Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Herpangina: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Herpangina adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus di mulut dan tenggorokan. Pengobatan hanya untuk mengurangi gejala. Baca selengkapnya tentang gejala, penyebab, cara mengobati, dan lainnya di bawah ini!

Apa Itu Herpangina?

Herpangina adalah infeksi virus pada mulut dan tenggorokan. Virus enterovirus menginfeksi anak selama musim panas. Infeksi virus sangat menular dan mudah menyebar dari satu anak ke anak lainnya.

Gejala awal biasanya demam tinggi dan sakit tenggorokan. Gejala ini kemudian mengembangkan vesikel atau luka di belakang tenggorokan dan langit-langit.

Tanda dan Gejala Herpangina

Gejala muncul 2-5 hari setelah terpapar virus. Gejalanya bervariasi dari setiap penderita.

Berikut ini gejala herpangina yang umum:

  • Sakit tenggorokan.
  • Vesikel atau luka di tenggorokan dan mulut.
  • Sakit leher.
  • Demam mendadak.
  • Sakit kepala.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Kesulitan menelan.
  • Nafsu makan menurun.
  • Keluar air liur, terutama pada bayi.
  • Muntah, terutama pada bayi.

Sulit makan dan minum karena kesakitan mungkin membuat anak berisiko tinggi mengalami dehidrasi. Penyakit dapat menular selama 7 hari pertama setelah terinfeksi, meskipun mungkin tidak menunjukkan gejala.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala herpangina yang telah dijelaskan sehingga dokter dapat membuat diagnosis dan mengesampingkan kondisi lain.

Mendapatkan perawatan medis yang mendesak sangat penting jika mengalami salah satu dari gejala berikut:

  • Demam dengan suhu lebih dari 40°C atau demam yang terus berlanjut.
  • Luka di mulut atau tenggorokan selama 5 hari atau lebih.
  • Muntah atau diare lebih dari 1 hari.
  • Mulut kering.
  • Mata kering.
  • Haus.
  • Kelelahan.
  • Pusing, pening, atau lemah.
  • Jumlah atau frekuensi urine berkurang.
  • Urine berwarna gelap.
  • Pipi atau mata tampak cekung.

Penyebab Herpangina

Jenis enterovirus paling umum yang menyebabkan penyakit ini adalah virus Coxsackie A, Coxsackie B, enterovirus 71, dan echovirus.

Anak berusia 3-10 tahun memiliki risiko tertinggi terkena virus tersebut karena belum mengembangkan antibodi yang diperlukan untuk melawan infeksi virus.

Virus herpangina menyebar melalui tetesan pernapasan, batuk, bersin, dan kontak dengan kotoran.

Virus dapat bertahan hidup selama beberapa hari di permukaan benda-benda seperti gagang pintu, mainan, atau benda lainnya.

Faktor Risiko Herpangina

Faktor yang meningkatkan risiko terkena virus herpangina adalah:

  • Anak berusia 3-10 tahun.
  • Musim panas dan gugur, atau di tempat beriklim tropis sepanjang tahun.
  • Sekolah atau pusat penitipan anak.
  • Tidak mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh.

Anak cenderung kebal terhadap virus tertentu setelah terkena virus tersebut. Namun, mereka masih berisiko terinfeksi jenis virus lainnya.

Diagnosis Herpangina

Diagnosis biasanya berdasarkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik pasien.

Ulkus herpangina berbeda dengan kondisi mulut dan tenggorokan lainnya.

Tes laboratorium tersedia untuk menguji enterovirus, tetapi pada umumnya tidak diperlukan.

Pengobatan Herpangina

Enterovirus tidak diobati dengan antibiotik atau antivirus. Pengobatan bertujuan mengurangi gejala penyakit hingga sembuh, yang biasanya terjadi dalam 1-10 hari.

Pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Obat pereda nyeri untuk mengurangi demam dan nyeri di mulut dan tenggorokan.
  • Anestesi topikal untuk meredakan nyeri mulut dan tenggorokan.
  • Obat kumur dengan air hangat dan garam.
  • Hidrasi dengan minum air yang cukup.
  • Makan makanan yang tidak menyebabkan iritasi seperti buah nonjeruk dan sayuran.

Komplikasi

Gejala biasanya hilang sendiri dalam 1-10 hari. Komplikasi yang sering terjadi adalah dehidrasi. Perawatan yang tepat dan minum air yang cukup dapat mencegah komplikasi.

Pencegahan Herpangina

Beberapa langkah untuk mencegah virus herpangina adalah:

  • Mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh.
  • Menutupi mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
  • Mencuci tangan setelah kontak dengan popok atau lendir.
  • Membersihkan permukaan, mainan, dan benda-benda dengan disinfektan.
  • Mengisolasi anak selama beberapa hari jika terinfeksi.
  • Mengajari anak untuk menjaga kebersihan.

Referensi

  1. Leonard, Jayne. 2017. Everything you need to know about herpangina. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318506. (Diakses pada 9 September 2020)
  2. Pietrangelo, Ann. 2012. Herpangina: Causes, Symptoms, Treatments, and More. https://www.healthline.com/health/herpangina. (Diakses pada 9 September 2020)
  3. Perlstein, David. 2019. Herpangina. https://www.medicinenet.com/herpangina/article.htm. (Diakses pada 9 September 2020)

About The Author

Apakah Aman Mengonsumsi Nanas saat Haid?

11 Penyebab Ujung Jari Terasa Kebas yang Perlu Diwaspadai!