Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hiperlakrimasi pada Lansia: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Penyebab utama hiperlakrimasi adalah mata kering pada lansia. Hal ini terjadi karena peradangan pada kelenjar meibom, yang bertugas mengeluarkan zat minyak untuk melumasi mata. Saat kelenjar tersebut peradangan, zat minyak tidak dapat diproduksi. Maka untuk menjaga kelembapan mata, kelenjar air mata memproduksi air mata tambahan dalam jumlah besar.

Hiperlakrimasi dapat menyebabkan air mata keluar terus-menerus dan tidak terkendali. Hal ini akan mengganggu penglihatan penderitanya, sehingga terlihat seperti selalu menangis.

Penyebab Hiperlakrimasi

Penyebab utama hiperlakrimasi adalah mata kering pada lansia. Hal ini terjadi karena peradangan pada kelenjar meibom, yang bertugas mengeluarkan zat minyak untuk melumasi mata. Saat kelenjar tersebut peradangan, zat minyak tidak dapat diproduksi. Maka untuk menjaga kelembapan mata, kelenjar air mata memproduksi air mata tambahan dalam jumlah besar.

Penyebab lainnya adalah sumbatan pada saluran air mata. Hal ini menyebabkan air mata menggenangi kelopak mata.

Beberapa penyebab hiperlakrimasi lainnya adalah infeksi pada kornea mata, alergi debu atau asap, luka pada kornea mata, flu, sinusitis, paparan cahaya matahari berlebihan, cedera pada area wajah atau hidung, serta gangguan kesehatan tertentu.

Pengobatan Hiperlakrimasi

Ketika air mata berlebihan mengganggu penglihatan, penderita sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan hiperlakrimasi dapat dilakukan dengan menjaga kelembapan mata untuk menghindari mata kering dan produksi air mata berlebih.

Pengobatan umumnya meliputi:

1. Mengistirahatkan mata

Saat mata mengeluarkan air mata, sebaiknya hentikan pekerjaan yang dilakukan dan pejamkan mata sejenak hingga rileks. Terapkan pola istirahat yang tepat, seperti pola 20-20-20 untuk pengguna komputer atau gawai yang harus menatap layar lama.

2. Menggunakan obat tetes mata

Dokter akan meresepkan obat tetes mata atau air mata buatan untuk menjaga kelembapan mata. Obat tetes mata akan mencegah mata kering pada lansia sehingga produksi air mata berlebih dapat dikontrol.

3. Mengompres mata

Basahi sapu tangan dengan air hangat dan letakkan di atas mata. Pijat perlahan di kelopak mata selama beberapa menit. Hal ini dapat dilakukan jika mata terasa lelah atau pegal.

4. Operasi

Penderita hiperlakrimasi berat atau akibat penyumbatan saluran air mata yang parah dapat diobati dengan operasi dacryocystorhinostomy (DCR). Operasi ini juga dapat dilakukan pada kantung air mata yang mengalami infeksi.

Cara Pencegahan Hiperlakrimasi

Hiperlakrimasi dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri, terutama daerah wajah. Hindari menyentuh atau mengucek mata dengan tangan yang kotor, keringkan wajah dengan handuk bersih setelah mandi atau mencuci muka, dan jangan menggunakan obat tetes mata atau kacamata orang lain.

Menjaga kesehatan mata juga penting, seperti dengan beristirahat yang cukup, mengonsumsi suplemen vitamin A dan betakaroten jika diperlukan, berhenti merokok, dan menggunakan kacamata saat berpergian atau di daerah yang berpolusi.

Terakhir, batasi penggunaan televisi dan gadget agar mata tidak terlalu lelah, dan usahakan berada di tempat yang terang saat membaca atau menggunakan laptop atau gawai.

Dengan menjaga kesehatan mata, terutama pada lansia, dapat mencegah kondisi hiperlakrimasi. Penting bagi mereka yang lebih muda untuk menjaga kesehatan mata sedari dini, mengingat hiperlakrimasi dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia.

  1. Canales, Jose Louis Tovilla, dkk. 2017. Stem the Tide of Excessive Tearing. https://www.reviewofophthalmology.com/article/stem-the-tide-of-excessive-tearing. (Diakses pada 24-12-2021)
  2. Montoya, FJ. 2002. Treatment of gustatory hyperlacrimation (crocodile tears) with injection of botulinum toxin into the lacrimal gland. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12439663/. (Diakses pada 24-12-2021)

About The Author

Pria Ini Memiliki Tiga Biji Testis!

Boron: Fungsi, Dosis, Efek Samping