Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hematochezia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Hematochezia adalah kondisi ketika feses mengandung darah merah segar. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Apa Itu Hematochezia?

Hematochezia adalah darah segar yang keluar dari anus akibat perdarahan di saluran cerna bagian bawah. Perlu diketahui, saluran pencernaan terdiri dari kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hingga anus. Jika pendarahan terjadi di kerongkongan, lambung, atau bagian awal usus kecil, darah yang dihasilkan berwarna hitam, yang disebut melena. Sedangkan perdarahan pada usus kecil bagian bawah, usus besar, rektum, atau anus disebut perdarahan bagian bawah dan menghasilkan darah segar.

Gejala Hematochezia?

Kondisi ini menyebabkan darah berwarna merah segar pada feses. Gejala lain yang mungkin menyertai kondisi ini meliputi diare, perubahan kebiasaan buang air besar, sakit perut, demam, dan penurunan berat badan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera dapatkan penanganan medis jika pendarahan terjadi secara tiba-tiba dan berkembang cepat, karena dapat menyebabkan syok. Tanda dan gejala syok meliputi penurunan tekanan darah, kencing dalam jumlah sedikit, denyut nadi cepat, dan penurunan kesadaran. Selain itu, tindakan medis juga dibutuhkan jika Anda mengalami muntah darah atau feses berwarna hitam.

Penyebab Hematochezia

Hematochezia biasanya disebabkan oleh kondisi pada usus besar seperti wasir, divertikulitis, fisura ani, kanker usus besar, kolitis iskemik, penyakit radang usus, polip neoplastik, atau tumor jinak. Beberapa penyebab lainnya meliputi proktitis, polip usus besar, dan tumor pada saluran pencernaan.

Diagnosis Hematochezia

Diagnosis biasanya dimulai dengan kolonoskopi, prosedur memasukkan selang dengan kamera melalui rektum. Tes lain yang bisa digunakan meliputi enteroskopi, barium enema, pemindaian radionuklida, angiografi, laparotomi, nasogastric lavage, dan flexible sigmoidoscopy.

Pengobatan Hematochezia

Pengobatan tergantung pada sumber pendarahan. Beberapa teknik perawatan yang mungkin digunakan meliputi endoscopic thermal probe, endoscopic clips, endoscopic injection, angiographic embolization, endoscopic intravariceal cyanoacrylate injection, dan band ligation.

Persiapan sebelum Konsultasi dengan Dokter

Jika pendarahan tidak parah, Anda dapat menemui dokter umum atau dokter Spesialis Gastroenterologi. Pastikan Anda mengetahui gejala yang Anda alami, obat-obatan yang Anda konsumsi, dan riwayat penyakit pencernaan Anda. Ajaklah teman atau keluarga untuk membantu mengingat informasi yang Anda berikan pada dokter. Pertanyaan yang dapat Anda ajukan pada dokter meliputi penyebab gejala, diagnosis yang mungkin, tes yang diperlukan, tindakan terbaik, alternatif pendekatan, dan pengaruh kondisi kesehatan lain yang Anda miliki pada perawatan.

Referensi

  1. Anonim. Gastrointestinal bleeding. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastrointestinal-bleeding/diagnosis-treatment/drc-20372732. (Diakses pada 16 November 2020).
  2. Gotter, Ana. 2018. What’s the Difference Between Hematochezia and Melena? Healthline. https://www.healthline.com/health/hematochezia-vs-melena. (Diakses pada 16 November 2020).

About The Author

Hidrosefalus pada Anak – Penegakan Diagnosis

Lactamor: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll