Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Hal-hal Penting Seputar Toxoplasma pada Ibu Hamil

Myles Bannister

Toksoplasma merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii (T. gondii). Parasit ini bisa ditemukan pada kotoran kucing atau makanan yang belum matang. Jika ibu hamil terkena parasit ini, bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin. Kenali lebih jauh mengenai toxoplasma pada ibu hamil di artikel ini!

Apa itu Toksoplasma?

Toksoplasma adalah penyakit yang dapat membahayakan kesehatan janin dalam kandungan. Parasit penyebabnya dapat menginfeksi plasenta dan janin, menyebabkan kerusakan otak, bayi lahir mati, dan keguguran.

Toksoplasma disebarkan dari hewan ke manusia, tapi tidak pada ibu hamil. Parasit T. gondii dapat bertahan dalam tubuh dalam kondisi tidak aktif, memberi kekebalan seumur hidup terhadap infeksi parasit ini.

Saat sistem imunitas tubuh melemah, infeksi T. gondii dapat beraktivitas kembali dan memicu komplikasi yang lebih parah.

Fakta Toksoplasma yang Harus Diwaspadai

Apa itu toksoplasma? Ada baiknya mengetahui gejala toksoplasma terlebih dulu. Saat parasit T. gondii masuk ke dalam tubuh, parasit tersebut membentuk kista yang bisa beredar ke seluruh tubuh.

Organ yang paling sering terinfeksi toksoplasma adalah otot, jantung, dan otak. Selama daya tahan tubuh seseorang baik, kista parasit tetap tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala.

Selain mengenal toksoplasma pada ibu hamil, berikut adalah beberapa fakta tentang toksoplasma lainnya yang harus diketahui:

1. Toksoplasma Menyerang Siapa Saja

Salah satu kesalahan yang sering diyakini oleh banyak orang adalah toksoplasma hanya terjadi pada wanita. Pria pun bisa tertular meski efeknya tidak signifikan. Penularan pada wanita hamil akan mengganggu janin yang sedang tumbuh. Gangguan paling besar terjadi jika wanita tertular pada trimester pertama. Pada trimester kedua dan ketiga, peluang infeksi tetap ada, mengakibatkan perkembangan gangguan pada bayi.

2. Penyebaran Tidak Hanya Melalui Bulu Kucing

Banyak yang mengira toksoplasma disebarkan melalui bulu kucing yang rontok. Padahal, parasit toksoplasma bisa terjadi melalui kontak dengan feses kucing yang berada di litter box.

3. Toksoplasma Tidak Bisa Menular dari Orang ke Orang

Toksoplasma hanya menular dari perantara ke orang melalui kontak langsung atau tidak langsung. Penularan antara manusia bisa terjadi melalui transplantasi organ dari penderita.

4. Parasit Tidak Hanya Dibawa Kucing

Parasit toksoplasma bukan hanya menular dari kucing. Parasit bisa berpindah perantara asal masih hewan berdarah panas. Anjing, tikus, atau kelinci juga bisa menjadi perantara sebelum menular ke manusia.

5. Toksoplasma Bisa Memicu Gangguan Mental

Parasit toksoplasma ini bisa menyebabkan gangguan pada otak. Parasit ini menyebabkan tubuh memproduksi dopamin dalam jumlah yang lebih banyak, berkaitan erat dengan beberapa gangguan mood termasuk bipolar disorder. Parasit ini juga memicu kondisi impulsif dan bisa memicu kondisi bunuh diri.

6. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Infeksi toksoplasma yang tidak disadari adalah ketika tangan yang terkontaminasi menyentuh mulut, hidung atau mata. Namun, orang yang memelihara kucing dan terpapar parasit ini tidak langsung terinfeksi. Infeksi tidak menular pada mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Pada penderita toksoplasmosis dengan sistem kekebalan tubuh rendah, biasanya diberikan obat seperti pyrimethamine dengan clindamycin. Konsumsi obat ini memerlukan waktu 6 minggu atau lebih lama.

7. Bayi Lahir Mati

Pada kasus tertentu, infeksi toksoplasma menyebabkan sebagian bayi yang terinfeksi hanya mampu bertahan hidup beberapa hari setelah dilahirkan. Ibu hamil yang berisiko mengidap infeksi toksoplasma adalah mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah dan sering berinteraksi dengan hewan liar.

Jika bayi terlahir dengan infeksi toksoplasma, maka diberikan obat-obatan dengan resep dokter selama 1 tahun setelah melahirkan, dan kondisi bayi harus tetap terpantau selama pemberian obat.

8. Munculnya Gejala Bukan Patokan

Gejala toksoplasma umum terjadi seperti sakit kepala, nyeri otot, flu, dan rasa lelah. Namun saat parasit T. gondii menyerang orang dengan sistem imun yang kuat, gejala mungkin tidak muncul dan penderita bisa pulih sepenuhnya.

Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya antibodi terhadap parasit menunjukkan infeksi sedang aktif atau sudah pernah terinfeksi sebelumnya dan sekarang tidak menimbulkan gejala apapun.

Penyebab Ibu Hamil Terinfeksi Toksoplasma

Ibu hamil bisa terkena parasit toksoplasma lewat berbagai cara, salah satunya dari konsumsi makanan tertentu. Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan infeksi toksoplasma pada ibu hamil, yaitu:

  • Telur mentah
  • Daging mentah atau setengah matang
  • Susu yang tidak dipasteurisasi
  • Daging yang diawetkan
  • Sayuran dan buah-buahan yang belum dicuci

Selain dari makanan, parasit toksoplasma juga bisa menyebar lewat hewan yang terinfeksi. Misalnya kucing yang terinfeksi toksoplasma, kotorannya akan mengandung parasit toksoplasma. Jika ibu hamil membersihkan kotoran kucing tersebut tanpa sarung tangan, hal ini bisa menyebabkan ibu hamil terkena parasitnya. Jadi, ibu hamil perlu berhati-hati jika ada kucing atau hewan lain yang dekat atau ada di sekitar ibu hamil.

Gejala Toksoplasma pada Ibu Hamil

Orang yang terinfeksi parasit toksoplasma seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun, termasuk pada ibu hamil. Oleh karena itu, perlu melakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui apakah terinfeksi parasit toksoplasma atau tidak.

Meski begitu, ibu hamil bisa mengalami gejala toksoplasma. Berikut ini beberapa gejala yang mungkin muncul, yaitu:

  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit tenggorokan
  • Ruam
  • Demam Tinggi

Selain gejala tersebut, toksoplasmosis juga bisa terdeteksi pada janin saat ibu hamil melakukan USG kandungan secara rutin. Janin yang sudah terinfeksi parasit ini secara umum tidak menunjukkan masalah.

Bahaya Infeksi Toxoplasma pada Ibu Hamil

Ibu hamil yang terinfeksi toksoplasmosis bisa membahayakan kondisi janin di kandungan. Infeksi ini bisa menular dari ibu hamil ke janin lewat plasenta. Jika itu terjadi, kondisi janin selama di dalam kandungan bisa terpengaruh. Infeksi toxoplasma juga bisa meningkatkan risiko pada janin seperti bayi lahir mati, keguguran, dan masalah lainnya.

Bayi yang terinfeksi toksoplasma saat hamil juga bisa mengalami masalah pada mata, otak, jantung, darah, ginjal, hati, dan sistem kekebalan tubuh dalam beberapa tahun pertama setelah lahir. Masalah yang dialami bayi akibat infeksi toxoplasma, antara lain:

  • Infeksi mata
  • Penyakit kuning
  • Pembesaran limpa dan hati
  • Pneumonia

Risiko dan tingkat keparahan tersebut tergantung pada waktu ibu hamil terinfeksi toxoplasma. Bayi yang terinfeksi parasit ini di akhir kehamilan biasanya cenderung tidak mengalami masalah serius. Namun, risiko penularan lebih kecil jika infeksi terjadi di trimester pertama kehamilan. Jika terinfeksi, masalah kesehatan yang timbul pada bayi bisa lebih besar dan serius.

Cara Mengobati Toxoplasmosis pada Ibu Hamil

Untuk menurunkan risiko bayi tertular infeksi toksoplasma, ibu hamil perlu mengecek kondisi kesehatannya sejak dini. Jika infeksi ini ditemukan lebih awal, maka dokter bisa memberikan obat pada ibu hamil untuk mencegah janin tertular parasit toksoplasma.

Namun, perlu diingat bahwa obat antibiotik yang diberikan tidak selalu berhasil sepenuhnya. Terkadang bayi yang lahir dan terinfeksi toksoplasma tetap mengalami beberapa masalah kesehatan, meskipun sudah mendapatkan pengobatan sejak di dalam kandungan atau setelah lahir.

Hal ini dikarenakan obat antibiotik tidak bisa memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi, meskipun dapat mengurangi tingkat parahnya.

Cara Mencegah Toksoplasma

Langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk mengurangi risiko terinfeksi toksoplasma. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi, antara lain:

  • Menggunakan pelindung tangan terutama saat beraktivitas di tanah
  • Mencuci bersih sayuran dan buah sebelum dikonsumsi
  • Menghindari konsumsi daging mentah atau setengah matang. Bersihkan semua peralatan setelah memasak daging mentah.
  • Memberikan makanan kering atau kalengan pada kucing daripada daging mentah. Jaga kucing agar tidak terinfeksi tikus atau hewan lainnya. Jauhkan kucing dari dapur dan meja makan.
  • Menghindari konsumsi telur, susu, dan daging mentah atau setengah matang. Pastikan makanan sudah dimasak sampai matang atau dipasteurisasi sebelum dikonsumsi.
  • Tidak membeli hewan peliharaan saat hamil
  • Menghindari hewan liar
  • Mencuci tangan dengan baik setelah membersihkan kotoran hewan peliharaan. Hindari memelihara kucing liar, karena cenderung terinfeksi parasit T. gondii.

Nah, itulah pembahasan mengenai toksoplasma pada ibu hamil yang perlu diketahui. Jika ada kondisi atau gejala mencurigakan selama hamil, segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah infeksi toksoplasma. Semoga informasi ini bermanfaat!

About The Author

Claritin: Informasi Mengenai Fungsi, Dosis, Efek Samping, dan Aturan Pakai

Manfaat Facial Wajah untuk Kulit