Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Gangguan Psikosomatis dan Pengaruhnya pada Kondisi Fisik

Myles Bannister

Penanganan masalah emosional sangat penting, karena 85% penyakit fisik disebabkan oleh masalah emosional yang tidak ditangani. Masalah emosional dapat mempengaruhi kondisi fisik seseorang, sehingga penderita terus merasakan sakit yang tidak sembuh. Jika masalah ini tidak ditangani, dapat menyebabkan penyakit psikomatis. Apakah Anda pernah mendengar tentang penyakit ini atau mengenal orang yang mengalaminya?

Somatisasi atau gangguan psikosomatis adalah gangguan psikis yang menyebabkan keluhan fisik. Penyakit fisik ini disebabkan oleh pikiran negatif atau masalah emosi seperti stres, depresi, kecewa, kecemasan, rasa bersalah, dan emosi negatif lainnya. Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga pada anak-anak.

Kata “psikosomatis” terdiri dari dua kata, yaitu “psyche” yang berarti pikiran dan “soma” yang berarti tubuh. Artinya, gangguan psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga muncul atau memburuknya penyakit.

Pertama-tama, kita harus memahami bahwa pikiran memiliki pengaruh yang sangat besar pada tubuh dan masalah psikologis seringkali memunculkan gejala fisik. Ketika pikiran sedang dipenuhi oleh emosi negatif seperti ketakutan, kecemasan, amarah, perasaan bersalah, atau kesedihan, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin yang menyebabkan jantung berdebar lebih cepat, keringat keluar, dan timbul rasa nyeri di dada atau perut.

Ciri-ciri Gangguan Psikosomatis

Gangguan psikosomatis dapat ditandai dengan adanya berbagai keluhan fisik, seperti pegal-pegal, nyeri di beberapa bagian tubuh, mual, muntah, kembung, sendawa, dan ketidaknyamanan di seluruh tubuh. Beberapa orang juga mengalami gatal-gatal, kesemutan, mati rasa, atau rasa seperti terbakar pada kulit. Namun, proses terbentuknya gejala penyakit ini masih belum sepenuhnya dipahami.

Rasa sakit di kepala (seperti migrain), nyeri dada, punggung, dan tulang belakang, serta linu pada persendian, bahkan nyeri saat berhubungan seks, juga dapat disebabkan oleh masalah emosi dan pikiran.

Keluhan semacam ini dapat berlangsung lama, sering terjadi berulang-ulang, dan berpindah-pindah tempat. Oleh karena itu, wajar jika penderita sering pergi ke dokter untuk diperiksa.

Orang yang mengalami gangguan psikosomatis mungkin sulit membedakan apakah penyakit yang diderita bersifat psikosomatis atau disebabkan oleh masalah organik biasa, terutama jika mereka tidak menyadari bahwa masalah emosi atau pikiran dapat menyebabkan sakit.

Perlu diperhatikan bahwa gejala penyakit fisik tanpa sebab sering terjadi pada perempuan, terutama saat memasuki usia lanjut, saat anak-anak sudah besar dan meninggalkan rumah, atau saat pasangan hidup telah meninggal dunia. Pada laki-laki, hal ini sering terjadi karena beban kerja atau menjelang pensiun.

Pengobatan Psikosomatis

Apakah penyakit psikosomatis dapat sembuh? Tentu saja. Semuanya bergantung pada keinginan penderita untuk sembuh, bersikap ikhlas, mampu menghadapi masalah dalam hidup, dan selalu berpikiran positif. Dalam hal ini, penyembuhan psikosomatis dapat berhasil.

Tapi terkadang, seseorang sulit keluar dari satu masalah dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderita gangguan psikosomatis seperti ini membutuhkan bantuan dalam menyembuhkan penyakit mental mereka.

Ada dua jenis penyembuhan psikosomatis, yaitu pengobatan fisik dan mental. Pengobatan fisik disesuaikan dengan penyakit yang diderita. Sedangkan perawatan mental dapat dilakukan melalui hipnoterapi, obat-obatan, atau dengan bantuan psikiater.

Namun, kedua cara ini tidak akan berhasil jika penderita tidak mau menyelesaikan masalahnya sendiri. Oleh karena itu, proses penyembuhan psikosomatis sangat tergantung pada individu yang mengalaminya.

Jika Anda mengenal seseorang yang menderita gangguan psikosomatis, berikanlah dukungan moral agar mereka memiliki motivasi tinggi untuk melanjutkan hidup tanpa memikirkan beban masalah yang menyebabkan kondisi fisik memburuk. Pikiran yang sehat akan mendorong tubuh tetap sehat dan bugar. Oleh karena itu, setiap orang perlu menyadari pentingnya manajemen stres agar tubuh dan pikiran tetap sehat dan tenang.

Jika Anda kenal dengan seseorang yang menderita gangguan psikosomatis, dukunglah mereka secara moral agar mereka memiliki motivasi yang kuat untuk melanjutkan kehidupan tanpa memikirkan masalah yang menyebabkan penurunan kondisi fisik. Pikiran yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat. Oleh karena itu, setiap orang harus menyadari pentingnya manajemen stres agar tubuh tetap sehat dan bugar dengan pikiran yang tenang.

About The Author

Aknil: Manfaat, Dosis, Efek Samping, Aturan Pakai, dll

Mengenal Osifikasi, Proses Pembentukan Tulang pada Manusia