Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hepatitis B: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Hepatitis B adalah infeksi pada organ hati. Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini bisa berdampak parah, termasuk jaringan parut, gagal hati, dan bahkan kanker. Pelajari lebih lanjut tentang penyebab, gejala, dan perawatan penyakit ini di bawah ini.

Penyebab Hepatitis B

Infeksi hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini dapat menular dari orang ke orang melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya. Namun, virus tidak menular melalui bersin, batuk, atau ciuman.

Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan infeksi ini:

1. Kontak Seksual

Penyakit ini bisa terjadi jika Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan risiko tertentu. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air liur, air mani, atau cairan vagina.

2. Berbagi Jarum Suntik

Penyakit ini bisa menular melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah. Penggunaan alat-alat yang digunakan untuk narkoba intravena juga meningkatkan risiko terkena virus ini. Bahkan, tenaga medis pun berisiko terkena virus ini jika terkena jarum dari pasien yang terinfeksi.

3. Ibu ke Anak

Wanita hamil yang terinfeksi virus ini dapat menularkannya pada bayi saat melahirkan. Namun, bayi dapat divaksinasi untuk mencegah infeksi. Jadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang tes hepatitis B jika Anda sedang hamil.

Perlu juga diketahui bahwa infeksi bisa bersifat jangka pendek (akut) atau jangka panjang (kronis).

Infeksi Hepatitis B Akut

Infeksi akut umumnya berlangsung kurang dari enam bulan. Sistem kekebalan tubuh umumnya mampu melawan virus dan memulihkan diri dalam beberapa bulan. Namun, beberapa orang dengan hepatitis B akut dapat mengalami infeksi kronis.

Infeksi Hepatitis B Kronis

Infeksi kronis berlangsung lebih dari enam bulan. Virus dapat bertahan di dalam tubuh karena sistem kekebalan tidak dapat melawannya. Infeksi kronis bisa berlangsung seumur hidup dan menyebabkan masalah serius seperti sirosis dan kanker hati.

Risiko infeksi kronis lebih tinggi pada bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun. Infeksi kronis mungkin tidak terdeteksi selama beberapa dekade hingga orang tersebut menderita penyakit hati parah.

Gejala Hepatitis B

Virus hepatitis B dapat bertahan di luar tubuh selama 7 hari dan masih menyebabkan infeksi pada orang yang tidak divaksinasi. Gejala penyakit ini bervariasi dari ringan hingga berat. Biasanya muncul antara satu hingga empat bulan setelah terinfeksi, meskipun beberapa orang—terutama anak-anak—tidak menunjukkan gejala.

Gejala yang mungkin muncul antara lain:

  • Sakit perut.
  • Urine berwarna gelap.
  • Demam.
  • Nyeri sendi.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Kelemahan dan kelelahan.
  • Kulit dan putih mata menguning (jaundice).

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda terpapar virus HBV atau mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, segera hubungi dokter. Tindakan pencegahan dapat mengurangi risiko infeksi jika Anda menerima pengobatan dalam 24 jam setelah terpapar virus.

Diagnosis Hepatitis B

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda kerusakan hati, seperti kulit kuning atau sakit perut. Tes darah dapat membantu mendiagnosis hepatitis B dan komplikasinya.

Tes Darah

Tes darah dapat mendeteksi virus HBV dalam tubuh dan mengidentifikasi apakah infeksi bersifat akut atau kronis.

Tes Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg)

Tes HBsAg menunjukkan apakah seseorang terinfeksi dan dapat menularkan virus ini. Tes ini tidak membedakan antara infeksi akut dan kronis. Hasil tes ini biasanya digunakan bersama dengan tes lain untuk menentukan status infeksi.

Tes Hepatitis B Core Antigen (HBcAg)

Tes ini bisa menunjukkan apakah seseorang sedang mengalami infeksi hepatitis B. Hasil tes ini juga bisa menandakan bahwa seseorang sedang dalam proses pemulihan dari infeksi akut.

Tes Hepatitis B Surface Antibody

Tes ini digunakan untuk memeriksa kekebalan terhadap virus HBV. Hasil tes yang positif menandakan kekebalan terhadap penyakit ini, yang bisa didapatkan melalui vaksinasi atau pulih dari infeksi akut.

Tes Fungsi Hati

Tes fungsi hati penting untuk orang dengan hepatitis B atau masalah hati lainnya. Tes ini membantu mengukur kadar enzim hati dan menentukan fungsi hati yang tidak normal.

Jika tes menunjukkan hasil positif, Anda mungkin perlu menjalani tes untuk hepatitis C atau infeksi hati lainnya. USG hati atau tes pencitraan lainnya juga mungkin diperlukan untuk memantau kondisi hati.

Mereka yang Perlu Tes Hepatitis B

Ada beberapa kasus di mana orang yang sehat perlu diuji untuk hepatitis B, termasuk:

  • Wanita hamil.
  • Tinggal bersama orang yang terinfeksi.
  • Memiliki banyak pasangan seksual.
  • Pernah berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi.
  • Hubungan seksual sesama jenis.
  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual.
  • Mengidap HIV atau hepatitis C.
  • Hasil tes enzim hati yang tidak normal.
  • Menjalani dialisis ginjal.
  • Menggunakan obat penekan sistem kekebalan tubuh.
  • Berbagi jarum suntik.

Pengobatan Hepatitis B

Jika Anda telah terpapar HBV, segera konsultasikan dengan dokter. Perawatan yang diberikan sejak dini lebih mudah dilakukan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat, perawatan herbal, atau suplemen. Beberapa asupan tersebut dapat berbahaya bagi organ tubuh.

Berikut adalah beberapa perawatan hepatitis B yang dapat dilakukan:

1. Suntikan Imunoglobulin

Jika Anda memiliki paparan virus atau tidak yakin apakah telah divaksinasi, segera hubungi dokter. Suntikan imunoglobulin yang diberikan dalam 12 jam setelah terpapar virus dapat melindungi dari penyakit ini. Namun, perawatan ini hanya memberikan perlindungan jangka pendek.

2. Obat Hepatitis

Jika Anda menderita infeksi akut, perawatan khusus umumnya tidak diperlukan. Dokter mungkin akan merekomendasikan istirahat, nutrisi yang tepat, dan minum banyak cairan. Pada kasus yang parah, obat antivirus atau perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi.

Untuk infeksi kronis, perawatan bertujuan mengurangi risiko kerusakan hati dan mencegah penularan infeksi pada orang lain. Perawatan infeksi kronis dapat meliputi:

Obat Antivirus

Obat antivirus seperti entecavir, tenofovir, lamivudine, adefovir, dan telbivudine dapat membantu melawan virus dan memperlambat kerusakan hati. Konsultasikan dengan dokter mengenai obat yang sesuai untuk kondisi Anda.

Suntikan Interferon

Interferon alfa-2b digunakan untuk orang yang ingin menghindari pengobatan jangka panjang atau wanita yang ingin hamil setelah menjalani terapi terbatas. Interferon tidak boleh digunakan selama kehamilan. Efek samping dapat termasuk mual, muntah, kesulitan bernapas, dan depresi.

Transplantasi Hati

Jika hati rusak parah, transplantasi hati mungkin diperlukan. Selama prosedur ini, hati yang rusak diganti dengan hati yang sehat. Hati donor biasanya berasal dari orang yang sudah meninggal, meskipun dalam beberapa kasus digunakan donor hidup yang menyumbangkan sebagian hatinya.

Orang dengan infeksi kronis harus dipantau secara teratur dan dievaluasi penggunaan obat-obatan. Namun, tidak semua orang dengan infeksi HBV kronis memerlukan pengobatan, karena obat dapat memiliki efek samping. Setelah memulai perawatan, konsumsi obat harus dilakukan seumur hidup.

Komplikasi Hepatitis B

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hepatitis B antara lain:

  • Sirosis atau jaringan parut pada hati.
  • Kanker hati.
  • Gagal hati.
  • Penyakit ginjal.
  • Masalah pembuluh darah.

Orang dengan penyakit ini harus dipantau secara teratur oleh dokter dan menghindari konsumsi alkohol yang dapat memperburuk kondisi hati.

Kehamilan dan Hepatitis B

Jika Anda didiagnosis dengan hepatitis B selama kehamilan, besar kemungkinan virus akan menular ke bayi. Jika bayi terinfeksi dan tidak mendapatkan pengobatan, bayi tersebut berisiko mengalami masalah hati jangka panjang.

Setiap bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi harus menerima hepatitis B immune globulin dan vaksin hepatitis B saat lahir hingga usia satu tahun.

Cara Melindungi Bayi dari Hepatitis B

Hampir semua kasus hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi yang tepat pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi. Bayi harus mendapatkan suntikan hepatitis B immune globulin dan dosis pertama vaksin hepatitis B dalam waktu 12 jam setelah lahir.

Diperlukan suntikan vaksin tambahan selama 1-6 bulan berikutnya untuk melindungi bayi dari penyakit ini. Waktu dan jumlah suntikan akan ditentukan berdasarkan jenis vaksin, usia bayi, dan berat saat lahir.

Selain itu, bayi disarankan untuk menjalani tes antibodi pada usia 9-12 bulan setelah menjalani vaksinasi untuk memastikan terlindung dari penyakit ini. Penting untuk mengikuti saran dokter untuk menjaga kesehatan bayi.

Apa yang Terjadi Jika Bayi Terkena Hepatitis B?

Bayi yang terinfeksi virus ini memiliki peluang 90% menderita hepatitis B kronis. Ini dapat menyebabkan masalah serius seperti kerusakan hati, kanker hati, dan bahkan kematian.

Vaksinasi pada bayi dan anak-anak sangat penting untuk mencegah infeksi yang sebenarnya dapat dicegah. Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami infeksi kronis jika terinfeksi virus ini, namun vaksinasi efektif dalam mencegah infeksi ini.

Pencegahan Hepatitis B

Vaksin hepatitis B adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi virus ini. Beberapa kelompok yang disarankan untuk menerima vaksin ini antara lain:

  • Semua bayi yang baru lahir.
  • Anak-anak dan remaja yang belum divaksinasi saat lahir.
  • Orang yang dirawat karena infeksi menular seksual.
  • Orang yang berhubungan dengan darah, seperti tenaga medis.
  • Orang dengan HIV positif.
  • Orang yang berhubungan seks dengan sesama jenis.
  • Pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik bersama-sama.
  • Orang dengan riwayat keluarga yang terinfeksi.
  • Orang dengan penyakit kronis.
  • Orang yang bepergian ke daerah dengan tingkat penyakit ini yang tinggi.

Beberapa cara lain untuk mengurangi risiko infeksi adalah:

  • Mengecek status hepatitis B pasangan seksual. Gunakan kondom jika tidak yakin pasangan tidak terinfeksi virus ini atau penyakit menular seksual lainnya.
  • Hati-hati saat mendapatkan tindik atau tato. Pilih tempat yang memiliki

    About The Author

Manfaat Cordyceps untuk Kesehatan Tubuh

5 Penyebab Vagina Kering yang Bisa Ganggu Kehidupan Seksual