Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Estradiol: Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, Efek Samping, dll

Myles Bannister

Estradiol adalah obat hormon seks wanita untuk mengurangi gejala menopause. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral, gel atau topikal, krim vagina, atau sebagai suntikan. Ketahui hormon estradiol obat apa, fungsi, dosis, efek samping, dll.

  • Rangkuman Informasi Obat Estradiol

    Berikut ini adalah informasi umum obat estradiol:

    Nama Obat Estradiol
    Kandungan Obat Hormon estrogen dan progesteron
    Kelas Obat G03CA03 – Hormon sintetis
    Kategori Obat resep
    Manfaat Obat Mengatasi gejala menopause
    Kontraindikasi Hipersensitif
    Sediaan Obat Tablet oral, obat topikal, tablet vagina, krim vagina, dan suntik
    Harga Obat Rp 222.094/blister (22 tablet)

    Harga obat estradiol mungkin berbeda di setiap apotek dan setiap merek dagang. Konsultasikan dengan apoteker Anda harga obat ini dalam sediaan lainnya.

  • Estradiol Obat Apa?

    Estradiol adalah obat hormon wanita (estrogen) yang digunakan untuk mengurangi gejala menopause secara umum seperti ruam atau kering pada vagina. Gejala menopause timbul akibat tubuh wanita memproduksi hormon estrogen yang lebih sedikit karena faktor tertentu.

    Obat hormon estrogen juga digunakan untuk mencegah keropos tulang pada wanita di masa menopause. Produk hormon estrogen tertentu juga digunakan oleh wanita dan pria untuk mengatasi kanker tertentu seperti kanker kanker payudara dan kanker prostat.

    Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral, obat topikal, tablet vagina, krim vagina, dan suntik. Dokter akan mengarahkan Anda obat estradiol dalam sediaan apa yang paling efektif untuk kondisi Anda.

  • Merek Dagang Estradiol

    Obat ini dijual dengan merek:

    Obat ini tersedia sebagai obat generik Estradiol. Anda dapat membeli obat ini di apotek terdekat, toko obat online, atau penyedia layanan kesehatan lainnya.

  • Fungsi Obat Estradiol

    Obat ini digunakan untuk mengatasi:

    • Gejala pasca menopause
    • Uretritis atrofi
    • Vaginitis atrofi
    • Hipoestrogenisme
    • Ooforektomi
    • Kegagalan indung telur
    • Kanker payudara-paliatif
    • Osteoporosis
    • Kanker prostat
    • Defisiensi estrogen terkait kegagalan ovarium primer

    Hormon estradiol digunakan untuk membantu mengatasi indikasi tersebut. Obat ini mungkin digunakan untuk fungsi lain atau kebutuhan obat kombinasi lain yang tidak tercantum dalam informasi kesehatan ini.

  • Peringatan Obat Estradiol

    Jangan gunakan obat ini apabila Anda memiliki riwayat kondisi:

    • Pendarahan vagina
    • Penyakit hati
    • Serangan jantung
    • Gangguan pendarahan pada organ lainnya
    • Stroke
    • Penggumpalan darah
    • Sedang hamil atau menyusui
    • Alergi kandungan estradiol sebelumnya
    • Riwayat kanker terkait hormon
    • Pembekuan darah karena masalah jantung atau kelainan darah bawaan

    Obat ini berisiko meningkatkan risiko pembekuan darah, stroke, atau serangan jantung, atau kanker payudara, rahim, atau indung telur. Obat ini juga tidak dapat digunakan untuk penyakit terkait jantung.

    Selain itu, harap berhati-hati menggunakan obat ini apabila Anda mengalami kondisi:

    • Asma
    • Lupus
    • Gangguan tiroid
    • Penyakit ginjal
    • Penyakit kantong empedu
    • Angioedema herediter
    • Tumor endometriosis atau fibroid rahim
    • Kadar kalsium yang tinggi dalam darah

    Selain itu, konsultasikan pada dokter apabila Anda memiliki riwayat alergi obat lainnya atau penyakit lain.

  • Interaksi Obat Estradiol

    Menggunakan dua obat, suplemen, vitamin, atau herbal dalam waktu yang sama akan memicu timbulnya interaksi obat, yaitu reaksi kandungan obat yang mungkin menurun atau meningkatkan fungsi kerja salah satu atau kedua jenis kandungan.

    Hormon estradiol akan mengalami interaksi bila digunakan bersama obat lain, termasuk:

    • Meningkatkan reaksi kandungan bila digunakan bersama dengan inhibitor CYP3A4 seperti flukonazol, klaritromisin, dan diltiazem.
    • Menurunkan reaksi paparan bila digunakan dengan induktor CYP3A4 seperti fenobarbital, griseofulvin, rifampicin, dan efavirenz.
    • Mengurangi penyerapan asam folat dari suplemen atau sumber makanan tertentu.

    Obat ini juga akan mengalami interaksi bila dikonsumsi bersama dengan obat:

    • Adderall
    • Ambeien
    • Aspirin dosis rendah
    • Cephalexin
    • Clomid
    • Cymbalta
    • DHEA (dehydroepiandrosterone)
    • Estroven (multivitamin)
    • Minyak Ikan (asam lemak tak jenuh ganda omega-3)
    • Flexeril
    • Ibuprofen
    • Klonopin
    • Lexapro
    • Lyrica
    • Medroksiprogesteron
    • Melatonin
    • Mirena
    • Nexium
    • Nexplanon
    • Norco
    • Norethindrone
    • Osphena
    • phentermine
    • prednison
    • progesteron
    • Singulair
    • Synthroid
    • tamoxifen
    • testosteron
    • Topamax
    • Tylenol
    • Vitamin B12
    • Vitamin C
    • Vitamin D2
    • Vitamin D3
    • Xanax
    • Zyrtec

    Sangat dianjurkan untuk tidak meminum dua obat dalam waktu bersamaan kecuali dengan petunjuk dari dokter untuk mengurangi risiko efek samping dan interaksi obat, serta demi keefektifan kerja obat.

  • Efek Samping Estradiol

    Efek samping umum meliputi:

    • Batuk
    • Mual dan muntah
    • Gangguan perut
    • Kembung
    • Sakit kepala
    • Nyeri payudara
    • Perubahan berat badan
    • Sulit tidur
    • Kulit ruam
    • Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, konstipasi, pencernaan yg terganggu, perut kembung, sakit perut, dan gastroenteritis
    • Gangguan umum mirip gejala flu serta kelemahan, kelesuan, edema, dan nyeri

    Sementara efek samping berat yang mungkin terjadi, meliputi:

    • Infeksi saluran pernapasan atas
    • Infeksi jamur vagina
    • Trombosis vaskular retina
    • Demensia
    • Penyakit kandung empedu
    • Hipertensi
    • Peningkatan kolesterol HDL dan penurunan kolesterol LDL
    • Gangguan telinga seperti otitis media
    • Gangguan mata seperti konjungtivitis
    • Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat seperti artropati, artralgia, mialgia, punggung, leher, atau nyeri tungkai

    Informasi kesehatan ini mungkin tidak memuat semua daftar efek samping hormon estradiol. Harap gunakan obat sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi efek samping tersebut. Hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala efek samping berat terjadi dan tidak membaik dalam beberapa hari.

  • Dosis Obat Estradiol

    Dosis setiap orang mungkin berbeda-beda tergantung pada:

    • Usia
    • Kondisi kesehatan saat ini
    • Seberapa parah kondisi Anda
    • Kondisi medis lain yang Anda miliki
    • Bagaimana Anda bereaksi terhadap dosis pertama

    Berikut ini dosis estradiol:

    1. Gejala Menopause

    Dosis untuk mengatasi gejala menopause, yaitu:

    • Injeksi Intramuskular: Sebagai estradiol cypionate, gunakan dosis 1-5 mg setiap 3-4 minggu. Sebagai estradiol valerate, gunakan 10-20 mg setiap 4 minggu.
    • Tablet oral: Gunakan dosis 1-2 mg setiap hari terus menerus atau disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya, digunakan dalam siklus 3 minggu menggunakan obat ini secara teratur dan 1 minggu tidak.
    • Transdermal/Krim: Oleskan sekali atau dua kali seminggu pada area kulit yang bersih dan kering di perut bagian bawah atau bokong bagian atas atau hormon estradiol 0,025-0,1 mg per 24 jam.

    2. Pencegahan osteoporosis pasca menopause

    Dosis untuk pencegahan osteoporosis pasca menopause, yaitu:

    • Tablet/Oral: Gunakan dosis 2 mg setiap hari terus menerus
    • Transdermal/Krim: Oleskan sekali atau dua kali seminggu pada area kulit yang bersih dan kering di perut bagian bawah atau bokong bagian atas atau estradiol 0,025-0,1 mg per 24 jam.

    3. Vaginitis Atrofik

    Dosis untuk mengatasi vaginitis atrofik, yaitu:

    • Injeksi Intramuskular: Sebagai estradiol valerate, gunakan 10-20 mg setiap 4 minggu.
    • Tablet Oral: Gunakan

      About The Author

  • Kuku Kuning: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, Pengobatan

    5 Cara Mengatasi Gairah Seks Menurun Akibat Obat Antidepresan