Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Fimosis dan Parafimosis – Pengertian hingga Penyebab

Myles Bannister

Parafimosis adalah kondisi di mana kulup penis terjepit di pangkal dan tidak dapat dikembalikan ke ujung penis. Ini merupakan kondisi darurat karena dapat menyebabkan pembengkakan dan gangguan aliran darah yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan penis.

Pada anak laki-laki, kulup biasanya terseret ke belakang saat pubertas dan kepala penis akan terlihat secara alami. Namun, jika terjadi fimosis setelah pubertas atau jika kulup meradang, nyeri, atau membengkak, maka perlu dilakukan sirkumsisi.

Penyebab Fimosis dan Parafimosis

Fimosis disebabkan oleh infeksi atau kondisi kulit lainnya. Fimosis terjadi pada laki-laki yang tidak disunat dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki.

Pada bayi dan balita yang belum disunat, kulup masih menempel pada kelenjar dan biasanya akan terlepas antara usia 2 dan 6 tahun. Namun, pada beberapa anak laki-laki, ini bisa terjadi lebih lambat, bahkan hingga usia 10 tahun.

Fimosis lebih sering terjadi pada anak laki-laki yang lebih tua dengan infeksi saluran kemih berulang, infeksi kulup, atau trauma pada kulup. Pada orang dewasa, faktor risiko fimosis meliputi infeksi menular seksual dan kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, lichen planus, dan lichen sclerosus.

Parafimosis dapat terjadi jika kulup tertarik terlalu lama dan menyebabkan pembengkakan. Hal ini dapat terjadi saat pemeriksaan medis, membersihkan penis, atau buang air kecil. Parafimosis juga dapat disebabkan oleh aktivitas seksual yang kuat, penggunaan cincin penis yang menyempit, bekas luka akibat infeksi pada kulup, atau pembengkakan akibat gigitan serangga atau laba-laba. Pada pria yang lebih tua, parafimosis sering disebabkan oleh diabetes atau kateterisasi tanpa mengembalikan kulup ke posisi semula.

Penanganan yang tidak tepat pada kulup, tindikan penis, aktivitas seks yang berlebihan, atau kondisi penis lainnya juga dapat menyebabkan parafimosis.

About The Author

Manfaat Creambath untuk Kesehatan Rambut: Apakah Wajib Dilakukan?

Mengenal Skin Barrier dan Cara Menjaganya