Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Frekuensi Masturbasi yang Aman dan Normal dalam Seminggu

Myles Bannister

Masturbasi dianggap sebagai aktivitas seksual normal, tetapi frekuensi yang terlalu sering dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Bagaimana dengan frekuensi yang aman? Ini adalah ulasannya!

Frekuensi Masturbasi yang Normal

Tidak ada aturan yang ditetapkan untuk seberapa sering atau berapa frekuensi yang normal dalam masturbasi, menurut ahli urologi Jamin Brahmbhatt.

Masturbasi adalah kebiasaan yang umum dan berisiko rendah, sekaligus memberikan banyak manfaat kesehatan.

Pada umumnya, seseorang dapat melakukan masturbasi sesering yang ia nyaman. Ini bisa dilakukan kapan saja, jika memiliki waktu dan privasi untuk melakukannya.

Penelitian tahun 2016 menemukan bahwa pria yang ejakulasi 21 kali atau lebih sebulan memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan dengan mereka yang ejakulasi 4-7 kali sebulan.

Namun, itu bukan berarti setiap orang harus melakukan masturbasi sesering mungkin. Ini hanya menunjukkan bahwa masturbasi secara rutin bisa memberikan manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Masturbasi yang Aman dalam Seminggu

Tidak ada aturan yang pasti mengenai jumlah atau frekuensi masturbasi yang aman. Itu tergantung pada kebiasaan dan gaya hidup setiap individu. Misalnya, bagi pria yang telah menikah dan aktif secara seksual 1-2 kali seminggu, melakukan masturbasi lebih dari 2 kali mungkin tidak dianjurkan.

Bagi pria yang belum menikah dan memilih untuk tidak berhubungan seks di luar perkawinan, melakukan masturbasi sebanyak 1-2 kali dalam seminggu mungkin sudah cukup. Yang penting, melakukan masturbasi dapat memenuhi kebutuhan biologis pria setiap minggunya.

Pria mungkin melakukan masturbasi lebih dari 2 kali dalam seminggu, tapi mereka perlu mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, apakah masturbasi benar-benar diperlukan? Jika tidak, bisa mencoba melakukan kegiatan lain. Selanjutnya, apakah masturbasi mengganggu kehidupan sehari-hari? Jika iya, sebaiknya mengurangi frekuensi.

Jika seseorang terpaksa melakukan masturbasi setiap hari, bisa jadi telah terjadi ketergantungan. Masa ini dapat mengganggu kehidupan seks aktual dan menunjukkan adanya gangguan psikologis.

Alasan Pria dan Wanita Melakukan Masturbasi

Masturbasi merupakan kegiatan yang normal dan dilakukan dengan alasan tertentu. Ada yang melakukannya sendirian, sementara yang lain melakukannya bersama pasangan.

Berikut beberapa alasan umum mengapa orang melakukan masturbasi:

  • Mencari kenikmatan.
  • Menghilangkan stres.
  • Memahami tubuh lebih baik.
  • Kurangnya aktivitas seksual.
  • Mengatasi masalah hubungan.

Selain itu, masturbasi juga dapat memberikan manfaat kesehatan seperti membantu tidur lebih baik dan merasa rileks secara emosional dan fisik. Mirip dengan olahraga atau pijat, rangsangan diri sendiri dapat menjadi cara yang baik untuk bersantai.

Aturan Masturbasi yang Sehat

Meskipun masturbasi adalah cara yang aman untuk memuaskan hasrat seksual, masih ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan.

Jaringan di area genital sangat sensitif. Oleh karena itu, hindari melakukan hal-hal yang dapat melukai, mengiritasi, atau membahayakan organ intim Anda.

Berikut adalah beberapa tips untuk masturbasi yang aman:

  1. Cuci tangan sebelum melakukan masturbasi untuk menghindari infeksi.
  2. Bersihkan mainan seks sebelum dan setelah digunakan.
  3. Jika menggunakan mainan seks, gunakan kondom agar lebih aman.
  4. Jangan berbagi mainan seks dengan orang lain untuk mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS), seperti HIV.
  5. Gunakan pelumas untuk mengurangi gesekan yang kasar, lebih baik pilih yang berbasis air.
  6. Jika merasa nyeri saat melakukan masturbasi, berhentilah.

Tanda-Tanda Kecanduan Masturbasi

Meskipun masturbasi yang teratur memiliki manfaat, penting untuk mengurangi frekuensinya jika Anda mengalami kecanduan. Berikut adalah beberapa tanda-tanda kecanduan masturbasi:

  • Meluangkan banyak waktu untuk masturbasi.
  • Menyebabkan gangguan dalam kehidupan pribadi atau pekerjaan.
  • Memilih masturbasi daripada berinteraksi secara sosial.
  • Melakukan masturbasi di tempat yang tidak pantas atau tidak diinginkan.
  • Melakukan masturbasi saat tidak merasa terangsang.
  • Menggunakan masturbasi untuk mengatasi emosi negatif.
  • Merasa bersalah atau kesal selama atau setelah masturbasi.
  • Mengalami pikiran yang terus-menerus tentang masturbasi.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda-tanda tersebut, sebaiknya mengurangi secara perlahan. Jika mengalami kesulitan, mintalah bantuan orang terdekat atau berkonsultasilah dengan psikiater untuk mendapatkan bantuan dalam mengatasi kecanduan masturbasi.

Itulah ulasan mengenai frekuensi masturbasi dan tanda-tanda kecanduannya. Meskipun masturbasi memberikan manfaat, disarankan untuk tidak berlebihan karena dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Cueto, Emma. 2014. How Much Masturbation Is Normal? The Answer Might Surprise You. https://www.bustle.com/articles/27005-how-much-masturbation-is-normal-the-answer-might-surprise-you. (Diakses pada 28 September 2019).
  2. Glowiak, Matt. 2022. Masturbation Addiction: Signs, Symptoms & Treatments. https://www.choosingtherapy.com/masturbation-addiction/ (Diakses pada 5 Desember 2023)
  3. Jewell, Tim. 2018. How Often Should a Man Ejaculate? And 8 Other Things to Know . https://www.healthline.com/health/mens-health/how-often-should-a-man-ejaculate. (Diakses pada 28 September 2019).
  4. Scaccia, Annamarya. 2017. Masturbation Effects on Your Health: Side Effects and Benefits . https://www.healthline.com/health/masturbation-side-effects. (Diakses pada 28 September 2019).

About The Author

8 Macam Pelumas Seks Alami untuk Tingkatkan Keintiman

Masturbasi pada Wanita: 6 Manfaat, Efek Samping, & Cara Melakukannya