Herniasi otak adalah pergeseran jaringan otak yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan mengulas herniasi otak, termasuk penyebab, gejala, pengobatan, pencegahan, dan lain-lain.
Apa itu Herniasi Otak?
Herniasi otak terjadi ketika jaringan otak, darah, dan cairan serebrospinal bergeser dari posisi normalnya di tengkorak. Hal ini umumnya disebabkan oleh pembengkakan kepala akibat tumor otak, stroke, atau pendarahan.
Herniasi otak adalah kondisi medis yang sangat serius, karena otak adalah organ yang sangat penting dan kompleks. Penyakit ini harus segera ditangani untuk mengurangi risiko berbahaya.
Tipe Herniasi Otak
Ada tiga tipe herniasi otak, yaitu:
1. Subfalcine
Tipe ini adalah yang paling umum terjadi. Jaringan otak bergeser ke bawah membran yang disebut “falx cerebri” dan kemudian dibawa ke seberang otak.
2. Transtentorial
Transtentorial terjadi ketika jaringan otak menonjol keluar dari tengkorak melalui lipatan tentorium, yang disebabkan oleh tekanan intrakranial yang tinggi. Ada dua jenis transtentorial, yaitu:
- Descending Transtentorial: Ketika bagian samping otak bergeser ke belakang otak
- Ascending Transtentorial: Ketika otak kecil dan batang otak bergeser ke atas
3. Cerebellar Tonsillar
Herniasi otak ini terjadi ketika bagian bawah dari otak kecil bergeser ke bawah menuju foramen magnum. Tipe herniasi otak yang paling umum adalah subfalcine dan descending transtentorial.
Penyebab Herniasi Otak
Penyebab pergeseran jaringan otak antara lain:
- Pembengkakan di otak
- Peningkatan tekanan intrakranial
- Cedera kepala
- Tumor otak
- Stroke
- Pendarahan otak
- Pembengkakan akibat terapi radiasi
- Kerusakan pada struktur otak
- Infeksi bakteri atau jamur
- Operasi otak
- Hidrosefalus
- Masalah pada pembuluh darah seperti aneurisma
- Gaya hidup tidak sehat
Penyebab-penyebab tersebut merupakan yang paling umum terjadi. Cedera kepala parah juga dapat meningkatkan risiko herniasi otak.
Ciri-Ciri Herniasi Otak
Herniasi otak adalah kondisi medis darurat yang membutuhkan penanganan segera. Tanda dan gejala yang harus diwaspadai meliputi:
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Pupil yang melebar
- Kesulitan konsentrasi
- Tubuh yang kaku
- Postur tubuh yang tidak normal
- Kejang
- Tekanan darah tinggi
- Gagal jantung
- Hilang kesadaran
- Koma
Jika Anda mengalami tanda dan gejala tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Herniasi otak adalah kondisi serius dan membutuhkan tindakan medis yang cepat dan tepat.
Cara Mengobati Herniasi Otak
Perawatan herniasi otak hampir sama dengan penanganan koma. Tujuan perawatan adalah mengurangi pembengkakan otak yang menyebabkan gangguan pada jaringan otak.
Metode pengobatan meliputi:
- Pengangkatan tumor atau hematoma otak melalui operasi
- Ventrikulostomi untuk mengatasi penumpukan cairan di otak
- Terapi osmotik atau diuretik untuk mengeluarkan cairan dari tubuh
- Pemberian kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan
- Operasi di bagian tengkorak tertentu
Pasien herniasi otak juga harus melakukan beberapa tes, termasuk X-ray, CT scan, MRI scan, dan tes darah. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan perawatan berupa oksigen tambahan, bantuan pernapasan dengan ventilator, sedasi, obat anti kejang, dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Komplikasi Herniasi Otak
Jika herniasi otak tidak ditangani dengan cepat dan benar, dapat terjadi komplikasi yang berbahaya. Komplikasi tersebut antara lain lumpuh otak, masalah pernapasan, kerusakan otak permanen, koma, dan bahkan kematian.
Maka dari itu, herniasi otak harus ditangani oleh dokter spesialis neurologi.
Pencegahan Herniasi Otak
Untuk mencegah terjadinya herniasi otak, segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami tanda dan gejala peningkatan tekanan di rongga otak. Mengenali tanda-tanda kelainan pada otak sejak dini sangat penting untuk pengobatan selanjutnya.
Selain itu, Anda juga harus menjaga kepala Anda dari benturan yang keras. Gunakan helm saat berkendara motor, hindari mabuk saat menyetir, dan hindari cedera kepala yang serius. Mengutamakan kesehatan otak dengan menjalani pola hidup sehat juga dapat membantu mencegah herniasi otak dan penyakit serius lainnya.
Demikian pembahasan mengenai herniasi otak, termasuk gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan, dan informasi lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
Referensi
- Cafasso, Jacquelyn. 2017. Brain Herniation. https://www.healthline.com/health/brain-herniation. (Diakses pada 11 September 2019).
- Maiese, Kenneth MD. 2019. Brain Herniation. https://www.msdmanuals.com/professional/neurologic-disorders/coma-and-impaired-consciousness/brain-herniation. (Diakses pada 11 September 2019).
- Medline Plus. 2019. Brain Herniation. https://medlineplus.gov/ency/article/001421.htm. (Diakses pada 11 September 2019).
- Munakomi, Sunil dan Joe M Das. 2019. Brain Herniation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542246/. (Diakses pada 11 September 2019).