Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Fotopsia: Gejala, Penyebab, Cara Perawatan, dll

Myles Bannister

Fotopsia adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kelainan pada mata atau otak. Gangguan tersebut bisa berupa benda yang mengambang di depan mata, kilatan cahaya, atau perubahan lain di bidang visual. Ketahui lebih lanjut tentang fotopsia, gejala, penyebab, dan cara perawatannya di sini.

Apa Itu Fotopsia?

Fotopsia adalah efek pada penglihatan yang menyebabkan munculnya anomali pada penglihatan. Fotopsia biasanya berupa cahaya yang berkedip-kedip, cahaya berkilauan, bentuk-bentuk mengambang, titik yang bergerak, atau salju di area penglihatan.

Gangguan ini muncul di area penglihatan dan bukan disebabkan oleh cahaya di sekitar atau sesuatu yang merusak mata secara langsung. Fotopsia merupakan tanda adanya penyakit lain dalam tubuh.

Gejala Fotopsia

Gejala umum fotopsia adalah munculnya bintik-bintik kecil pada area penglihatan, terutama ketika mata atau kepala digerakkan. Bintik kecil ini disebut floaters.

Floaters tampak seperti benda yang sangat kecil di depan atau dekat dengan area penglihatan, padahal sebenarnya floaters ada di dalam organ mata, saraf penglihatan, atau otak yang menyebabkan perubahan di area penglihatan.

Gejala lain yang menandakan adanya fotopsia meliputi:

  • Cahaya berkedip atau gemerlapan pada penglihatan.
  • Titik-titik yang bergerak, terutama ketika mata digerakkan.
  • Kilatan atau kedipan cahaya berbentuk zigzag.
  • Salju pada area penglihatan.

Gejala ini bisa muncul pada siang hari, malam hari, atau keduanya. Penglihatan yang terganggu biasanya tidak berwarna, namun pada beberapa kasus menunjukkan warna putih, kuning, perak, kontras tinggi, atau kombinasi warna tersebut.

Kapan Harus ke Dokter?

Setiap orang disarankan untuk menjaga kesehatan mata dengan memeriksakannya secara rutin. Ketika Anda melihat kilatan cahaya pada mata, segera temui dokter mata untuk menerima pemeriksaan komprehensif. Kilatan cahaya pada mata bukan hanya indikasi fotopsia saja, tetapi juga bisa menjadi gejala pelepasan retina atau masalah serius mata lainnya.

Penyebab Fotopsia

Fotopsia merupakan gejala dari penyakit lain dalam tubuh. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan fotopsia antara lain:

Degenerasi Makula Karena Usia

Degenerasi makula karena usia adalah kondisi umum yang menyerang orang yang berusia 50 tahun atau lebih. Makula adalah bagian yang membantu mata melihat dengan jelas.

Degenerasi makula adalah kondisi lambat yang bisa menyebabkan kehilangan penglihatan sentral. Salah satu gejala dini degenerasi makula adalah munculnya fotopsia.

Migrain Mata

Migrain mata berkaitan dengan perubahan pada penglihatan yang disebut aura dan dikaitkan dengan migrain yang menyerang mata. Saat migrain mata terjadi, penderita akan melihat adanya bintik-bintik salju pada area penglihatan.

Neuritis Optik

Neuritis optik merupakan peradangan yang merusak saraf optik dan dapat disebabkan oleh multiple sclerosis. Neuritis optik ditandai dengan kilatan atau kedipan cahaya di area penglihatan yang disertai rasa nyeri, hilangnya kemampuan mengenali warna, dan kehilangan penglihatan.

Pelepasan Vitreous Perifer

Vitreous perifer adalah gel di dalam mata yang menjaga bentuk mata dan membantu struktur di dalam organ mata. Terlepasnya vitreous perifer dapat menyebabkan masalah struktural yang serius.

Jika retina tidak dilapisi oleh gel, penderita akan kehilangan penglihatan di bagian tepi secara perlahan. Pelepasan vitreous perifer dapat disebabkan oleh trauma atau penyakit tertentu.

Pelepasan Retina

Retina adalah bagian belakang mata yang terdiri dari sel reseptor fotosensitif. Jika retina terlepas karena penyakit atau cedera, maka penglihatan akan terpengaruh bahkan hilang. Pelepasan retina adalah kondisi medis serius yang memerlukan perawatan segera.

Insufisiensi Vertebrobasilar

Aliran darah yang tidak memadai ke bagian belakang otak dapat menyebabkan kerusakan otak. Gejala kerusakan otak bisa berupa fotopsia. Bagian belakang otak bertugas memproses gambar visual dan mengkoordinasi keseimbangan dan gerakan.

Diabetes

Diabetes bisa menyebabkan perubahan penglihatan, salah satunya adalah retinopati diabetes. Kadar gula tinggi dapat merusak pembuluh darah di retina dan memicu fotopsia yang diawali dengan munculnya floaters pada area penglihatan.

Perawatan Fotopsia

Karena fotopsia bukan penyakit sendiri, perawatannya harus ditargetkan pada penyakit yang menyertainya. Dokter akan memberikan saran perawatan terbaik.

Itulah pembahasan tentang fotopsia. Fotopsia adalah gangguan penglihatan yang bisa menjadi indikasi penyakit yang lebih serius. Jika Anda melihat cahaya berkedip di bidang penglihatan, segera periksakan kondisi Anda ke dokter mata.

Referensi

  1. Health Jade Team. 2015. Photopsia. https://healthjade.net/photopsia/. (Diakses pada 3 Oktober 2021)
  2. Johnson, Allie. 2021. Flashing lights in the eyes (photopsia): What causes them? https://www.allaboutvision.com/symptoms/flashing-lights-in-eyes/. (Diakses pada 3 Oktober 2021)
  3. NVISION. 2021. Photopsia: Is It Dangerous? (How to Treat It). https://www.nvisioncenters.com/neurological-disorders/photopsia/#causes. (Diakses pada 3 Oktober 2021)
  4. Sawyers, Tessa. 2018. What Is Photopsia and What Causes It? https://www.healthline.com/health/photopsia. (Diakses pada 3 Oktober 2021)

About The Author

Mindfulness: Manfaat Kesehatan dan Menerapkannya

Suhu Normal Bayi: Cara Mengukur dan Jenis Termometer yang Tepat