Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Fertilisasi dan Prosesnya

Myles Bannister

Fertilisasi adalah proses penyatuan sel gamet—sel telur dan sel sperma—yang terjadi di dalam tuba fallopi wanita. Proses ini juga dikenal sebagai proses pembuahan.

Fungsinya antara lain:

  1. Mengaktivasi sel telur dan memulai proses perkembangan.
  2. Menurunkan materi genetik dari sel jantan dan betina ke anak.
  3. Membuat jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid.
  4. Menentukan jenis kelamin anak.

Proses Pembuahan

Proses fertilisasi terdiri dari beberapa tahap:

1. Pematangan Sel Gamet

Sel telur dan sel sperma mengalami proses pematangan masing-masing sebelum proses pembuahan. Sel telur matang diambil dari ovarium, sedangkan sel sperma matang di epididimis. Hanya satu sperma yang dapat membuahi sel telur.

2. Ovulasi

Setelah kedua sel gamet matang, terjadi ovulasi di mana sel telur yang matang dilepaskan dari ovarium dan masuk ke tuba fallopi.

3. Ejakulasi

Pada ejakulasi, sel sperma masuk ke dalam vagina dan berenang menuju tuba fallopi. Dalam fertilisasi in vitro, sel sperma dimasukkan langsung ke tuba fallopi.

4. Kapasitasi Spermatozoa

Sel sperma mengalami proses kapasitasi di dalam rahim sehingga dapat bertahan dan melepas enzim-enzim untuk mencerna lapisan sel telur.

5. Perlekatan Spermatozoa

Sel sperma melekat pada zona pelusida, lapisan luar sel telur, untuk memastikan kromosom sperma dan sel telur sesuai.

6. Reaksi Akrosom

Sel sperma melepaskan enzim dari akrosomnya untuk menembus zona pelusida.

7. Penetrasi Zona Pelusida

Sel sperma menembus zona pelusida dan melewati lapisan luar sel telur.

8. Peleburan Membran Sel Gamet

Kepala sperma masuk ke sel telur dan melepas materi genetiknya. Hanya kepala sel sperma yang masuk ke dalam sel telur.

9. Perlindungan dari Sperma Lain

Sel telur yang diaktifkan mencegah sperma lain masuk.

10. Difusi Sperma dan Ovum

Kromosom sperma dan sel telur bergabung dalam proses yang disebut singami atau penyatuan pronukleus.

Hasil dari fertilisasi adalah zigot yang akan mengalami pembelahan mitosis dan berkembang menjadi embrio. Embrio akan berkembang selama 9 bulan di dalam rahim sehingga menghasilkan bayi.

Fertilisasi Buatan

Sel telur diambil dari rahim wanita dan disuntikkan dengan sperma dalam proses fertilisasi buatan. Setelah 6 hari, sel telur yang aktif dimasukkan kembali ke rahim wanita. Proses ini merupakan alternatif dalam menghasilkan kehamilan.

Baik fertilisasi alami maupun buatan memiliki kemungkinan tidak berhasil.

Referensi

  1. Anonim. 2022. Conception. [Online] https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11585-conception. [Diakses pada 22 Mei 2023]
  2. Columbia University. Fertilisation. [Online] http://www.columbia.edu/itc/hs/medical/humandev/2004/Chapt1-Fertilization.pdf. [Diakses pada 22 Mei 2023]
  3. Smith Lori. 2018. Fertilisation. [Online] https://www.medicalnewstoday.com/articles/296751. [Diakses pada 22 Mei 2023]
  4. Anonim. How Pregnancy Happens. [Online] https://www.plannedparenthood.org/learn/pregnancy/how-pregnancy-happens. [Diakses pada 22 Mei 2023]

About The Author

Cara Membuat Perut Six Pack di Rumah

Pemicu Sariawan, Jenis, dan Cara Mencegahnya