Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hemiplegia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Hemiplegia adalah kondisi di mana sisi tubuh mengalami kelumpuhan. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan otak atau cedera saraf tulang belakang. Simak penjelasan selengkapnya mengenai gejala, penyebab, dan pengobatannya di bawah ini.

Apa Itu Hemiplegia?

Hemiplegia adalah istilah kedokteran untuk menyebut gejala berupa kelemahan pada satu sisi tubuh, misalnya kehilangan kekuatan pada tangan dan kaki kiri secara bersamaan.

Hemiplegia bisa terjadi karena gangguan di otak atau saraf tulang belakang. Gangguan pada sisi kiri otak dapat menyebabkan tubuh bagian kanan terpengaruh, sementara cedera pada sisi kanan otak akan mempengaruhi tubuh bagian kiri.

Gejala Hemiplegia

Hemiplegia bisa mempengaruhi sisi kiri atau kanan tubuh. Gejala yang muncul pada seseorang tergantung pada lokasi kerusakan otak atau saraf tulang belakang.

Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi:

  • Tangan dan kaki tidak dapat digerakkan
  • Otot yang berkontraksi secara permanen (spastik) apabila terdapat kerusakan di otak
  • Otot yang lemah dan lembek (flaccide) apabila terdapat kerusakan di tulang belakang
  • Sulit berjalan
  • Keseimbangan tubuh yang buruk
  • Tidak dapat memegang atau meraih benda

Hemiparesis dan Hemiplegia

Hemiparesis terjadi sebelum hemiplegia. Pada hemiparesis, seseorang mengalami kelumpuhan ringan pada satu sisi tubuh dan mungkin disertai rasa kesemutan. Sedangkan pada hemiplegia, seseorang mengalami kelumpuhan penuh pada satu sisi tubuh dan mungkin tidak merasakan tangan atau kaki sama sekali.

Penyebab Hemiplegia

Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hemiplegia:

Stroke

Stroke terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah otak yang menyebabkan kematian sel otak. Tingkat keparahan kelemahan otot tergantung pada ukuran dan lokasi stroke.

Infeksi Otak

Infeksi otak seperti abses (kantong nanah yang tumbuh di dalam jaringan otak) dapat menyebabkan penekanan pada jaringan otak yang sehat dan menimbulkan gejala hemiplegia.

Perdarahan Otak

Pecahnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan kematian sel otak seperti yang terjadi pada stroke. Gumpalan perdarahan juga dapat menimbulkan tekanan pada jaringan otak yang sehat.

Trauma Otak

Cedera tiba-tiba pada kepala dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Jika trauma hanya mempengaruhi satu sisi otak, hemiplegia dapat berkembang. Penyebab umum trauma adalah benturan kepala, terpeleset, jatuh pada lansia, atau cedera olahraga.

Genetik

Mutasi gen ATP1A3 yang sangat langka dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hemiplegia bolak-balik pada anak-anak. Kondisi ini menyebabkan gejala yang timbul dan hilang secara bergantian.

Tumor Otak

Tumor otak adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada otak. Ukuran tumor yang semakin besar dapat menyebabkan gejala hemiplegia karena tekanan pada jaringan otak.

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hemiplegia antara lain:

  • Masalah kardiovaskular, terutama aneurisma otak
  • Infeksi serius, terutama sepsis dan abses di leher yang dapat menyebar ke otak jika tidak diobati
  • Kelainan yang menyebabkan demielinasi otak, seperti multiple sclerosis dan beberapa penyakit autoimun lainnya
  • Kelainan bawaan, seperti cerebral palsy dan penyakit neonatal-onset multi-inflammatory
  • Hipertensi
  • Diabetes melitus

Pemeriksaan Penunjang Hemiplegia

Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab dari hemiplegia:

Tes Darah

Pemeriksaan tes darah dapat mencakup hitung darah lengkap (CBC), gula darah, profil lipid, asam urat, Thrombocyte Aglutination Test (TAT), dan marker tumor. Tes ini dapat membantu menentukan penyebab seperti infeksi, kelainan darah, dan kanker.

CT Scan

CT scan adalah prosedur pencitraan noninvasif yang menggunakan sinar-X dan teknologi komputer untuk mengambil gambar otak dari berbagai sudut. CT scan otak dapat mendiagnosis kelainan struktural seperti tumor otak, aneurisma, vaskulitis, dan cedera otak.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI adalah prosedur noninvasif yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mendapatkan gambaran rinci dari jaringan. MRI dapat mengidentifikasi kelainan otak dengan akurat.

Jenis Hemiplegia

Ada beberapa jenis hemiplegia yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

  • Sindrom Brown-Sequard, yaitu hemiplegia akibat kerusakan pada salah satu segmen medula spinalis. Sindrom ini menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi dan mati rasa pada sisi yang lain. Misalnya, tangan dan kaki sebelah kiri lumpuh tetapi mati rasa terjadi pada sisi kanan.
  • Hemiplegia kontralateral, yaitu kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan dengan kerusakan otak.
  • Alternating Hemiplegia, yaitu kondisi yang terjadi pada anak-anak dan menyebabkan episode berulang yang memengaruhi satu atau kedua sisi tubuh.

Pengobatan Hemiplegia

Pilihan pengobatan untuk hemiplegia tergantung pada penyebab dan beratnya gejala. Biasanya penderita hemiplegia menjalani rehabilitasi multidisiplin yang melibatkan terapis fisik, terapis rehabilitasi, dan profesional kesehatan jiwa.

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan antara lain:

Terapi Fisik

Latihan dilakukan di bawah pengawasan fisioterapis untuk meningkatkan kekuatan otot, koordinasi otot, dan mobilitas. Jika kelumpuhan membuat pasien sulit bergerak, kursi roda digunakan untuk memfasilitasi mobilitas.

Terapi Okupasi

Terapi okupasi bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti berpakaian, makan, menyikat gigi, dan merawat diri. Terapi ini juga membantu meningkatkan mobilitas tangan dan kekuatan otot bahu serta punggung.

Psikoterapi

Psikoterapi sangat penting dalam proses rehabilitasi, terutama pada pasien cedera kepala traumatis. Teknik ini membantu mengatasi efek psikologis cedera parah dan kecacatan.

Obat-obatan

Obat-obatan dapat digunakan untuk mengobati gejala dan penyebab yang mendasarinya. Contohnya, obat yang digunakan untuk mengobati upper motor neuron syndrome. Librium dapat diberikan untuk menenangkan pasien.

Jika terjadi infeksi otak, antibiotik digunakan untuk mengobatinya. Sedangkan pengencer darah seperti warfarin atau heparin digunakan untuk menghilangkan bekuan darah dan mencegah stroke.

Neuromuscular electrical stimulation (NMES)

Prosedur ini menggunakan stimulasi listrik intensitas tinggi untuk mempertahankan ukuran dan fungsi otot. Prosedur ini juga membantu mengurangi kelenturan dan meningkatkan kesadaran terhadap anggota tubuh.

Pembedahan

Pembedahan dilakukan terutama untuk mengobati masalah sekunder, seperti kerusakan tulang belakang, kontraktur, kerusakan pada ligamen atau tendon.

Pencegahan Hemiplegia

Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  • Mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol
  • Menghindari jatuh, kecelakaan, dan olahraga berisiko tinggi
  • Menghindari HIV dan mengonsumsi kortikosteroid dalam jangka panjang
  • Menghindari toksoplasma, yaitu parasit pada kotoran kucing yang dapat menyebabkan abses otak

Referensi

  1. Anonim. Hemiplegia. https://www.spinalcord.com/hemiplegia. (Diakses pada 27 Juli 2020).
  2. Bharati, Kaushik. 2018. Hemiplegia. https://www.medindia.net/patientinfo/hemiplegia.htm#5. (Diakses pada 27 Juli 2020).
  3. Eyvazzadeh, Aimee. 2020. Hemiplegia: Causes and Treatments for Partial Paralysis. https://www.healthline.com/health/hemiplegia#symptoms. (Diakses pada 27 Juli 2020).

About The Author

8 Makanan Penambah ASI yang Terbukti Efektif

Bahan Pemicu Sakit Perut setelah Mengkonsumsi Daging