Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Fenoterol: Fungsi, Efek Samping, Dosis, Cara Pakai, dll

Myles Bannister

Salah satu obat adrenergik yang digunakan untuk mengatasi asma adalah Fenoterol. Ketahui informasi mengenai obat Fenoterol mulai dari fungsi, efek samping, hingga dosisnya berikut ini!

Rangkuman Informasi Obat Fenoterol

  • Asma akut
  • Obstruksi saluran napas (reversible)
  • Gejala asma pasca olahraga
  • Hipersensitivitas
  • Kardiomiopati hipertropik obstruktif
  • Takiaritmia
  • Penyakit jantung
  • Preeklampsia
  • Risiko keguguran
  • Dewasa: 100 mcg per dosis (umumnya 1 kali dosis). Jika gejalanya tidak mereda dalam waktu 5 menit, dapat diberikan dosis ke-2
  • Anak-anak (6-12 tahun): 50 mcg per dosis. Dosis dapat ditambah (sesuai aturan dokter) jika kondisi sudah parah

Bronkospasme akut

  • Dewasa: 2,5-5 mg per hari. Dosis maksimal 15 mg per hari

Obstruksi saluran napas (reversible)

Fenoterol Obat Apa?

Fenoterol adalah obat adrenergik yang digunakan untuk mengatasi gejala sesak napas pada pengidap asma akut dan beberapa gangguan pernapasan lainnya seperti obstruksi saluran napas dan bronkospasme akut.

Obat ini bekerja dengan cara melebarkan saluran napas yang menyempit. Dengan mekanisme kerja tersebut, obat ini dapat meredakan gejala sesak napas yang dialami oleh penderita.

Merek Dagang Obat Fenoterol

Obat ini dijual dengan berbagai merek dagang, yaitu:

  • Fenoterol (generik)
  • Berotec
  • Ipratorium

Anda bisa mendapatkan obat Fenoterol di apotek maupun toko obat terdekat. Namun, Anda memerlukan resep dokter untuk menggunakan obat ini. Jangan membeli dan menggunakan obat tanpa resep dari dokter.

Fungsi Obat Fenoterol

Fungsi obat Fenoterol ini adalah untuk membantu melegakan saluran napas dan meredakan gejala sesak napas pada masalah pernapasan seperti:

  • Asma akut
  • Obstruksi saluran napas (reversible)
  • Gejala asma pasca olahraga

Peringatan Obat Fenoterol

Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui dan diperhatikan dalam menggunakan obat ini. Simak penjelasannya berikut ini!

1. Kontraindikasi Obat Fenoterol

Penggunaan obat ini tidak disarankan pada orang-orang dengan kondisi-kondisi berikut:

  • Hipersensitivitas
  • Hipertiroidisme
  • Kardiomiopati hipertropik obstruktif
  • Takiaritmia
  • Penyakit jantung
  • Preeklampsia
  • Risiko keguguran

2. Peringatan dan Perhatian Obat Fenoterol Lainnya

Perhatikan hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Jangan menggunakan obat ini jika Anda sedang menggunakan obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini
  • Hentikan penggunaan obat jika mengalami efek samping seperti kepala pusing, tremor, palpitasi jantung, dan gejala efek samping lainnya
  • Jika efek samping tidak mereda dalam waktu yang cukup lama, periksakan diri ke dokter
  • Beritahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat penyakit tertentu

Apakah Obat Fenoterol Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Obat Fenoterol masuk ke dalam kategori B dalam hal tingkat keamanan bagi ibu hamil dan menyusui berdasarkan klasifikasi dari United States Food and Drugs Administration (USFDA).

Kategori B diberikan pada jenis obat yang penelitiannya pada hewan menunjukkan tidak adanya dampak negatif pada janin, tetapi belum dipastikan apakah efek yang sama terjadi pada manusia.

Atas dasar tersebut, obat dengan kategori B dapat diberikan pada ibu hamil dan menyusui HANYA jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Interaksi Obat Fenoterol

Obat ini mungkin berinteraksi dengan beberapa jenis obat tertentu. Interaksi tersebut dapat mengurangi efektivitas obat atau menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.

Obat-obatan yang dapat berinteraksi antara lain:

  • Antikolinergik
  • Theophylline
  • Halothane
  • Enflurane
  • Trichloroethylene

Sampaikan pada dokter jika sedang menggunakan salah satu atau beberapa obat di atas, serta obat-obat lain agar dapat dicari alternatif yang lebih aman.

Efek Samping Obat Fenoterol

Penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti:

  • Hipokalemia
  • Sakit kepala
  • Kepala pusing
  • Tremor
  • Palpitasi
  • Aritmia
  • Mual
  • Muntah
  • Reaksi alergi (ruam, gatal-gatal, dll.)
  • Iritasi tenggorokan
  • Batuk
  • Peningkatan tekanan darah sistolik
  • Penurunan tekanan darah diastolik

Efek samping di atas adalah hal yang umum dan biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika gejala tidak mereda setelah beberapa lama.

Dokter akan menentukan apakah gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat ini atau tidak. Jika ya, dokter dapat menyarankan untuk menghentikan penggunaan obat dan mencari obat alternatif yang lebih aman.

Dosis Obat Fenoterol

Fenoterol termasuk dalam kategori obat resep. Penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter dan dengan resep yang diberikan.

Inilah aturan dosis umum untuk obat ini:

1. Dalam Bentuk Apa Obat Fenoterol Tersedia?

Obat ini tersedia dalam bentuk inhaler dengan berbagai merek dan takaran. Anda dapat membelinya di apotek atau toko obat terdekat.

Pilihlah merek obat yang sesuai dengan kebutuhan dan anjuran dokter yang menangani.

2. Dosis Obat Fenoterol

Informasi dosis ini hanya sebagai panduan, karena dosis yang diresepkan oleh dokter Anda mungkin berbeda. Gunakan obat sesuai dengan aturan dokter agar tidak overdosis yang dapat berdampak buruk pada tubuh Anda.

Inilah aturan dosis umum untuk obat ini:

Asma akut (via inhaler)

  • Dewasa: 100 mcg per dosis (umumnya 1 kali dosis). Jika gejala tidak mereda dalam waktu 5 menit, dapat diberikan dosis ke-2
  • Anak-anak (6-12 tahun): 50 mcg per dosis. Dosis dapat ditambah (sesuai aturan dokter) jika kondisi sudah parah

Bronkospasme akut

  • Dewasa: 2,5-5 mg per hari. Dosis maksimal 15 mg per hari

Obstruksi saluran napas (reversible)

  • Dewasa: 100 mcg per dosis (umumnya 1-2 kali dosis). Penggunaan maksimal 8 kali sehari

Cara Pakai Obat Fenoterol

Obat ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat Fenoterol yang perlu diketahui dan dipahami:

  • Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini
  • Periksa kemasan dan obat untuk memastikan keadaannya baik
  • Gunakan obat sesuai dengan arahan dokter
  • Gunakan dosis yang sesuai dengan resep dokter
  • Minum air putih yang banyak, istirahat cukup, dan jalani aktivitas sesuai arahan dokter
  • Jika kondisi memburuk, segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut

Petunjuk Penyimpanan Obat Fenoterol

Simpan obat ini dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu diikuti:

  • Simpan obat pada suhu 20-25 derajat Celsius
  • Hindari tempat yang lembap
  • Jauhkan dari sinar matahari langsung
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
  • Buang obat yang sudah melewati masa kedaluwarsa

Referensi

  1. Fenoterol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fenoterol?mtype=generic (Diakses pada 26 Maret 2020)
  2. Fenoterol Hidrobromida. http://pionas.pom.go.id/monografi/fenoterol-hidrobromida (Diakses pada 26 Maret 2020)
  3. Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/malaysia/viewer/html/pregdef.htm (Diakses pada 25 Maret 2020)

About The Author

15 Manfaat Habbatussauda untuk Mengatasi Penyakit

Rhabdomyolysis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan