Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Gaya Hidup Sedenter dan Bahayanya bagi Kesehatan (Fisik dan Mental)

Myles Bannister

Sedentary atau sedenter, adalah gaya hidup yang berkaitan dengan duduk terlalu lama dan sedikit gerak secara fisik. Gaya hidup ini berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental! Simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Gaya Hidup Sedenter?

Sedenter adalah gaya hidup yang minim aktivitas fisik, di mana sebagian besar hari dihabiskan dengan duduk, berbaring, dan energi yang sangat sedikit.

Gaya hidup menetap yang umum mencakup menonton TV, menggunakan komputer, bermain video game, mengemudi kendaraan, dan membaca.

Jenis gaya hidup ini meningkat pesat akibat peningkatan pekerjaan yang melibatkan duduk, serta peningkatan waktu perjalanan dan waktu menggunakan layar ketika tidak bekerja.

Bahaya Pola Hidup Sedenter bagi Kesehatan

Gaya hidup yang minim gerak terkait masalah muskuloskeletal, seperti sakit punggung. Banyak pengusaha yang mendorong karyawan untuk aktif secara fisik di siang hari, menggunakan meja berdiri, dan mengikuti program olahraga di kantor.

1. Gangguan kesehatan fisik

Berikut beberapa bahaya gaya hidup sedenter:

  • Kegemukan.
  • Diabetes tipe 2.
  • Beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar.
  • Osteoporosis.
  • Herniasi cakram tulang belakang.
  • Gangguan lipid.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Penyakit kardiovaskular.
  • Kematian dini.

Tidak aktif secara fisik dalam waktu lama dapat mengurangi metabolisme dan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, dan memecah lemak.

2. Gangguan kesehatan mental

Gaya hidup yang minim gerak juga berdampak negatif pada kesehatan mental. Dampak pada fisik dan mental terhadap kesehatan membuat gaya hidup sedenter sangat berbahaya.

Penelitian melibatkan sekitar 10.381 peserta mengaitkan gaya hidup yang minim gerak dan kurangnya aktivitas fisik dengan risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental.

Penelitian lain yang melibatkan 110.152 peserta menemukan hubungan antara perilaku menetap dan peningkatan risiko depresi.

Cara Memperbaiki Gaya Hidup Sedenter

Gaya hidup yang lebih aktif secara signifikan dapat mengurangi kemungkinan kondisi kesehatan kronis, gangguan kesehatan mental, dan kematian dini.

Berikut bahaya pola hidup sedenter:

1. Menaiki tangga sesering mungkin

Penelitian tahun 2017 menemukan bahwa menaiki tangga, yang dianggap sebagai aktivitas fisik dengan intensitas tinggi, membakar kalori lebih banyak per menit daripada jogging.

Menaiki tangga bila memungkinkan dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat serta membangun dan memelihara tulang, sendi, dan otot yang kuat.

2. Perbanyak berjalan kaki

Bepergian dengan mobil pribadi dikaitkan dengan tingkat kelebihan berat badan dan obesitas. Berjalan kaki atau bersepeda memiliki banyak manfaat kesehatan dan dapat mencegah obesitas.

Angkutan umum terkait dengan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah daripada mengendarai mobil sendiri ke tempat kerja.

Berdiri di peron kereta atau berjalan ke halte bus membutuhkan lebih banyak langkah daripada hanya pergi dari pintu depan ke garasi.

3. Perbanyak berdiri di sela kerja

Jika pekerjaan mengharuskan duduk dalam waktu lama, berdirilah setidaknya setiap 20 menit. Gunakan pengingat kalender atau smartphone agar tidak terlalu terlibat dalam suatu proyek dan lupa waktu.

Jika khawatir akan mengganggu alur kerja, tetap menerima panggilan atau memeriksa file yang dicetak sambil berdiri.

Istirahat sejenak dari meja, misalnya mengambil air atau berbincang dengan rekan kerja di meja mereka daripada mengirim email.

4. Mengubah suasana meja kerja

Untuk menghindari terlalu lama duduk, Anda bisa menggunakan meja berdiri, meja treadmill, atau kursi bola kebugaran—yang aktif melibatkan otot inti.

Jika memiliki meja kerja yang dapat disesuaikan dengan berbagai ketinggian, lakukan beberapa pekerjaan komputer sambil berdiri.

Meja kerja berdiri dapat memperbaiki postur tubuh, mengurangi nyeri punggung, dan menjadi lebih ergonomis.

5. Mengerjakan tugas rumah

Sebaiknya bersihkan dapur setelah makan malam. Mencuci piring dan membersihkan meja adalah tugas rumah yang melibatkan berdiri.

Pekerjaan lain seperti membuang sampah, menyapu lantai, dan menyedot debu lebih aktif secara fisik.

6. Olahraga lari

Penelitian tahun 2014 menemukan berjalan lambat (kurang dari 9 kilometer per jam), lari 5-10 menit setiap hari dapat menurunkan risiko kematian yang signifikan dari semua penyebab, terutama penyakit kardiovaskular.

Pilih jenis lari yang Anda sukai, misalnya di luar ruangan di jalan setapak atau di dalam ruangan dengan treadmill.

Anda juga bisa bergabung dengan grup lari untuk bersosialisasi.

Itulah penjelasan tentang pola hidup sedenter yang berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

Referensi

  1. Anonim. 2020. Sedentary Lifestyle. https://www.workplacetesting.com/definition/1000/sedentary-lifestyle (Diakses pada 25 Januari 2022)
  2. Ali, Yasmine S. 2021. How to Fix a Sedentary Lifestyle. https://www.verywellhealth.com/how-to-beat-a-sedentary-lifestyle-2509611 (Diakses pada 25 Januari 2022)
  3. Kandola, Aaron. 2018. What are the consequences of a sedentary lifestyle?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322910 (Diakses pada 25 Januari 2022)

About The Author

Osteosarkoma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Ladies, Kenali Penyebab Suami Selingkuh dan Cara Mengatasinya