Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hematokrit: Definisi, Nilai Normal, dan Nilai Tidak Normal

Myles Bannister

Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Hct ini, marilah membaca penjelasan ini lebih lanjut. Penjelasan ini berisi hal-hal yang terkait dengan hematokrit seperti tes dan cara mengukurnya, nilai normal Hct, dan pengaruh jika nilai Hct terlalu tinggi atau rendah, serta cara mengatasi nilai hematokrit yang tidak normal.

Apa itu tes Hematokrit (Hct)?

Tes hematokrit (Hct) adalah tes yang membandingkan proporsi sel darah merah dengan volume darah keseluruhan (sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah) secara bersamaan.

Tes hematokrit adalah bagian dari pemeriksaan darah lengkap (Complete Blood Count) dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh, nilai hematokrit 40% berarti ada 40 mililiter sel darah merah dalam 100 mililiter darah. Tes hematokrit biasanya dilakukan untuk menguji anemia, leukimia, dan kekurangan gizi.

Prosedur pemeriksaan hematokrit

Persiapan untuk prosedur pemeriksaan hematokrit tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, jika petugas kesehatan memerlukan pemeriksaan lain yang memerlukan sampel darah lebih banyak, Anda mungkin perlu berpuasa beberapa jam sebelum tes dilakukan.

Nilai normal hematokrit

Kadar normal hematokrit tidak sama bagi semua orang. Kisaran normal hematokrit dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia dan jenis kelamin, kehamilan, ketinggian tempat tinggal, dan metode tes hematokrit.

Berikut adalah kadar normal hematokrit untuk beberapa kategori:

  • Bayi baru lahir: sekitar 50% – 70%
  • Bayi usia 1 minggu: sekitar 37% – 49%
  • Bayi usia 3 bulan: sekitar 30% – 36%
  • Bayi usia 1 tahun: sekitar 28% – 45%
  • Anak-anak: sekitar 36% – 40%
  • Pria dewasa: sekitar 38% – 50%
  • Wanita dewasa: sekitar 36% – 46%

Sumber: (Pomorski Uniwersytet Medycznyw Szczecinie)

Nilai hematokrit rendah

Kondisi ini terjadi ketika nilai Hct seseorang rendah atau di bawah nilai normal. Kondisi ini dapat ditemukan pada seseorang yang memiliki penyakit tertentu seperti:

1. Anemia

Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan volume darah, yang dinyatakan dalam Hb (Hemoglobin). Kondisi anemia lainnya yang juga dapat mengakibatkan penurunan Hct antara lain:

Anemia defisiensi besi

Jenis anemia ini terkait dengan penurunan kadar zat besi (Fe) dalam Hb, yang akan mengakibatkan penurunan nilai Hb dan Hct.

Anemia Megaloblastik

Jenis anemia ini terkait dengan kekurangan asam folat dan vitamin B12. Seperti halnya defisiensi besi, kekurangan asam folat dan B12 juga akan menyebabkan penurunan nilai Hb dan Hct.

2. Penyakit ginjal kronis

Pada pasien dengan penyakit ginjal kronis, penurunan kadar Hct biasanya terkait dengan penurunan produksi hormon eritropoietin, yang merupakan hormon penting dalam pembentukan sel darah.

3. Penyakit sumsum tulang

Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah merah.

4. Penyakit kanker

Pasien dengan penyakit kanker seperti leukemia, limfoma, atau multiple myeloma juga dapat mengalami penurunan nilai Hct secara tidak langsung.

Nilai hematokrit tinggi

Sebaliknya, nilai Hct yang melebihi nilai normal atau tinggi dapat ditemukan pada orang dengan kondisi:

1. Dehidrasi

Orang yang mengalami dehidrasi biasanya memiliki nilai hematokrit tinggi. Jika volume cairan tubuh berkurang, volume cairan darah juga ikut berkurang. Hal ini menyebabkan peningkatan perbandingan volume sel darah merah dengan volume cairan darah.

Anda dapat mengembalikan nilai hematokrit ke nilai normal dengan meningkatkan konsumsi cairan.

2. Penyakit paru

Penyakit paru dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap oksigen. Penurunan penyerapan oksigen akan merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah. Hal ini menyebabkan peningkatan nilai hematokrit.

3. Penyakit jantung kongenital

Nilai hematokrit tinggi juga dapat terjadi pada orang dengan penyakit jantung kongenital. Penyakit ini menyebabkan kedua sisi jantung terhubung secara tidak normal.

Hal ini mengakibatkan penurunan kadar oksigen dalam darah. Ketika tubuh kekurangan oksigen, jumlah produksi sel darah merah akan meningkat.

4. Polycythemia vera

Polycythemia vera adalah penyakit langka di mana tubuh memproduksi sel darah merah secara berlebihan. Akibatnya, nilai hematokrit juga menjadi tinggi.

Informasi ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra

Sumber:

  1. Pomorski Uniwersytet Medycznyw Szczecinie: Hematocrit (Packed Cell Volume – PCV). https://www.pum.edu.pl/__data/assets/file/0008/24110/unit2-medical-Hematocrit.pdf [diakses pada 27 Maret 2019]
  2. Unhas: dr. Mansyur Arif. 2015. Penuntun Praktikum Hematologi. https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2015/04/MANUAL-CSL-1-HEMATOLOGI-2.pdf [diakses pada 27 Maret 2019]

About The Author

10 Manfaat Masker Timun untuk Kulit dan Cara Membuatnya

Minum Air Kelapa, Serangan Jantung? Benarkah?