Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Herpes: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Herpes adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh serangan virus herpes simplex (HSV). Penyakit kulit dan genital adalah jenis herpes yang paling umum. Infeksi ini menyebabkan luka di leher, bibir, atau bagian tubuh lain yang terasa gatal dan kadang-kadang perih.

Apa Itu Herpes?

Herpes adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan benjolan berisi air secara berkelompok. Penyakit ini disebabkan oleh virus HSV, yang sering disebut sebagai penyakit cacar oleh beberapa orang.

Penyakit kulit lainnya memiliki gejala yang mirip dengan herpes, tetapi disebabkan oleh hewan kecil yang menempel pada tanaman dan kemudian menempel pada pakaian yang sedang dijemur.

Gejala herpes sering kali mirip dengan penyakit kulit lainnya, sehingga orang sering kali salah memahami penyakitnya. Jika Anda mengalami gejala yang mirip, namun tidak yakin dengan diagnosis Anda, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memperoleh diagnosis yang akurat.

Penyebab Herpes dan Jenis Herpes

Ada dua jenis herpes, keduanya disebabkan oleh virus herpes tetapi memiliki gejala yang sedikit berbeda, yaitu:

1. Herpes Simpleks

Herpes simplex adalah jenis herpes yang menyebabkan ruam dan luka melepuh di leher, lengan, dan bagian tubuh lain. Berikut adalah penyebab herpes berdasarkan jenis virus yang menyebabkannya:

HSV-1

Herpes Simplex Tipe 1 (HSV-1) menyerang bagian mulut dan pinggang ke atas. Infeksi virus ini sangat umum di Amerika Serikat, di mana 30%-90% orang dewasa terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala. Infeksi ini dapat terjadi di leher, bibir, atau bagian tubuh lainnya.

Infeksi virus tipe HSV-1 ini seperti sariawan di mulut dan menyebabkan luka melepuh. Meskipun bisa diobati, infeksi ini tidak bisa sembuh sepenuhnya dan dapat kambuh jika daya tahan tubuh menurun.

Daya tahan tubuh yang kuat sangat penting untuk mencegah gejala dan luka melepuh yang disebabkan oleh virus ini. Jaga daya tahan tubuh Anda agar tetap prima agar virus ini tidak berkembang biak.

HSV-2

HSV-2 adalah jenis herpes yang menyerang bagian pinggang ke bawah, terutama pada kelamin. Virus ini tidak dapat menular melalui udara, tetapi dapat menular melalui hubungan seksual. Infeksi ini dapat terjadi di vagina, anus, dan selangkangan.

Gejala infeksi virus HSV-2 pada perempuan meliputi gatal tak tertahankan pada area vagina, keluarnya cairan yang tidak biasa, benjolan di sekitar area kelamin, nyeri saat buang air kecil, dan luka di sekitar kelamin atau anus. Infeksi ini sering tidak tampak pada laki-laki.

Penting bagi perempuan untuk waspada terhadap infeksi virus HSV-2 ini. Jangan berganti-ganti pasangan seksual dan segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala infeksi.

2. Herpes Zoster

Herpes zoster adalah penyakit infeksi kulit yang merupakan lanjutan dari cacar air karena virus yang menyebabkannya sama. Herpes zoster ditandai dengan benjolan berisi air yang lebih besar dan berkelompok di beberapa bagian tubuh, seperti punggung, dahi, atau dada.

Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui bersin, batuk, kontak dengan pakaian atau benda yang terkontaminasi, dan sentuhan dengan benjolan yang pecah.

Pencegahan infeksi akibat virus herpes zoster ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sehari-hari, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menghindari kontak langsung dengan penderita yang sedang dalam kondisi cacar air atau herpes zoster.

Herpes zoster umumnya dialami oleh anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang dan mereka rentan terhadap infeksi. Anak-anak juga mudah tertular penyakit ini karena mereka belum mengerti batasan untuk tidak berkaitan langsung dengan teman yang baru sembuh dari cacar atau herpes zoster.

Gejala Herpes

Gejala herpes harus diwaspadai agar tidak semakin parah. Beberapa gejalanya meliputi:

  • Demam
  • Menggigil
  • Sesak napas
  • Nyeri di persendian
  • Pegal di satu bagian tubuh
  • Muncul bintik kemerahan pada kulit
  • Sakit perut

Gejala ini biasanya muncul setelah kurang lebih 8 hari atau 1 minggu. Berikut ini gejala herpes berdasarkan jenisnya:

1. Herpes simpleks

Beberapa penderita mungkin tidak memiliki luka atau gejala yang terlihat tetapi masih terinfeksi virus dan dapat menularkannya. Gejala terkait dengan virus ini meliputi:

  • Luka lepuh di mulut atau alat kelamin
  • Nyeri saat buang air kecil (genital)
  • Gatal
  • Demam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Hilang nafsu makan

Penyakit ini juga dapat menyerang mata, menyebabkan kondisi yang disebut herpes keratitis. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit mata, pengeluaran cairan, dan sensasi seperti ada benda asing di mata.

2. Herpes Zoster

Tanda dan gejala herpes zoster biasanya muncul di bagian kecil tubuh. Tanda-tanda dan gejalanya meliputi:

  • Nyeri, sensasi terbakar, mati rasa, atau kesemutan
  • Kepekaan terhadap sentuhan
  • Timbul ruam merah setelah beberapa hari
  • Lepuhan berisi cairan yang pecah dan mengeras
  • Gatal
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Sensitivitas terhadap cahaya
  • Kelelahan

Ruam biasanya muncul dalam pola garis karena virus menyerang satu sisi tubuh. Ruam juga dapat muncul di sekitar mata, leher, atau wajah.

Pengobatan Herpes secara Alami

Ada beberapa pengobatan alami herpes yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan rasa sakit. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah lesi memburuk, menyebar, atau infeksi berulang meliputi:

1. Terapi dingin

Tempatkan kantung es atau kompres dingin pada lesi untuk meredakan rasa sakit. Sensasi dingin tidak akan memperburuk atau memperbaiki luka, tetapi dapat mengurangi rasa sakit.

2. Hindari menggaruk

Jangan menyentuh atau menggaruk luka herpes karena hal ini dapat menyebarkan infeksi ke area lain pada kulit Anda.

3. Menjaga luka tetap bersih

Luka herpes dapat terinfeksi oleh bakteri dari tangan, urine, atau tinja. Jagalah luka tetap bersih dan kering untuk mencegah infeksi lanjutan.

4. Mengurangi stres

Kurangi stres untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kekambuhan. Stres dapat mempengaruhi daya tahan tubuh Anda.

Selain pengobatan, fokuslah juga pada meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat selama masa pemulihan dan setelah infeksi berhasil diatasi.

Pengobatan Herpes secara Medis

Saat ini belum ada obat yang dapat menghilangkan virus herpes sepenuhnya, tetapi dokter dapat meresepkan obat antivirus, seperti asiklovir, yang dapat mencegah perkembangan virus. Penggunaan obat antivirus dapat membantu menghentikan penyebaran penyakit lebih cepat dan mengurangi keparahan gejala.

Dokter biasanya meresepkan obat saat pertama kali pasien mengalami gejala. Karena wabah yang kambuh cenderung ringan, perawatan medis biasanya tidak diperlukan.

Hal terpenting yang perlu dilakukan oleh penderita herpes adalah menjaga benjolan berisi cairan agar tidak pecah dan menjadi pintu masuk bagi infeksi sekunder. Jika Anda tidak tahan terhadap cuaca dingin, sebaiknya hindari mandi karena cuaca dingin dapat menyebabkan syok.

Pengobatan herpes meliputi pemberian obat untuk mengurangi rasa sakit dan demam seperti Paracetamol. Penderita juga dapat diberikan obat antiviral untuk melawan infeksi virus yang menyebabkan gejala.

Sebaiknya, obat antiviral seperti asiklovir diberikan saat munculnya rasa sakit atau sensasi terbakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya lepuhan. Herpes adalah penyakit yang dapat diatasi, jadi Anda tidak perlu khawatir. Tubuh yang terinfeksi virus ini dapat sembuh lebih cepat jika daya tahan tubuh kuat.

Pada kondisi yang serius, di mana daya tahan tubuh sangat lemah, penderita dapat diberikan pengobatan intravena (terapi infus) dengan asiklovir.

Pencegahan Herpes

Jika belum pernah terkena herpes, ada langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh agar dapat melawan infeksi virus ini. Langkah-langkah pencegahan meliputi:

  • Mendapatkan vaksin Varisela zoster pada usia 1-12 tahun
  • Mendapatkan vaksin sekali lagi pada masa pubertas untuk meningkatkan kekebalan tubuh menjadi 60%-80%
  • Mendapatkan vaksin tambahan saat dewasa untuk memperkuat kekebalan tubuh

Vaksin ini memberikan perlindungan hingga 10 tahun agar anak tidak mudah terinfeksi virus.

Untuk mengurangi risiko terkena atau menularkan herpes genital, berikut langkah-langkah yang harus diambil:

  • Menggunakan kondom saat berhubungan seks
  • Tidak berhubungan seks saat mengalami gejala (genital, anal, atau kulit ke kulit)
  • Menghindari mencium ketika ada luka dingin di sekitar mulut
  • Tidak memiliki banyak pasangan seksual

Hal yang paling penting adalah segera membawa seseorang yang diduga terinfeksi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis awal. Langkah ini penting untuk menjaga kesehatan penderita dan orang-orang di sekitarnya.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan berdasarkan gejala yang muncul. Infeksi virus herpes dapat terlihat dengan jelas dengan melihat luka yang timbul akibat infeksi tersebut. Jika dokter merasa perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan, Anda mungkin akan diminta untuk mengambil sampel darah atau cairan dari luka untuk menjalani tes antibodi atau kultur virus.

Referensi

  1. Boskey, Elizabeth. 2019. An Overview of Herpes. https://www.verywellhealth.com/herpes-overview-2633380 (Diakses 3 September 2019)
  2. Boskey, Elizabeth. 2019. Effective Treatments for Herpes. https://www.verywellhealth.com/herpes-treatment-3133020 (Diakses 3 September 2019)
  3. Dock, Elly. 2019. Herpes Simplex. https://www.healthline.com/health/herpes-simplex#symptoms (Diakses 3 September 2019)
  4. Mato Clinic Staff. 2018. Shingles. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shingles/symptoms-causes/syc-20353054 (Diakses 3 September 2019)

About The Author

Rokok Rendah Nikotin dan Tar, Apakah Lebih Aman untuk Kesehatan?

14 Cara Menghilangkan Kutil dengan Bahan Alami