Polip hidung adalah jaringan tumbuh yang di dalam lubang hidung atau berupa daging yang berkembang di dalam lubang hidung. Daging yang tumbuh ini tidak berbahaya, bersifat jinak dan bertekstur lunak. Polip di dalam hidung bisa tumbuh pada salah satu lubang maupun di kedua lubang sekaligus yang biasanya disebabkan oleh alergi yang dialami oleh seseorang.
Selain karena infeksi dan alergi, tumbuhnya polip hidung juga berkaitan dengan kondisi tertentu, misalnya asma, fibrosis kistik, sinusitis kronis, kelainan pada pembuluh darah hidung, dan alergi terhadap obat antiinflamasi non-steroid (OAINS)
Faktor keturunan juga menjadi salah satu kemungkinan penyebab munculnya polip hidung. Pada beberapa orang, jaringan mukosa pada hidung lebih sensitif jika mengalami peradangan, sehingga polip lebih mudah muncul.
Polip yang masih kecil umumnya tidak menimbulkan gejala, namun ketika sudah besar, maka dapat menyebabkan rasa mengganjal di dalam hidung, hidung tersumbat, rasa penciuman hilang, dan rentan mengalami infeksi. Untungnya gejala-gejala ini dapat diatasi dengan obat, termasuk untuk mengecilkan atau menghilangkan polip hidungnya, namun terkadang diperlukan tindakan operasi.
Mengenali Ciri-ciri Polip Hidung
Pada tahap awal, polip hidung mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Sehingga, keberadaan polip yang masih berukuran kecil sering kali tidak disadari. Gejala bisa muncul tergantung pada ukuran polip. Ketika ukuran polip semakin besar, Anda mungkin mengalami gejala atau ciri-ciri polip hidung seperti berikut:
Hidung tersumbat
Keluhan ini wajar terjadi karena daging tumbuh yang semakin besar akan menghambat aliran udara yang melalui hidung. Ciri khas hidung tersumbat pada polip yaitu konsisten, artinya hidung yang tersumbat sebelah kanan atau kiri saja di mana polip itu berada. Berbeda dengan penyakit flu atau pilek biasa yang penyumbatannya dapat berpindah-pindah sesaat.
Produksi lendir berlebihan
Saat kondisi normal, hidung bisa memproduksi sekitar satu liter lendir setiap hari. Lendir (mukus) ini berfungsi melembapkan saluran pernapasan, serta berperan untuk menahan benda asing, maupun bakteri, serta virus sebelum menyebabkan infeksi. Dengan adanya polip di dalam hidung membuat produksi mukus meningkat dan menjadi lebih kental. Hal ini membuat hidung berair.
Menurunnya penciuman
Gejala umum polip lainnya termasuk hilangnya rasa penghidu dan pengecapan. Hal ini terjadi karena alasan yang sama ketika seseorang mengalami flu ataupun pilek biasa yang berakibat berkurangnya fungsi kedua indra tersebut. Dengan adanya polip, maka hal itu bisa menganggu bulu-bulu halus yang berfungsi untuk merasakan aroma.
Bersin
Gejala polip yang satu ini terjadi karena polip itu sendiri terdiri dari lapisan lendir hidung dan terjadi akibat peradangan kronis. Proses peradangan pada selaput lendir akan menghasilkan lendir atau ingus yang berlebih. Adanya sesuatu yang mengganjal, baik akibat polip itu sendiri ataupun lendir yang dihasilkan akan memberikan rangsangan untuk bersin-bersin.
Nyeri di sekitar wajah
Ciri-ciri lain dari munculnya polip hidung adalah tekanan atau nyeri yang akan dirasakan jika polip menyebabkan sumbatan pada rongga sinus, sehingga terjadi infeksi atau peradangan pada sinus.
Polip cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya (alergi maupun infeksi) tidak terkontrol. Pemakaian obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid bisa memperlambat atau mencegah kekambuhan. Tetapi jika kekambuhan ini sifatnya berat, sebaiknya dilakukan pembedahan untuk memperbaiki drainase sinus dan membuang bahan-bahan yang terinfeksi.
Polip cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya (alergi maupun infeksi) tidak terkontrol. Pemakaian obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid bisa memperlambat atau mencegah kekambuhan. Tetapi jika kekambuhan ini sifatnya berat, sebaiknya dilakukan pembedahan untuk memperbaiki drainase sinus dan membuang bahan-bahan yang terinfeksi.