Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hipertensi Pulmonal: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Myles Bannister

Hipertensi pulmonal adalah hipertensi yang terkait dengan pembuluh darah di paru-paru. Hipertensi tersebut termasuk ke dalam jenis hipertensi yang serius. Pelajari lebih lanjut tentang penyakit ini melalui artikel ini!

Apa Itu Hipertensi Pulmonal?

Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang memasok darah ke paru-paru (arteri pulmonalis). Kondisi ini juga dikenal dengan hipertensi paru. Hipertensi jenis ini merusak sisi kanan jantung.

Pada hipertensi ini, dinding arteri paru menjadi tebal dan kaku, sehingga sulit mengembang dan membiarkan darah masuk. Aliran darah yang berkurang menyebabkan sisi kanan jantung kesulitan memompa darah melalui arteri.

Sisi kanan jantung yang harus bekerja lebih keras ini seiring berjalannya waktu menjadi melemah hingga dapat menyebabkan gagal jantung.

Hipertensi paru dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada mereka yang memiliki kondisi jantung atau paru-paru tertentu.

Penyebab Hipertensi Pulmonal

Jantung memiliki dua ruang atas yaitu atrium dan dua ruang bawah yaitu ventrikel. Setiap kali darah melewati jantung, ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.

Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen di paru-paru. Darah yang kaya oksigen mengalir melalui pembuluh darah paru-paru ke sisi kiri jantung. Pembuluh darah paru-paru yang lancar membuat tekanan darah di paru-paru lebih rendah.

Penyebab hipertensi pulmonal adalah perubahan sel yang melapisi arteri pulmonalis. Perubahan ini menyebabkan dinding arteri menjadi tebal dan kaku, bahkan jaringan tambahan dapat terbentuk. Kondisi ini juga dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan pembuluh darah.

Perubahan pada arteri pulmonalis ini menghambat aliran darah pada pembuluh darah, sehingga darah sulit mengalir dan tekanan darah di arteri paru-paru meningkat.

Hipertensi paru terbagi menjadi 5 kelompok berdasarkan penyebabnya. Berikut adalah beberapa kondisi penyebab hipertensi paru:

Grup 1: Hipertensi Arteri Pulmonal

Penyebab hipertensi arteri pulmonal meliputi:

  • Penyebab tidak diketahui, juga dikenal dengan hipertensi arteri paru idiopatik
  • Mutasi gen spesifik yang dapat menyebabkan penyakit ini
  • Obat-obatan tertentu, termasuk obat-obatan resep untuk menurunkan berat badan atau obat-obatan terlarang seperti metamfetamin atau penggunaan racun tertentu
  • Penyakit jantung bawaan
  • Kondisi lain seperti kelainan jaringan ikat (scleroderma, lupus, dll), infeksi HIV, dan penyakit hati kronis (sirosis)

Grup 2: Hipertensi Pulmonal yang Disebabkan oleh Penyakit Jantung Sisi Kiri

Kondisi penyebab yang termasuk dalam grup ini meliputi:

  • Penyakit katup jantung sisi kiri, seperti katup mitral atau penyakit katup aorta
  • Kegagalan ventrikel kiri

Grup 3: Hipertensi Pulmonal yang Disebabkan oleh Penyakit Paru-Paru

Kondisi penyebab yang termasuk dalam grup ini meliputi:

  • Penyakit paru obstruktif kronis, seperti emfisema
  • Fibrosis paru, kondisi yang menyebabkan jaringan parut di antara kantong udara paru-paru
  • Sleep apnea
  • Paparan ketinggian jangka panjang pada individu berisiko tinggi mengalami hipertensi jenis ini

Grup 4: Hipertensi Pulmonal Disebabkan oleh Pembekuan Darah Kronis

Gumpalan darah kronis di paru-paru, atau disebut juga emboli paru, dapat menjadi salah satu penyebab hipertensi paru.

Grup 5: Hipertensi Pulmonal Disebabkan oleh Kondisi Lainnya

Kondisi lain yang kadang-kadang tidak jelas mengapa dapat menyebabkan hipertensi paru adalah seperti:

  • Kelainan darah
  • Gangguan yang memengaruhi beberapa organ dalam tubuh, seperti sarcoidosis
  • Gangguan metabolisme
  • Tumor yang menekan arteri pulmonalis

Selain penyebab-penyebab di atas, hipertensi paru juga dapat disebabkan oleh sindrom Eisenmenger. Kondisi ini merupakan penyakit jantung bawaan yang disebabkan oleh adanya lubang besar di jantung antara dua ventrikel.

Lubang di jantung menyebabkan sirkulasi darah yang tidak normal. Darah kaya oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen dan kembali ke paru-paru, bukan ke seluruh tubuh. Tekanan di arteri meningkat sehingga menyebabkan hipertensi pulmonal.

Faktor Risiko Hipertensi Pulmonal

Risiko terkena hipertensi paru dapat meningkat apabila seseorang memiliki kondisi seperti:

  • Usia dewasa muda
  • Obesitas
  • Riwayat keluarga dengan penyakit ini
  • Penggunaan obat-obatan terlarang
  • Penggunaan obat penekan nafsu makan
  • Tinggal di daerah dengan ketinggian yang tinggi
  • Memiliki salah satu kondisi yang berpotensi menyebabkan hipertensi paru

Gejala Hipertensi Pulmonal

Hipertensi pulmonal sering kali tidak menunjukkan gejala apapun pada tahap awal, bahkan bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Gejala baru muncul dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Ciri-ciri hipertensi paru meliputi:

  • Sesak napas, awalnya terjadi saat berolahraga dan kemudian terjadi saat sedang istirahat
  • Kelelahan
  • Pusing atau pingsan
  • Tekanan atau nyeri pada dada
  • Pembengkakan atau edema pada pergelangan kaki, tungkai, dan perut
  • Warna kebiruan pada bibir dan kulit (sianosis)
  • Denyut nadi atau jantung berdebar

Diagnosis Hipertensi Pulmonal

Diagnosis hipertensi pulmonal sulit karena tanda dan gejalanya mirip dengan kondisi paru dan jantung lainnya. Dokter akan menanyakan tentang gejala dan riwayat kesehatan Anda, serta melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter mungkin akan menyarankan beberapa jenis pemeriksaan untuk membantu diagnosis hipertensi pulmonal, meliputi:

  • Ekokardiogram: Pemeriksaan ini dapat melihat gambar bergerak detak jantung, mengevaluasi ukuran dan fungsi ventrikel kanan, memeriksa kinerja ruang dan katup jantung, serta mengukur tekanan arteri di paru-paru.
  • Rontgen dada: Pemeriksaan ini dapat menunjukkan pembesaran ventrikel kanan jantung atau arteri pulmonalis yang dapat terjadi pada hipertensi pulmonal.
  • Elektrokardiogram: Pemeriksaan non-invasif ini menunjukkan pola listrik jantung dan mendeteksi ritme jantung yang abnormal. Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi tanda-tanda pembesaran atau tekanan pada ventrikel kanan.
  • Kateterisasi jantung kanan: Jika hasil ekokardiogram mencurigakan adanya hipertensi pulmonal, dokter mungkin akan menyarankan tes ini untuk memastikan diagnosis dan menentukan tingkat keparahan hipertensi paru.
  • Tes darah: Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi penyakit yang mungkin menjadi penyebab hipertensi pulmonal dan memeriksa zat tertentu dalam darah yang dapat mengindikasikan adanya hipertensi paru atau komplikasinya.

Selain pemeriksaan di atas, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mengevaluasi kondisi paru-paru dan arteri paru-paru guna menentukan penyebab kondisi Anda. Pemeriksaan tersebut dapat meliputi:

  • CT scan
  • MRI
  • Polisomnogram
  • Pemindaian ventilasi-perfusi
  • Biopsi paru-paru terbuka

Pengobatan Hipertensi Pulmonal

Hipertensi pulmonal tidak dapat disembuhkan, namun pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala dan melambatkan perkembangan hipertensi paru.

Jika hipertensi paru disebabkan oleh kondisi tertentu, dokter akan mencoba mengobati penyebab tersebut.

Pengobatan hipertensi paru meliputi:

1. Obat-obatan

Pengobatan hipertensi pulmonal melibatkan penggunaan obat-obatan seperti:

  • Vasodilator, obat yang membuka pembuluh darah yang menyempit
  • Endothelin receptor antagonists (ERA), obat yang mengurangi pengaruh endothelin, yaitu zat yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah
  • Sildenafil dan tadalafil, obat yang memperlebar pembuluh darah di paru-paru sehingga meningkatkan aliran darah
  • Calcium channel blocker dosis tinggi, obat yang mengendurkan otot di dinding pembuluh darah
  • Soluble guanylate cyclase (SGC) stimulator, obat yang membantu mengendurkan arteri pulmonalis dan menurunkan tekanan di arteri
  • Antikoagulan, obat yang mencegah pembentukan gumpalan darah di arteri paru-paru yang kecil
  • Digoxin, obat yang membantu jantung berdetak lebih kuat dan memompa lebih banyak darah
  • Diuretik, obat yang membantu menghilangkan kelebihan cairan dalam tubuh sehingga dapat mengurangi penumpukan cairan di paru-paru
  • Oksigen, terapi oksigen yang dilakukan dengan menghirup oksigen murni, biasanya digunakan pada pasien yang tinggal di tempat dengan ketinggian tinggi atau memiliki sleep apnea.

2. Operasi

Pada beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan sebagai bagian dari pengobatan hipertensi pulmonal. Beberapa jenis operasi yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Septostomi atrium, prosedur yang dilakukan untuk membuat celah antara ruang kiri dan kanan jantung (atrium) guna mengurangi tekanan di sisi kanan jantung
  • Transplantasi paru-paru dan transplantasi jantung, terutama untuk kasus hipertensi arteri pulmonal idiopatik

Mengatasi Hipertensi Pulmonal dengan Perubahan Gaya Hidup

Selain menjalani pengobatan, Anda juga dapat melakukan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengatasi gejala hipertensi paru, seperti:

  • Berhenti merokok
  • Mengonsumsi makanan yang seimbang
  • Mempertahankan berat badan ideal
  • Rutin berolahraga
  • Menghindari berendam air panas, sauna, atau mandi yang lama
  • Hati-hati saat melakukan perjalanan udara atau tinggal di daerah yang memiliki ketinggian yang tinggi

Referensi

  1. Anonim. 2017. Pulmonary hypertension. Mayoclinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pulmonary-hypertension/symptoms-causes/syc-20350697. Diakses 9 September 2019.
  2. Anonim. 2017. Pulmonary hypertension. NHS. https://www.nhs.uk/conditions/pul

    About The Author

Badan Lemas Setelah Bangun Tidur? Ini Penyebab dan Penanganannya

Thai Tea dan Gagal Ginjal