Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Eritrosit (Sel Darah Merah): Fungsi, Nilai Normal, Nilai Tidak Normal

Myles Bannister

Apa Itu Eritrosit?

Darah terdiri dari tiga jenis sel yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Eritrosit adalah sel darah merah, yang merupakan sel darah dengan volume terbanyak. Volume eritrosit adalah sekitar 40-45% dari volume darah.

Eritrosit mengandung hemoglobin, protein yang mengikat oksigen sehingga sel darah merah dapat membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Oksigen dibutuhkan oleh jaringan dan organ agar dapat berfungsi.

Eritrosit dan sel darah lainnya diproduksi di sumsum tulang belakang, kemudian dilepaskan ke aliran darah saat matang. Umur eritrosit adalah sekitar 120 hari. Setelah itu sel darah dapat mati dan harus digantikan oleh sel darah baru yang diproduksi oleh sumsum tulang belakang.

Fungsi Eritrosit

Eritrosit adalah pembawa oksigen dari paru-paru ke jaringan dan organ. Eritrosit mengandung hemoglobin (Hb), protein yang mengikat zat besi sehingga memberi warna merah pada darah.

Nilai Normal Eritrosit

Tes eritrosit dilakukan untuk mengetahui kadar eritrosit. Tes ini berguna untuk mengevaluasi jumlah sel darah merah serta membantu diagnosis dan pemantauan kondisi yang berpengaruh pada sel darah merah.

Tes eritrosit adalah bagian dari complete blood count (CBC). Sampel darah diambil dari lengan atau jari. Untuk bayi yang baru lahir, sampel darah diambil dari tumit.

Nilai normal eritrosit dapat berbeda-beda tergantung usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Berikut adalah nilai normal eritrosit:

  • Anak-anak: 4,0-5,5 juta/mikroliter
  • Pria dewasa: 4,5-5,9 juta/mikroliter
  • Wanita dewasa: 4,1-5,1 juta/mikroliter
  • Wanita hamil trimester 1: 3.42 – 4.55 juta/mikroliter
  • Wanita hamil trimester 2: 2.81 – 4.49 juta/mikroliter
  • Wanita hamil trimester 3: 2.72 – 4.43 juta/mikroliter

Setiap laboratorium dapat memiliki rentang nilai normal eritrosit yang sedikit berbeda, tetapi umumnya tidak berjauhan. Konsultasikan hasil tes dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Nilai Tidak Normal Eritrosit

Kadar eritrosit yang terlalu tinggi atau terlalu rendah menunjukkan adanya masalah pada sel darah merah. Kadar eritrosit yang tinggi disebut polisitemia, sedangkan kadar eritrosit yang rendah disebut anemia.

A. Nilai eritrosit terlalu tinggi

Nilai eritrosit yang tinggi dapat disebabkan oleh peningkatan jumlah eritrosit. Beberapa penyebabnya adalah:

1. Penyakit paru-paru

Penyakit paru-paru dapat mengganggu proses menghirup dan menyerap oksigen yang diperlukan tubuh. Tubuh merespons dengan meningkatkan produksi eritrosit.

2. Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan menyebabkan suplai oksigen ke jaringan dan organ tubuh berkurang. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi eritrosit.

3. Polisitemia vera

Polisitemia vera adalah kelainan yang menyebabkan produksi eritrosit tidak terkontrol. Biasanya membutuhkan pemeriksaan laboratorium dan tes sumsum tulang belakang untuk diagnosis yang akurat.

4. Tumor ginjal

Tumor ginjal dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon erythropoietin yang dapat meningkatkan produksi eritrosit.

Ada pula penyebab lain dari peningkatan kadar eritrosit seperti dehidrasi atau kebiasaan merokok. Beberapa penyebab mungkin memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis yang tepat.

B. Nilai eritrosit terlalu rendah

Nilai eritrosit rendah biasanya juga ditunjukkan oleh penurunan jumlah sel darah merah dan hematokrit. Kondisi ini disebut anemia. Beberapa penyebabnya adalah:

1. Kehilangan banyak darah

Kehilangan darah akibat trauma atau pendarahan kronis dapat menyebabkan penurunan nilai eritrosit.

2. Kekurangan nutrisi tertentu

Anemia dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi, asam folat, atau vitamin B12.

3. Hancurnya sel darah merah secara berlebihan

Penyakit seperti anemia hemolitik, anemia sel sabit, dan defisiensi G6PD dapat menyebabkan hancurnya sel darah merah secara berlebihan dan mengakibatkan penurunan jumlah eritrosit.

4. Thalasemia

Thalasemia adalah kelainan genetik di mana produksi hemoglobin tidak mencukupi, menyebabkan jumlah eritrosit menurun.

5. Gangguan sumsum tulang belakang

Gangguan pada sumsum tulang belakang seperti anemia aplastik dan kanker sumsum tulang belakang dapat menyebabkan produksi sel darah merah yang rendah.

6. Penyakit atau radang kronis

Penyakit atau radang kronis seperti gagal ginjal dapat mengurangi produksi erythropoietin, sehingga jumlah sel darah merah menurun.

Penting untuk menjalani pemeriksaan tambahan untuk mengetahui penyebab nilai eritrosit yang tidak normal.

  1. Red Blood Cell Count (RBC) – https://labtestsonline.org/tests/red-blood-cell-count-rbc
  2. Red Blood Cell Function and Dysfunction: Redox Regulation, Nitric Oxide Metabolism, Anemia

About The Author

Pertolongan Pertama untuk Cedera Kepala

6 Buah Khas Imlek yang Bermanfaat untuk Kesehatan