Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin B yang Perlu Diwaspadai

Myles Bannister

Vitamin B memiliki 8 jenis dan masing-masing jenis memiliki manfaat untuk tubuh. Kekurangan vitamin B dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apa efeknya pada tubuh? Temukan penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Akibat Kekurangan Vitamin B dan Gejalanya

Vitamin B terdiri dari B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12. Secara umum, semua jenis vitamin B ini dikenal sebagai vitamin B kompleks.

Tiap jenis vitamin B memiliki fungsi dan manfaatnya sendiri. Jika asupan salah satu jenis vitamin B tidak tercukupi, gejalanya akan berbeda-beda pada tubuh.

Berikut adalah gejala dan akibat kekurangan vitamin B:

1. Vitamin B1

Vitamin B1 (tiamin) membantu mengubah makanan menjadi energi. Vitamin B1 memiliki manfaat neurologis. Gejala kekurangan vitamin B1 bisa menyebabkan beri-beri.

Tanda dan gejala beri-beri yang perlu Anda kenali antara lain kelemahan dan mati rasa di kaki dan tungkai, bengkak, kesulitan bernapas, dan gagal jantung.

Beri-beri memiliki dua jenis, yaitu beri-beri basah yang memengaruhi sistem kardiovaskular, dan beri-beri kering (sindrom Wernicke-Korsakoff) yang memengaruhi sistem saraf.

Gejala beri-beri kering termasuk:

  • Kesulitan berjalan.
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki.
  • Kelemahan atau kelumpuhan otot.
  • Kebingungan.
  • Kesulitan berbicara.
  • Nyeri.
  • Nistagmus (gerakan mata).
  • Muntah.

Beri-beri basah juga dapat menyebabkan gejala tambahan, seperti:

  • Sesak napas.
  • Peningkatan denyut jantung.
  • Pembengkakan di kaki.

2. Vitamin B2

Vitamin B2 (riboflavin) juga membantu mengubah makanan menjadi energi. Kekurangan vitamin B2 dapat disebabkan oleh asupan yang tidak memadai, kelainan endokrin, atau beberapa penyakit.

Gejala dan akibat kekurangan vitamin B2 antara lain:

  • Gangguan kulit.
  • Hiperemia, edema mulut, dan tenggorokan.
  • Angular stomatitis.
  • Cheilosis.
  • Rambut rontok.
  • Masalah reproduksi.
  • Sakit tenggorokan.
  • Mata gatal dan merah.
  • Degenerasi hati dan sistem saraf.
  • Kelemahan atau kelelahan.
  • Perubahan suasana hati (mood).
  • Sakit tenggorokan.
  • Kulit pecah-pecah.
  • Dermatitis.
  • Anemia.

Gejala kekurangan vitamin B2 umumnya terlihat dalam beberapa hari.

3. Vitamin B3

Vitamin B3 atau niasin juga membantu mengubah makanan menjadi energi. Vitamin ini juga penting untuk pencernaan, nafsu makan, dan perkembangan sel.

Defisiensi vitamin B3 dapat menyebabkan gejala seperti mual dan kram perut. Defisiensi yang parah bisa menyebabkan kebingungan mental. Jika kekurangan sangat parah, kondisi yang disebut pellagra bisa terjadi. Gejala pellagra meliputi:

  • Kulit kasar yang merah atau cokelat dalam sinar matahari.
  • Lidah merah cerah.
  • Muntah.
  • Sembelit.
  • Diare.
  • Kelelahan.
  • Perilaku agresif.
  • Paranoia.
  • Keinginan bunuh diri.
  • Halusinasi.

4. Vitamin B5

Vitamin B5 atau asam pantotenat dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat, protein, lemak, alkohol, serta produksi sel darah merah dan hormon steroid. Kekurangan vitamin B5 jarang terjadi karena kandungannya dalam berbagai makanan.

Gejala kekurangan vitamin B5 yang mungkin terjadi antara lain:

  • Kelelahan.
  • Insomnia.
  • Depresi.
  • Kegugupan.
  • Muntah.
  • Sakit perut.
  • Kaki terbakar.
  • Infeksi saluran pernapasan atas.

5. Vitamin B6

Vitamin B6 atau piridoksin membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Vitamin ini juga membantu melawan infeksi dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Wanita hamil dan menyusui membutuhkan vitamin B6 untuk perkembangan otak bayi.

Akibat kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan anemia dan gangguan kulit seperti ruam gatal atau bibir pecah-pecah. Kekurangan juga dapat menyebabkan depresi, kebingungan, mual, anemia, infeksi mudah, ruam kulit, atau dermatitis.

6. Vitamin B7

Vitamin B7 juga dikenal sebagai biotin atau vitamin H. Vitamin ini membantu tubuh memetabolisme lemak, karbohidrat, dan protein. Defisiensi vitamin B7 jarang terjadi karena banyaknya sumber dan sintesis bakteri di dalam tubuh.

Defisiensi vitamin B7 dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Rambut rontok atau alopecia.
  • Ruam merah bersisik di sekitar mata, hidung, mulut, dan alat kelamin.
  • Depresi.
  • Kelelahan.
  • Halusinasi.
  • Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
  • Kehilangan kontrol gerakan tubuh (ataksia).
  • Kejang.
  • Gangguan fungsi kekebalan tubuh.
  • Risiko infeksi bakteri dan jamur meningkat.

7. Vitamin B9

Vitamin B9 atau folat terdapat dalam makanan alami. Asam folat adalah bentuk sintetis yang umumnya ada di makanan olahan yang diperkaya. Vitamin B9 membantu pertumbuhan sel darah merah dan mengurangi risiko cacat lahir jika dikonsumsi oleh ibu hamil.

Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Anemia megaloblastik yang mengakibatkan kelemahan.
  • Kelelahan.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Sifat lekas marah.
  • Sakit kepala.
  • Palpitasi jantung.
  • Sesak napas.
  • Luka terbuka di mulut.
  • Perubahan warna kulit, rambut, atau kuku.

Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat tabung saraf pada bayi. Namun, asam folat yang berlebihan selama kehamilan juga dapat menyebabkan masalah neurologis pada bayi.

8. Vitamin B12

Vitamin B12 atau cobalamin membantu mengatur sistem saraf dan berperan penting dalam pertumbuhan serta pembentukan sel darah merah.

Gejala kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kondisi berikut:

  • Gangguan pada sistem saraf dan sistem peredaran darah.
  • Anemia megaloblastik.
  • Demensia.
  • Paranoia.
  • Depresi.
  • Perubahan perilaku.
  • Kelelahan atau kelemahan.
  • Sembelit.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
  • Masalah keseimbangan.
  • Kebingungan.
  • Daya ingat yang buruk.
  • Nyeri pada mulut atau lidah.

Sumber Vitamin B

Berikut adalah makanan yang bisa menjadi sumber vitamin B:

  • Susu.
  • Keju.
  • Telur.
  • Hati dan ginjal.
  • Daging (ayam dan daging merah).
  • Ikan (tuna, mackerel, dan salmon).
  • Kerang (tiram dan kerang).
  • Sayuran hijau tua (bayam dan kangkung).
  • Sayuran lainnya (bit dan kentang).
  • Biji-bijian dan sereal.
  • Kacang-kacangan (kacang merah, kacang hitam, dan buncis).
  • Buah-buahan seperti jeruk, pisang, alpukat, dan semangka.
  • Produk kedelai (susu kedelai dan tempe).
  • Wheat germ.
  • Ragi dan ragi nutrisi.

Mengingat kekurangan vitamin B dapat menyebabkan masalah kesehatan, penting untuk mendapatkan asupan vitamin B dari berbagai sumber makanan. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin B, tubuh dapat memenuhi kebutuhan setiap jenis vitamin B.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Vitamin B. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/vitamin-b. (Diakses pada 2 September 2021)
  2. Anonim. Vitamin B5 (Pantothenic acid). https://www.mountsinai.org/health-library/supplement/vitamin-b5-pantothenic-acid. (Diakses pada 2 September 2021)
  3. Anonim. 2021. Riboflavin. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Riboflavin-HealthProfessional/. (Diakses pada 2 September 2021)
  4. Heitz, David. 2020. Symptoms of Vitamin B Deficiencies. https://www.healthline.com/health/symptoms-of-vitamin-b-deficiency. (Diakses pada 2 September 2021)
  5. Singh, Nivedita. 2017. 6 Common Signs and Symptoms of Vitamin B2 Deficiency. https://food.ndtv.com/health/6-common-signs-and-symptoms-of-vitamin-b2-deficiency-1665273. (Diakses pada 2 September 2021)
  6. Ware, Megan. 2017. Why do we need biotin (vitamin B7). https://www.medicalnewstoday.com/articles/287720. (Diakses pada 2 September 2021)

About The Author

8 Cara Menjaga Berat Badan Ideal (Aman dan Efektif)

8 Dampak Kekurangan Vitamin E bagi Tubuh