normal. Seseorang juga dapat melewatkan siklus menstruasi selama beberapa bulan, lalu mengalami menstruasi yang lebih banyak setelahnya.

Kondisi menstruasi yang lebih ringan dari biasanya juga dapat terjadi saat mendekati menopause.

2. Tidak terjadi ovulasi

Ovulasi adalah proses tubuh mengeluarkan sel telur. Jika tubuh tidak mengeluarkan sel telur atau mengalami anovulasi, seseorang dapat memiliki menstruasi yang pendek dan tidak teratur.

3. Berat tubuh di bawah ideal

Berat tubuh wanita dapat memengaruhi siklus menstruasi. Seseorang yang berat badannya kurang atau di bawah ideal dapat mengalami hipomenorea atau bahkan menstruasi berhenti.

Tingkat lemak tubuh yang terlalu rendah dapat menyebabkan ovulasi tidak teratur. Selain itu, olahraga berlebihan dan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia juga sering dikaitkan dengan kondisi ini.

4. Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis yang memengaruhi hormon tubuh dapat menjadi pemicu hipomenorea, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan kondisi terkait tiroid.

5. Stres

Stres dan depresi dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Banyak wanita yang mengalami hal ini kemudian mengalami siklus menstruasi yang tidak normal.

6. Penggunaan kontrasepsi hormonal

Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB dan IUD hormonal dapat menyebabkan hipomenorea. Pada awal penggunaan kontrasepsi hormonal, menstruasi yang lebih sedikit daripada biasanya adalah hal yang wajar.

7. Menyusui

Menyusui dapat memicu menstruasi yang lebih sedikit. Setelah melahirkan, siklus menstruasi tidak langsung kembali normal. Hormon produksi susu mencegah ovulasi dan menunda menstruasi.

Wanita yang menyusui tetap bisa hamil meskipun menstruasinya belum kembali. Wanita mengalami ovulasi 2 minggu sebelum menstruasi pertama setelah melahirkan.

8. Kehamilan

Orang yang hamil umumnya tidak mengalami menstruasi. Terkadang seseorang mengalami pendarahan implantasi sebagai tanda awal kehamilan. Darah tersebut bukan darah menstruasi.

Jika Anda aktif secara seksual dan belum mengalami hipomenorea sebelumnya, lakukan tes kehamilan untuk memastikan kondisi Anda.

Gejala Hipomenorea

Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin mengindikasikan hipomenorea:

  • Perdarahan kurang dari dua hari
  • Darah yang keluar sangat sedikit seperti bercak
  • Melewatkan satu atau lebih siklus menstruasi
  • Menstruasi ringan lebih sering daripada siklus 21 hingga 35 hari

Siklus menstruasi berbeda-beda dan dapat berubah pada setiap orang. Untuk memastikan apakah Anda mengalami hipomenorea, konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami kondisi seperti di atas.

Kapan Harus ke Dokter?

Terkadang menstruasi yang lebih ringan dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas. Namun, Anda harus berhati-hati jika mengalami kondisi berikut:

  • Melewatkan 3 kali menstruasi ringan padahal tidak hamil
  • Mencurigai kehamilan
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Mengalami pendarahan di antara dua siklus
  • Merasakan nyeri hebat saat menstruasi

Jika mengalami kondisi seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi Anda dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Penanganan Hipomenorea

Penanganan hipomenorea disesuaikan dengan penyebabnya. Jika kondisi terjadi hanya sekali, tidak perlu penanganan. Jika kondisi berlanjut selama beberapa bulan, penanganan khusus diperlukan.

Dokter akan mencari penyebab menstruasi ringan dan menguji dengan berbagai kondisi. Tujuannya adalah menentukan rencana perawatan yang tepat.

Hipomenorea dapat diatasi dengan memperbaiki gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan tertentu (jika penyebabnya adalah kondisi medis tertentu). Dokter mungkin akan meresepkan atau merekomendasikan kontrasepsi hormonal, yang dapat membuat siklus menstruasi menjadi lebih teratur bagi beberapa orang.

Itulah informasi penting tentang hipomenorea. Perubahan siklus menstruasi yang sedikit bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Salah satu cara menjaga siklus menstruasi tetap normal adalah menjaga gaya hidup sehat.

About The Author

Sudah Minum Kopi Tapi Masih Ngantuk? Ini Penyebabnya

6 Dampak Buruk Operasi Penyempitan Vagina (Vaginoplasty)