Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hepatitis Akut: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan

Myles Bannister

Hepatitis akut adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus dari salah satu virus hepatitis. Informasi lengkap mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya dapat ditemukan di bawah ini!

Apa itu Hepatitis Akut?

Hepatitis akut adalah penyakit yang umum terjadi ketika hati mengalami peradangan akibat infeksi virus dari salah satu lima virus hepatitis. Penyebab lainnya, termasuk obat-obatan, alkohol, atau hepatitis autoimun.

Hepatitis dapat dikategorikan sebagai akut jika penyakit sembuh dalam waktu kurang dari 6 bulan (jangka pendek), tetapi jika gejala penyakit ini bertahan lebih dari 6 bulan (jangka panjang) dapat dikategorikan kronis.

Sebagian besar kasus hepatitis virus akut dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi beberapa tetap bertahan dan berkembang menjadi hepatitis kronis.

Tanda dan Gejala Hepatitis Akut

Sebagian besar penderita hepatitis mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala, sehingga sering kali jarang disadari. Gejala yang muncul biasanya berlangsung selama 2 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi, dan dapat terjadi pada semua jenis hepatitis.

Selama fase akut, infeksi hepatitis mungkin menimbulkan gejala yang mirip dengan flu ringan. Gejala hepatitis akut antara lain:

  • Kelelahan.
  • Feses berwarna pucat.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Demam.
  • Nyeri otot atau sendi.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit perut.
  • Penyakit kuning (jaundice).
  • Kulit gatal.
  • Malaise, atau perasaan tidak sehat secara umum.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika memiliki tanda atau gejala hepatitis akut, terutama hepatitis A. Dokter mungkin merekomendasikan vaksin hepatitis atau suntikan imunoglobulin (antibodi) dalam dua minggu setelah terpapar hepatitis A untuk melindungi tubuh dari infeksi.

Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang pentingnya vaksin hepatitis A jika:

  • Baru-baru ini bepergian ke luar negeri, terutama ke daerah dengan sanitasi yang buruk.
  • Makan di restoran, tempat di mana terjadi wabah hepatitis.
  • Pernah kontak dekat dengan orang yang terinfeksi hepatitis.
  • Baru-baru ini melakukan kontak seksual dengan orang yang memiliki hepatitis.

Penyebab Hepatitis Akut

Penyebab yang paling umum dari penyakit ini adalah virus hepatitis, tetapi juga dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

  • Virus hepatitis. Hepatitis akut dapat disebabkan oleh lima virus hepatitis utama, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus yang paling sering menyebabkan hepatitis jangka pendek ini adalah hepatitis A, diikuti oleh virus hepatitis B. Virus lain juga dapat menjadi penyebab, termasuk Epstein-Barr virus (EBV), yaitu virus penyebab infeksi mononukleosis (mono).
  • Hepatitis autoimun. Ini adalah peradangan hati yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh melawan sel-sel hati. Penyebab pasti hepatitis autoimun tidak jelas, tetapi faktor genetik dan lingkungan mungkin berinteraksi seiring waktu dan akhirnya memicu penyakit.
  • Kecanduan alkohol. Peradangan hati jangka pendek dapat disebabkan oleh minum alkohol dalam jumlah berlebihan selama bertahun-tahun. Ini biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, meski menyebabkan penyakit kuning mendadak dan gagal hati. Minum alkohol berlebihan dan terus-menerus meningkatkan risiko sirosis, gagal hati, atau kanker hati.
  • Obat-obatan. Hepatitis akut adalah penyakit yang dapat disebabkan oleh penggunaan sejumlah obat, vitamin, pengobatan herbal, atau suplemen makanan yang berbahaya atau beracun. Banyak jenis obat yang menjadi penyebab, termasuk acetaminophen, aspirin, steroid anabolik, pil KB, statin, dan obat antiepilepsi.
  • Perlemakan hati. Penyakit ini menandakan tubuh memiliki lemak berlebih di hati atau juga disebut sebagai steatosis hati. Selain langsung menyebabkan hepatitis, minum alkohol berlebihan membuat seseorang lebih mungkin mengalaminya. Seiring waktu, terlalu banyak alkohol menyebabkan penumpukan lemak di dalam sel hati. Kondisi ini membuat hati lebih sulit untuk bekerja.

Faktor Risiko Hepatitis Akut

Apakah hepatitis akut menular? Tergantung penyebabnya. Jika disebabkan oleh virus hepatitis, maka penyakit ini bisa menular, sehingga siapa pun yang belum mendapatkan vaksin atau sebelumnya terinfeksi dapat terkena virus hepatitis. Infeksi terjadi lebih sering pada anak-anak.

Berikut ini sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena hepatitis akut:

  • Sanitasi yang buruk.
  • Kekurangan air bersih.
  • Tinggal bersama dengan orang yang terinfeksi.
  • Berbagi alat kebersihan pribadi seperti pisau cukur atau sikat gigi.
  • Memiliki pasangan seksual yang mengalami infeksi hepatitis A akut, atau berhubungan seks dengan banyak pasangan tanpa kondom.
  • Tenaga medis, terutama yang terkait dengan jarum.
  • Membuat tato atau tindik dengan peralatan yang tidak steril.
  • Hemodialisis, merupakan terapi cuci darah di luar tubuh.
  • Mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Penggunaan narkoba.
  • Melakukan hubungan seks sesama pria.
  • Bepergian ke daerah yang memiliki wabah hepatitis dan tanpa diimunisasi.

Diagnosis Hepatitis Akut

Untuk mendiagnosis hepatitis, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin juga merekomendasikan tes tambahan untuk mendiagnosis secara akurat, di antaranya:

  • Tes fungsi hati. Tes ini menggunakan sampel darah untuk menentukan seberapa efisien hati bekerja. Jika hasilnya tidak normal, kemungkinan ada masalah pada hati.
  • Tes darah lainnya. Dokter dapat melakukan tes darah lain untuk mendeteksi sumber masalah dan mendeteksi virus yang menyebabkan hepatitis.
  • Ultrasonografi (USG). USG perut menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan gambar organ dalam perut.
  • Biopsi hati. Tes ini dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan dari hati untuk memeriksa bagaimana infeksi atau peradangan telah mempengaruhi hati.

Pengobatan Hepatitis Akut

Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A, yang termasuk dalam hepatitis akut. Tubuh akan membersihkan virus hepatitis A dengan sendirinya. Perawatan hepatitis A bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan mengendalikan tanda dan gejalanya, termasuk:

  • Beristirahat. Istirahat yang cukup sangat penting bagi penderita hepatitis A.
  • Mengendalikan rasa mual. Makanan ringan dan cairan dapat membantu mengendalikan mual.
  • Hindari alkohol dan menggunakan obat dengan hati-hati. Sebaiknya hindari alkohol dan konsultasikan dengan dokter jika mengonsumsi obat-obatan.

Perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan dapat mengurangi risiko penularan hepatitis ke orang lain, dengan cara:

  • Hindari aktivitas seksual. Menghindari semua aktivitas seksual saat mengidap hepatitis A.
  • Mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan tindakan penting untuk mencegah penyebaran virus hepatitis A.
  • Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain. Hindari menyiapkan makanan jika sedang terinfeksi hepatitis A.

Pencegahan Hepatitis Akut

Untuk mencegah hepatitis akut, lakukan perubahan gaya hidup berikut:

1. Menjaga Kebersihan

Mempraktikkan kebersihan dengan benar dapat membantu menghindari tertular hepatitis, terutama saat bepergian ke negara berkembang dan mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa menjadi sumber infeksi.

Pencegahan penularan virus hepatitis melalui darah dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Tidak berbagi jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas.
  • Tidak berbagi pisau cukur.
  • Tidak menggunakan sikat gigi orang lain.
  • Tidak menyentuh darah yang tumpah atau berceceran.

Praktik seks yang aman dengan menggunakan kondom juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi hepatitis.

2. Vaksin

Vaksin untuk hepatitis A dan B dapat membantu mencegah terjadinya hepatitis. Vaksin untuk hepatitis C sedang dalam pengembangan.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Hepatitis A. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a. (Diakses pada 22 September 2020)
  2. Anonim. 2019. Fatty Liver Disease (Hepatic Steatosis). https://www.webmd.com/hepatitis/fatty-liver-disease. (Diakses pada 22 September 2020)
  3. Anonim. Drug-Induced Hepatitis. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hepatitis/druginduced-hepatitis. (Diakses pada 22 September 2020)
  4. Anonim. Acute Viral Hepatitis. https://www.hepatitis.va.gov/HEPATITIS/course/index.asp?page=/provider/courses/livertests/livertests-acute-viral-hepatitis&backto=provider/courses/livertests/livertests-16-01-01&backtext. (Diakses pada 22 September 2020)
  5. Anonim. 2020. Hepatitis A. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-a/symptoms-causes/syc-20367007. (Diakses pada 22 September 2020)
  6. Holland, Kimberly. 2018. Acute Hepatitis C: What It Is and How to Deal with It. https://www.healthline.com/health/acute-hepatitis-c. (Diakses pada 22 September 2020)
  7. Kumar, Sonal. 2019. Overview of Acute Viral Hepatitis. https://www.merckmanuals.com/home/liver-and-gallbladder-disorders/hepatitis/overview-of-acute-viral-hepatitis. (Diakses pada 22 September 2020)
  8. Kahn, April. 2017. Hepatitis. https://www.healthline.com/health/hepatitis#treatment. (Diakses pada 22 September 2020)

About The Author

Amankah Penderita Diabetes Makan Durian? Cek Faktanya

14 Gejala Kekurangan Vitamin C pada Tubuh (Mudah Dikenali)