Ketahui lebih lanjut tentang hiperkolesterolemia! Artikel ini berisi definisi, penyebab, gejala, diagnosis, dan terapi atau pengobatan hiperkolesterolemia.
Definisi hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah kondisi di mana kadar kolesterol dalam darah tinggi. Kadar kolesterol total mencapai 240 mg/dL dianggap sebagai kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia. Kondisi ini semakin parah jika kolesterol HDL rendah, LDL tinggi, dan trigliserida tinggi.
Kolesterol memiliki manfaat bagi tubuh jika tidak berlebihan. Manfaat kolesterol termasuk membantu metabolisme, kerja otak, pembentukan vitamin D, dan lain-lain.
Namun, kolesterol yang berlebihan menjadi ancaman bagi kesehatan. Oleh karena itu, penjelasan tentang hiperkolesterolemia perlu diperhatikan.
Penyebab hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia disebabkan oleh faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat.
Penyebab hiperkolesterolemia:
- Riwayat keluarga
- Gaya hidup tidak sehat
Faktor risiko yang meningkatkan hiperkolesterolemia:
- Obesitas
- Kebiasaan merokok
- Kurang mengonsumsi buah dan sayur
- Makan cemilan
- Kurang berolahraga
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Hipotiroidisme
- Usia
Gejala hiperkolesterolemia
Gejala hiperkolesterolemia muncul ketika terjadi komplikasi seperti benjolan di bawah mata, stroke, dan penyakit jantung.
Tanda-tanda kemungkinan hiperkolesterolemia:
- Jantung berdebar
- Kesemutan
- Sakit kepala atau pusing
- Otot mudah lelah
- Nyeri sendi
- Mual dan muntah
- Sesak napas
Jika mengalami tanda atau gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter.
Diagnosis hiperkolesterolemia
Diagnosis hiperkolesterolemia dilakukan dengan tes kolesterol. Pasien diperlukan berpuasa sebelum pengambilan sampel darah.
Tes kolesterol mencakup kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida.
Hasil tes kolesterol dibandingkan dengan nilai normal:
No. | Jenis kolesterol | Nilai normal |
1 | Kolesterol total | kurang dari 200 mg/dL |
2 | Kolesterol LDL | kurang dari 100 mg/dl |
3 | Kolesterol HDL | 40-60 mg/dl |
4 | Trigliserida | kurang dari 150 mg/dL |
Nilai di atas batas normal menunjukkan hiperkolesterolemia.
Jika hasilnya positif, perlu dilakukan terapi hiperkolesterolemia.
Terapi hiperkolesterolemia
Pengobatan hiperkolesterolemia meliputi diet kolesterol tinggi, obat-obatan, dan suplemen.
1. Diet untuk hiperkolesterolemia
Ada panduan diet bagi penderita kolesterol tinggi:
No. | Zat Gizi | Aturan |
1 | Total lemak | < 30% asupan kalori harian |
2 | Lemak jenuh | < 7% asupan kalori harian |
3 | Lemak tak jenuh ganda | <= 10% asupan kalori harian |
4 | Lemak tak jenuh tunggal | Sekitar 10%-15% asupan kalori harian |
5 | Kolesterol | < 200 mg/hari |
6 | Karbohidrat | 50%-60% asupan kalori harian |
Panduan diet juga bisa berupa diet vegetarian dan menambahkan makanan penurun kolesterol seperti oatmeal, ikan salmon, minyak zaitun, dan kacang almond.
2. Obat-obatan
Obat-obatan hiperkolesterolemia seperti alirocumab dan statin dapat menurunkan kolesterol total dengan cara kerja yang berbeda.
Alirocumab membantu hati menyerap lebih banyak kolesterol LDL, sedangkan statin menghambat produksi kolesterol di hati.
3. Suplemen
Suplemen asam lemak omega-3 dapat menurunkan kadar lemak darah.
Terapi hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan diet, obat-obatan, dan suplemen ini.