Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hipoglikemia – Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganan

Myles Bannister

Penyebab Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera, terutama jika terjadi secara terus-menerus dan perlu diidentifikasi penyebab utamanya.

Pasien diabetes umumnya menggunakan berbagai perawatan untuk membantu tubuh memasukkan glukosa darah ke dalam sel, termasuk suntikan insulin. Jika terlalu banyak insulin disuntik atau obat yang merangsang insulin dikonsumsi, maka gula darah akan turun terlalu rendah.

Penyebab hipoglikemia lainnya pada penderita diabetes meliputi:

  • Konsumsi alkohol berlebihan tanpa makanan yang cukup.
  • Olahraga berlebihan atau aktivitas fisik yang berat tanpa asupan makanan yang cukup.
  • Pola makan tidak teratur, menunda makan, atau mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang terlalu sedikit.

Hipoglikemia juga dapat dialami oleh orang yang tidak menderita diabetes, dengan penyebab antara lain:

  • Obat-obatan tertentu seperti kuinin (obat malaria) atau obat antidiabetik yang tertelan secara tidak sengaja.
  • Penyakit berat seperti hepatitis atau gagal ginjal.
  • Overproduksi insulin akibat tumor pankreas atau pembesaran sel beta pankreas yang menyebabkan hipoglikemia.
  • Defisiensi hormon dari kelenjar adrenal dan hipofisis yang menyebabkan gangguan produksi glukosa.
  • Pembedahan lambung yang menyebabkan hipoglikemia reaktif setelah makan.
  • Kurangnya asupan nutrisi akibat penyakit anoreksia nervosa.

Risiko hipoglikemia lebih tinggi pada orang dengan kondisi berikut:

  • Kebiasaan mengonsumsi alkohol.
  • Telah menjalani operasi pengecilan lambung.
  • Menderita malaria, hepatitis, sepsis, atau gangguan ginjal.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antibiotik, antiaritmia, antiinflamasi nonsteroid (OAINS), atau obat penurun gula darah.

Gejala Hipoglikemia

Tubuh dan otak memerlukan pasokan gula secara terus-menerus agar dapat berfungsi dengan baik. Gejala hipoglikemia antara lain:

  • Jantung berdebar-debar.
  • Lemah
  • Pucat.
  • Gemetar.
  • Cemas.
  • Keringat dingin.
  • Hilang keseimbangan.
  • Sulit untuk konsentrasi.
  • Sensasi kesemutan di sekitar mulut.

Jika hipoglikemia tidak segera ditangani, terutama jika penderitanya tidak menyadari penurunan kadar gula darah, maka dapat menyebabkan:

  • Kejang.
  • Gangguan penglihatan.
  • Penurunan kesadaran.
  • Perilaku tidak normal.

Perlu diketahui bahwa gejala hipoglikemia mungkin tidak terjadi seperti yang dijelaskan di atas. Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Jika tidak segera ditangani, hipoglikemia dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.

Diagnosis Hipoglikemia

Kadar gula darah normal berkisar antara 70-110 mg/dl. Namun, tidak dapat diketahui secara pasti apakah seseorang mengalami hipoglikemia atau tidak tanpa melakukan tes glukosa darah. Jika tes glukosa darah menunjukkan gula darah di bawah 70 mg/dl, berarti Anda mengalami hipoglikemia.

Penderita diabetes disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam minimal 2 kali dalam setahun untuk mengevaluasi pengobatan dan mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi.

Selain mengukur kadar gula darah, dokter juga dapat melakukan tes fungsi kelenjar adrenal, hati, dan ginjal untuk mendeteksi hipoglikemia dengan akurat. Penting juga untuk mencatat tanggal, waktu, hasil tes, obat dan dosis, serta informasi diet dan olahraga setiap kali melakukan tes darah.

Penanganan Hipoglikemia

Penderita diabetes yang mengalami hipoglikemia disarankan untuk mengonsumsi makanan seperti permen, camilan manis, atau minum sirup agar kadar gula darah meningkat. Makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti nasi putih, sereal, dan roti putih juga disarankan. Gejala biasanya mereda dalam 10-20 menit. Hindari makanan berlemak karena dapat menghambat penyerapan gula.

Setelah mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi, periksa kadar gula darah setelah 15 menit. Jika masih di bawah 70 mg/dl, konsumsi makanan atau minuman manis lagi. Setelah kadar gula darah stabil, dapat dilanjutkan dengan makan berat.

Jika gejala tidak membaik setelah penanganan, segera berobat ke rumah sakit. Dokter mungkin akan memberikan infus cairan gula.

Jika tidak ditangani, hipoglikemia dapat menyebabkan kejang, penurunan kesadaran, hingga kematian. Jika Anda atau seseorang mengalami gejala-gejala tersebut – meskipun belum bisa dipastikan sebagai hipoglikemia, segera lakukan langkah berikut:

  • Jika penderita tidak sadar, bawa ke IGD terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan yang sesuai. Jangan memberikan makanan atau minuman pada orang yang tidak sadar karena berisiko masuk ke saluran pernapasan.
  • Jika Anda menderita diabetes dan sering mengalami hipoglikemia, berkonsultasilah dengan dokter mengenai perubahan pola makan, olahraga, dan pengaturan konsumsi obat. Jika tidak menderita diabetes namun sering mengalami hipoglikemia, konsultasikan pada dokter untuk mencari penyebab dan makan dalam porsi kecil namun sering untuk mencegah kadar gula darah terlalu rendah.

About The Author

Penyakit Gondok – Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Lactafar: Manfaat, Dosis, Efek Samping