Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hepatitis Alkoholik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

DokterSehat.com – Hepatitis alkoholik adalah penyakit umum yang terjadi pada seseorang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol selama bertahun-tahun. Namun, mengonsumsi alkohol dan hepatitis alkoholik memiliki hubungan yang kompleks. Simak penjelasan selengkapnya mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan pencegahan hepatitis alkoholik di bawah ini.


Apa Itu Hepatitis Alkoholik?


Hepatitis alkoholik terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak alkohol daripada yang dapat diproses oleh hati. Hati adalah organ terbesar kedua dalam tubuh dan berperan dalam mengubah makanan dan minuman menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh tubuh. Hati juga berfungsi menyaring racun dan zat berbahaya termasuk alkohol dari darah. Jika tubuh mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang melebihi kemampuan hati untuk memprosesnya, maka cedera atau kerusakan serius pada hati dapat terjadi.


Penyebab Hepatitis Alkoholik


Tidak semua pecandu minuman keras menderita hepatitis alkoholik, dan hal ini juga bisa terjadi pada orang yang hanya minum sedikit alkohol. Jika Anda didiagnosis menderita hepatitis alkoholik, itu berarti Anda harus berhenti sepenuhnya minum alkohol. Orang yang terus minum alkohol berisiko mengalami kerusakan hati yang lebih serius, seperti sirosis dan gagal hati.


Hepatitis alkoholik terjadi ketika alkohol merusak hati. Mekanisme bagaimana alkohol menyebabkan kerusakan hati pada pecandu belum diketahui dengan pasti. Proses pemecahan etanol yang terkandung dalam bir, anggur, dan minuman keras dapat menghasilkan bahan kimia beracun seperti asetaldehida. Namun, belum ada penjelasan yang jelas mengenai bagaimana alkohol merusak hati dan mengapa hal ini hanya terjadi pada peminum berat.


Faktor-faktor yang berperan dalam hepatitis alkoholik antara lain:



  • Proses tubuh untuk memecah alkohol menghasilkan bahan kimia yang beracun.

  • Zat kimia yang memicu peradangan dan menghancurkan sel-sel hati.

  • Bekas luka menggantikan jaringan hati yang sehat, yang seiring waktu dapat mengganggu fungsi hati.

  • Terjadinya sirosis, yaitu kerusakan organ hati akibat pembentukan jaringan parut.

  • Wanita memiliki risiko yang lebih tinggi terkena hepatitis alkoholik dibandingkan pria. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam penyerapan dan pemecahan alkohol antara pria dan wanita.


Faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap hepatitis alkoholik termasuk:



  • Jika Anda menderita hepatitis C dan juga minum alkohol, kemungkinan besar Anda lebih rentan mengalami sirosis.

  • Minuman beralkohol dapat menyebabkan kekurangan gizi, karena mencegah penyerapan nutrisi oleh tubuh. Kekurangan nutrisi berkontribusi terhadap kerusakan sel hati.

  • Orang yang memiliki kelebihan berat badan dan minum alkohol memiliki risiko lebih tinggi terkena hepatitis alkoholik dan berkembang menjadi sirosis.

  • Studi menunjukkan adanya faktor genetik dalam penyakit hati yang disebabkan oleh alkohol. Namun, sulit untuk memisahkan faktor genetik dan faktor lingkungan.

  • Ras dan etnis juga dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena hepatitis alkoholik.


Gejala Hepatitis Alkoholik


Gejala hepatitis alkoholik bervariasi tergantung pada tingkat kerusakan hati. Pada kasus yang ringan, mungkin tidak ada gejala yang muncul. Namun, saat kerusakan hati semakin parah, beberapa tanda dan gejala yang mungkin timbul antara lain:



  • Kehilangan nafsu makan.

  • Mual dan muntah.

  • Mulut terasa kering.

  • Nyeri dan bengkak di perut.

  • Kulit dan putih mata menguning (jaundice).

  • Demam.

  • Perut bengkak akibat penumpukan cairan (asites).

  • Kelelahan.

  • Perubahan kondisi mental seperti kebingungan.


Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami tanda atau gejala hepatitis alkoholik. Jika Anda merasa tidak bisa mengendalikan konsumsi alkohol, segera berkonsultasi dengan dokter.


Diagnosis Hepatitis Alkoholik


Pada awalnya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan konsumsi alkohol Anda. Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah ada pembesaran hati atau limpa.


Berikut adalah beberapa tes yang mungkin direkomendasikan oleh dokter:



  • Tes darah lengkap (CBC).

  • Tes fungsi hati.

  • Tes pembekuan darah.

  • CT scan perut.

  • USG hati.


Jika hasil tes sebelumnya tidak dapat memberikan diagnosis yang pasti atau jika Anda berisiko terkena hepatitis, dokter mungkin akan menyarankan melakukan biopsi hati. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel jaringan hati untuk mengetahui tingkat keparahan dan jenis penyakit hati.


Pengobatan Hepatitis Alkoholik


Jika Anda menderita hepatitis alkoholik yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan:


1. Konsumsi kortikosteroid


Jenis obat ini telah terbukti memberikan manfaat jangka pendek dalam meningkatkan kelangsungan hidup penderita hepatitis alkoholik yang parah. Namun, kortikosteroid memiliki efek samping serius dan umumnya tidak diresepkan jika Anda mengalami gagal ginjal, perdarahan gastrointestinal, atau infeksi.


2. Pentoxifylline


Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan obat anti-inflamasi ini jika Anda tidak dapat menggunakan kortikosteroid. Namun, penelitian menunjukkan bahwa pentoxifylline mungkin tidak efektif pada penderita hepatitis alkoholik ringan atau yang tidak merespons pengobatan dengan kortikosteroid.


3. Berhenti minum alkohol


Pencegahan hepatitis alkoholik sulit bagi mereka yang masih kecanduan alkohol. Namun, jika Anda ingin menghentikan kerusakan hati, cara terbaik adalah berhenti minum alkohol. Jika Anda sudah kecanduan alkohol dan ingin berhenti, dokter dapat merekomendasikan terapi khusus untuk membantu mengatasi ketergantungan tersebut, seperti obat-obatan dan konseling.


Pencegahan hepatitis alkoholik juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti sayur dan buah. Orang yang minum alkohol cenderung kekurangan vitamin khususnya asam folat dan vitamin B.


4. Terapi untuk malnutrisi


Penderita hepatitis alkoholik sering mengalami kekurangan gizi, dan untuk mengatasi masalah ini dokter biasanya akan menyarankan diet khusus. Dokter juga dapat merujuk Anda ke ahli gizi yang dapat memberikan saran mengenai pola makan yang dapat meningkatkan kandungan nutrisi dalam tubuh.


5. Transplantasi hati


Transplantasi hati adalah satu-satunya pilihan bagi mereka yang fungsi hatinya terganggu secara signifikan. Namun, jumlah orang yang membutuhkan transplantasi hati jauh melebihi jumlah organ yang tersedia. Beberapa pusat kesehatan mungkin enggan melakukan transplantasi hati pada penderita hepatitis alkoholik, karena adanya risiko penderita akan mengulangi kebiasaan minum alkohol setelah operasi.


Sumber:



  1. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/alcoholic-hepatitis/diagnosis-treatment/drc-20351394

  2. https://www.healthline.com/health/alcoholic-hepatitis#prevention

  3. https://www.medicalnewstoday.com/articles/313928.php

  4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3124878/

  5. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hepatitis/alcoholic-hepatitis

About The Author

Bolehkah Ibu Hamil Makan Kepiting? Ini Aturannya

8 Pelembab Wajah Alami yang Ampuh dan Praktis