Tes glukosa sewaktu biasanya dilakukan dalam keadaan darurat ketika dokter mencurigai adanya kondisi yang terkait dengan gula darah. Gula darah yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dapat memengaruhi kesadaran seseorang.
Apa Itu Tes Gula Darah Sewaktu?
Pemeriksaan GDS atau tes gula darah sewaktu dilakukan secara instan. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien tanpa harus berpuasa terlebih dahulu untuk mengetahui kadar gula darah saat ini.
Satuan yang digunakan untuk menyatakan nilai gula darah sewaktu adalah mg/dL (milligram per desiliter). Hasil tes gula darah sewaktu membandingkan jumlah gula darah (dalam satuan miligram) dengan jumlah darah (dalam satuan desiliter).
Prosedur Tes Gula Darah Sewaktu
Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum menjalani tes gula darah sewaktu. Pasien datang ke laboratorium atau klinik dan langsung diambil sampel darahnya. Sampel darah dapat diambil melalui vena pada lengan atau pembuluh darah kapiler di ujung jari. Rasa tidak nyaman mungkin muncul saat petugas kesehatan atau dokter menusukkan jarum untuk mengambil sampel darah.
Beberapa risiko seperti lebam, pendarahan kecil, dan sedikit nyeri dapat muncul pada luka bekas pengambilan sampel darah. Kondisi ini umumnya akan hilang dalam beberapa hari.
Tes gula darah sewaktu dapat dilakukan secara berulang untuk memantau kondisi pasien atau melihat efektivitas obat yang diberikan.
Akurasi Tes Gula Darah Sewaktu
Akurasi tes gula darah sewaktu dapat dipengaruhi oleh cara pengambilan sampel darah dan alat yang digunakan. Selain itu, hasil tes gula darah sewaktu juga dapat dipengaruhi oleh makanan dan pola hidup pasien.
Nilai Normal Gula Darah Sewaktu
Berdasarkan konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2015, berikut adalah acuan pemeriksaan GDS yang digunakan untuk mendiagnosis diabetes melitus:
- Bukan diabetes: di bawah 1400 mg/dL
- Pre diabetes mellitus: 100-199 mg/dL
- Diabetes melitus: sama dengan atau di atas 200 mg/dL
Hasil tes gula darah sewaktu untuk mendiagnosis diabetes adalah sama dengan atau di atas 200 mg/dL dengan keluhan klasik. Keluhan klasik diabetes meliputi poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), polifagia (nafsu makan berlebihan), serta penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Gula Darah Sewaktu Tidak Normal
Jika melihat pada acuan di atas, gula darah sewaktu yang normal berada di bawah 100 mg/dL. Hasil tes gula darah sewaktu dapat menunjukkan angka di luar kisaran tersebut dan menunjukkan bahwa gula darah tidak normal. Kondisi ini dapat meliputi gula darah terlalu tinggi dan terlalu rendah.
Gula darah sewaktu tinggi
Gula darah sewaktu tinggi adalah kadar glukosa sewaktu melebihi 200 mg/dL. Kadar gula darah yang tinggi dapat menunjukkan adanya diabetes melitus, terutama jika dibarengi dengan gejala diabetes lainnya.
Kadar gula darah sewaktu antara 140-199 menunjukkan risiko tinggi terkena diabetes melitus atau prediabetes melitus. Untuk memastikan diagnosis, pasien dengan prediabetes akan diminta untuk menjalani tes toleransi glukosa oral untuk menentukan apakah pasien tersebut menderita diabetes melitus atau tidak.
Gula darah sewaktu rendah
Kadar gula darah rendah dapat menunjukkan hipoglikemia. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah berada di bawah 70 mg/dL. Penyebab hipoglikemia dapat berupa pasien diabetes yang menggunakan suntikan insulin tetapi tidak cukup makan, dosis obat diabetes yang salah, atau berpuasa berlebihan.
Baik kadar gula darah terlalu tinggi maupun terlalu rendah membutuhkan tindakan medis untuk mengatasinya.
Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia
Sumber:
- KONSENSUS PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INDONESIA 2015 – https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf diakses 2 April 2019
- Glucose Test – https://labtestsonline.org/tests/glucose-tests diakses 2 April 2019