Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hiperkalsemia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Hiperkalsemia adalah suatu kondisi ketika kadar kalsium di dalam tubuh terlalu banyak. Penyebab dan bahayanya? Simak informasi lengkap mengenai gangguan medis ini, mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga pengobatan dan pencegahan.

Apa Itu Hiperkalsemia?

Hiperkalsemia adalah kondisi di mana kadar kalsium dalam darah berada di atas normal. Terlalu banyak kalsium dalam darah dapat menyebabkan masalah pada tulang, batu ginjal, dan kerusakan pada jantung serta otak.

Hiperkalsemia biasanya disebabkan oleh kelebihan aktivitas pada kelenjar paratiroid, yang terdiri dari empat kelenjar kecil yang terletak di leher dekat dengan kelenjar tiroid. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kanker, gangguan medis lainnya, penggunaan obat-obatan tertentu, dan konsumsi berlebihan suplemen kalsium dan vitamin D.

Ciri dan Gejala Hiperkalsemia

Pada kondisi hiperkalsemia yang ringan, seseorang mungkin tidak akan merasakan gejala. Namun, pada kondisi yang lebih serius, berikut adalah beberapa gejala yang biasanya muncul:

Umum

Gejala umum dari kondisi ini meliputi:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Ginjal

Gejala yang berhubungan dengan ginjal meliputi:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Buang air kecil yang berlebihan
  • Nyeri di antara punggung dan perut bagian atas di satu sisi karena batu ginjal

Perut

Gejala yang berhubungan dengan perut meliputi:

  • Mual
  • Sakit perut
  • Nafsu makan menurun
  • Sembelit
  • Muntah

Jantung

Kadar kalsium yang tinggi dapat mempengaruhi sistem kelistrikan jantung dan menyebabkan irama jantung yang tidak normal.

Otot

Kadar kalsium yang tinggi dapat mempengaruhi otot dan menyebabkan gejala seperti:

Sistem Kerangka

Kadar kalsium yang tinggi dapat mempengaruhi tulang dan menyebabkan:

  • Sakit tulang
  • Osteoporosis
  • Patah tulang

Gejala Neurologis

Hiperkalsemia juga dapat menyebabkan gejala neurologis, seperti depresi, hilangnya ingatan, dan mudah tersinggung. Pada kasus yang parah, gejala bisa berupa kebingungan dan koma.

Jika Anda menderita kanker dan mengalami gejala hiperkalsemia, segera hubungi dokter. Kanker dapat menyebabkan peningkatan kadar kalsium, dan jika hal ini terjadi, itu bisa menjadi keadaan darurat medis.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika Anda mengalami tanda dan gejala yang mungkin menunjukkan hiperkalsemia, seperti rasa haus yang sangat, sering buang air kecil, dan nyeri perut, segera hubungi dokter Anda.

Penyebab Hiperkalsemia

Tubuh menggunakan interaksi antara kalsium, vitamin D, dan hormon paratiroid (PTH) untuk mengatur kadar kalsium.

PTH membantu tubuh mengontrol berapa banyak kalsium yang masuk ke aliran darah dari usus, ginjal, dan tulang. Biasanya, produksi PTH meningkat ketika kadar kalsium dalam darah turun dan menurun saat kadar kalsium naik.

Tubuh juga dapat menghasilkan hormon kalsitonin dari kelenjar tiroid ketika kadar kalsium terlalu tinggi. Ketika mengalami hiperkalsemia, terjadi kelebihan kalsium dalam aliran darah dan tubuh tidak dapat mengatur kadar kalsium secara normal.

Beberapa kemungkinan penyebab hiperkalsemia meliputi:

1. Hiperparatiroidisme

Hiperparatiroidisme terjadi ketika salah satu atau lebih kelenjar paratiroid terlalu aktif dan mengeluarkan terlalu banyak PTH. Ini menyebabkan ketidakseimbangan kalsium yang tidak dapat ditangani oleh tubuh. Hiperparatiroidisme adalah penyebab utama hiperkalsemia, terutama pada wanita berusia di atas 50 tahun.

2. Penyakit Paru-Paru dan Kanker

Penyakit granulomatosa, seperti tuberkulosis dan sarkoidosis, adalah penyakit paru-paru yang dapat meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh, sehingga menyebabkan penyerapan kalsium yang berlebihan dan meningkatkan kadar kalsium dalam darah.

Beberapa jenis kanker, terutama kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker darah, juga dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia.

3. Efek Samping Obat

Beberapa obat, terutama diuretik, dapat menyebabkan hiperkalsemia. Sebab, obat-obatan ini menyebabkan hilangnya cairan tubuh yang berlebihan dan defisiensi kalsium. Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium dalam darah. Sementara itu, obat lain seperti litium menyebabkan peningkatan produksi PTH.

4. Suplemen Makanan dan Obat Bebas

Mengonsumsi terlalu banyak vitamin D atau kalsium dalam bentuk suplemen dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Penggunaan berlebihan kalsium karbonat yang terkandung dalam antasida umum seperti Tums dan Rolaids juga dapat menyebabkan peningkatan kadar kalsium.

Dosis tinggi dari produk-produk ini merupakan penyebab yang paling umum ketiga dari hiperkalsemia di Amerika Serikat.

5. Dehidrasi

Dehidrasi biasanya menyebabkan hiperkalsemia yang ringan. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan jumlah cairan tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Cemberut, tingkat keparahannya sangat tergantung pada fungsi ginjal seseorang.

Diagnosis Hiperkalsemia

Dokter Anda dapat menggunakan tes darah untuk memeriksa kadar kalsium dalam darah Anda. Tes urine yang mengukur kadar kalsium, protein, dan zat lainnya juga dapat membantu dalam diagnosis.

Jika dokter menemukan tingkat kalsium yang tinggi, mereka akan melakukan tes lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab kondisi ini. Tes darah dan urine dapat membantu dokter mendiagnosis hiperparatiroidisme dan kondisi lainnya.

Tes lain yang dapat membantu dokter memastikan adanya kanker atau penyakit lain yang dapat menyebabkan hiperkalsemia meliputi:

  • Rontgen dada, yang dapat mendeteksi kanker paru-paru.
  • Mammogram, yang dapat membantu dalam diagnosis kanker payudara.
  • CT scan, yang menghasilkan gambar yang lebih detail tentang tubuh Anda.
  • Pemindaian MRI, yang menghasilkan gambar yang detail dari organ dan struktur tubuh Anda.
  • Tes kepadatan mineral tulang DEXA, yang mengevaluasi kekuatan tulang Anda.

Pengobatan Hiperkalsemia

Orang dengan hiperkalsemia ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan dan kadar kalsium mereka dapat kembali normal seiring waktu. Dokter akan memantau kadar kalsium dan kesehatan ginjal Anda. Jika kadar kalsium terus meningkat atau tidak membaik dengan sendirinya, kemungkinan dokter akan merekomendasikan pengujian lebih lanjut.

Untuk orang dengan hiperkalsemia yang lebih parah, penting untuk mengetahui penyebabnya. Dokter mungkin akan menawarkan perawatan untuk membantu menurunkan kadar kalsium dan mencegah komplikasi. Perawatan yang mungkin termasuk pemberian cairan intravena dan penggunaan obat-obatan seperti kalsitonin atau bifosfonat.

Jika kelenjar paratiroid terlalu aktif, terlalu banyak vitamin D, atau ada kondisi kesehatan lain yang menyebabkan hiperkalsemia, dokter juga akan mengobati masalah yang mendasari ini. Selain itu, seseorang dengan pertumbuhan sel nonkanker yang abnormal pada kelenjar paratiroid mungkin memerlukan operasi untuk mengangkatnya.

Komplikasi Hiperkalsemia

Jika tidak segera ditangani, hiperkalsemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain:

  • Osteoporosis. Jika tulang terus melepaskan kalsium ke aliran darah, ini dapat menyebabkan osteoporosis yang dapat menyebabkan patah tulang, lengkungan tulang belakang, dan penurunan tinggi badan.
  • Batu ginjal. Jika urine mengandung terlalu banyak kalsium, kristal dapat terbentuk seiring waktu dan bergabung membentuk batu ginjal.
  • Gagal ginjal. Hiperkalsemia yang parah dapat merusak ginjal, membatasi kemampuannya untuk membersihkan darah dan menghilangkan cairan tubuh.
  • Masalah sistem saraf. Hiperkalsemia yang parah dapat menyebabkan kebingungan, gangguan ingatan, dan koma, yang dapat berakibat fatal.
  • Irama jantung yang tidak normal (aritmia). Kadar kalsium yang berlebihan juga dapat memengaruhi impuls listrik yang mengatur detak jantung, menyebabkan detak jantung yang tidak teratur.

Pencegahan Hiperkalsemia

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu menjaga keseimbangan kalsium dan kesehatan tulang, di antaranya:

  • Minum banyak air. Tetap terhidrasi dapat menurunkan kadar kalsium dalam darah dan mencegah pembentukan batu ginjal.
  • Berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Selain itu, berhenti merokok juga dapat mengurangi risiko kanker dan gangguan kesehatan lainnya.
  • Berolahraga dan latihan kekuatan. Hal ini dapat meningkatkan kekuatan dan kesehatan tulang Anda.
  • Mengikuti petunjuk pengobatan dan suplemen. Melakukannya dapat mengurangi risiko mengonsumsi terlalu banyak vitamin D dan mengembangkan hiperkalsemia.

Referensi

  1. Anonim. Hypercalcemia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypercalcemia/symptoms-causes/syc-20355523. (diakses pada 5 Januari 2021)
  2. Burgess, L. 2018. What happens when calcium levels are high? https://www.medicalnewstoday.com/articles/322012 (diakses pada 5 Januari 2021)
  3. Delgado, A. 2018. Hypercalcemia: What Happens If You Have Too Much Calcium? https://www.healthline.com/health/hypercalcemia#complications (diakses pada 5 Januari 2021)

About The Author

Obat Ceftriaxone: Sediaan, Dosis & Indikasi Dewasa

Mengenal Sayuran Cruciferous dan Manfaatnya untuk Kesehatan