Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Eritema Multiformis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Eritema multiformis adalah jenis penyakit kulit akibat infeksi yang tergolong ringan, namun bisa berbahaya jika kondisinya parah. Baca terus untuk informasi lengkap tentang definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan!

Apa Itu Eritema Multiformis?

Eritema multiformis adalah reaksi kekebalan kulit terhadap infeksi atau pengobatan. Penyakit ini ditandai dengan ruam ringan yang akan hilang dalam beberapa minggu.

Penyakit ini juga bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah di mulut, mata, dan alat kelamin.

Eritema multiformis dapat terjadi pada siapa pun, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan pria. Setelah mengetahui apa itu eritema multiformis, ketahui gejala dan pencegahan di bawah ini!

Gejala Eritema Multiformis

Biasanya penderita eritema multiforme hanya mengalami ruam, tetapi gejala lain terkadang bisa muncul.

Ruam muncul secara tiba-tiba dan berkembang selama beberapa hari. Biasanya dimulai pada tangan atau kaki dan bisa menjalar ke anggota tubuh lainnya.

Ciri-ciri ruam akibat eritema multiformis yang perlu dikenali:

  • Ruam dimulai sebagai bintik merah kecil dan berkembang menjadi bercak berukuran beberapa sentimeter.
  • Bercak memiliki pusat merah gelap dengan lepuh atau kerak, dikelilingi oleh cincin merah muda pucat dan cincin terluar yang lebih gelap.
  • Ruam terasa sedikit gatal atau tidak nyaman.
  • Ruam biasanya memudar dalam 2-4 minggu.
  • Pada kasus yang lebih parah, bercak ruam bisa menyatu membentuk area yang lebih besar, berwarna merah, dan menyakitkan.

Gejala lain yang bisa muncul:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Perasaan tidak sehat.
  • Luka di dalam mulut yang sulit makan dan minum.
  • Bibir bengkak tertutup kerak.
  • Luka pada alat kelamin yang membuatnya nyeri saat buang air kecil.
  • Mata merah dan terasa sakit.
  • Sensitivitas terhadap cahaya dan penglihatan kabur.
  • Sendi yang sakit.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan ke dokter jika Anda atau anak mungkin mengalami gejala eritema multiforme. Dokter mungkin bisa mendiagnosisnya hanya dengan melihat ruam, tetapi Anda mungkin perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter kulit atau spesialis kulit.

Jika diduga mengalami eritema multiformis mayor atau sindrom Stevens-Johnson, sebaiknya langsung ke rumah sakit karena kondisi ini bisa serius!

Penyebab Eritema Multiformis

Penyebab eritema multiformis belum diketahui dengan pasti. Beberapa penelitian menyebutkan faktor genetik sebagai salah satu pemicunya.

Meskipun penyebabnya tidak jelas, beberapa kasus terjadi akibat reaksi terhadap infeksi atau obat-obatan. Penyakit ini tidak bisa ditularkan dari orang ke orang!

Berikut beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab eritema multiformis:

1. Infeksi

Sebagian besar penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, terutama virus herpes simpleks (HSV). Virus ini sering tidak aktif dalam tubuh tetapi bisa kembali aktif dari waktu ke waktu. Beberapa penderitanya mengalami demam beberapa hari sebelum ruam muncul.

Eritema multiforme juga bisa dipicu oleh bakteri mikoplasma, jenis bakteri yang kadang menyebabkan infeksi dada.

Infeksi virus lain yang bisa memicu eritema multiformis, antara lain:

  • Adenovirus.
  • Influenza atau flu.
  • Epstein-Barr, yang menyebabkan mononukleosis.
  • Hepatitis.
  • Coxsackie yang bisa menyebabkan penyakit tangan, kaki, dan mulut.
  • Parvovirus.
  • HIV.

Sedangkan infeksi bakteri lainnya yang bisa menyebabkan eritema multiforme, termasuk:

  • Tuberkulosis (TBC).
  • Streptococcus, yang menyebabkan radang tenggorokan dan penyakit lainnya.

2. Mycoplasma pneumoniae

Penyebab lainnya adalah infeksi pernapasan akibat bakteri Mycoplasma pneumoniae. Eritema multiformis yang terjadi pada anak-anak merupakan komplikasi pada 2-10% kasus pneumonia mikoplasma.

Jika diduga mengalami mycoplasma pneumonia yang menjadi penyebab eritema multiforme, segera diobati.

3. Obat-obatan

Beberapa jenis obat tertentu bisa menyebabkan eritema multiformis yang lebih parah. Berikut adalah beberapa obat yang mungkin memicu penyakit ini:

  • Antibiotik, seperti sulfonamides, tetracyclines, amoxicillin, dan ampicillin.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen.
  • Antikonvulsan yang digunakan untuk mengobati epilepsi, seperti phenytoin dan barbiturates.

Faktor Risiko Eritema Multiformis

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena eritema multiformis, antara lain:

  • Anak-anak.
  • Usia 20-30 tahun.
  • Pria lebih berisiko daripada wanita.
  • Masalah kekebalan tubuh.
  • Menderita kanker.

Diagnosis Eritema Multiformis

Untuk mendiagnosis eritema multiforme, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat gejala, termasuk ruam, warna, ukuran, bentuk, dan luka pada kulit. Dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Biopsi. Kadang dokter melakukan biopsi kulit untuk mengesampingkan kondisi lain. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel kulit kecil dari area yang terkena dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
  • Rontgen dada. Dokter mungkin melakukan rontgen dada jika mencurigai penyakit ini disebabkan oleh pneumonia mikoplasma.

Terkadang eritema multiformis membingungkan atau mirip dengan sindrom Stevens-Johnson atau nekrolisis epidermal toksik karena gejalanya serupa.

Jenis Eritema Multiformis

Penyakit kulit ini terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

  • Eritema multiformis minor. Jenis ini ditandai dengan lesi yang menutupi area yang terkena. Ruam bisa terjadi di kedua bagian tubuh, misalnya di kedua kaki.
  • Eritema multiformis mayor. Selain ruam, jenis ini juga menimbulkan gejala lain, seperti kelelahan, nyeri sendi, dan perubahan warna ruam setelah memudar. Ruam juga bisa muncul di selaput lendir tubuh, terutama pada bibir dan bagian dalam pipi (kondisi serius).

Pengobatan Eritema Multiformis

Penyakit ini biasanya akan sembuh sendiri tanpa meninggalkan bekas luka. Pengobatan bertujuan mengendalikan penyakit yang mendasarinya, mencegah infeksi, dan mengobati gejala.

Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghentikan penggunaan obat yang diduga memicu gejala. Jadi, konsultasikan dengan dokter mengenai dosis yang tepat untuk Anda.

Pengobatan untuk kondisi ringan, antara lain:

  • Obat pereda nyeri nonresep, seperti paracetamol, untuk meredakan demam dan nyeri.
  • Anestesi lokal (terutama untuk sariawan di mulut) untuk meredakan nyeri saat makan atau minum.
  • Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.
  • Kompres dingin di kulit yang terkena.
  • Obat kumur yang mengandung antinyeri dan antiseptik untuk meredakan nyeri dan mencegah infeksi pada mulut.
  • Kortikosteroid oral, obat yang diberikan pada tahap awal pengobatan jenis mayor.

Pengobatan berdasarkan penyebabnya, termasuk:

  • Antiviral. Jika penyebab eritema multiformis adalah virus, pasien bisa diberi obat antivirus seperti acyclovir oral atau suntikan, terutama jika disebabkan oleh virus herpes simpleks.
  • Antibiotik. Jika disebabkan oleh bakteri, pasien bisa diberi antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri pemicu penyakit ini.
  • Menghentikan penggunaan obat pemicu. Jika eritema multiformis disebabkan oleh obat-obatan tertentu, pasien harus segera menghentikan konsumsi obat tersebut.

Komplikasi Eritema Multiformis

Sebagian besar penderita eritema multiformis sembuh dalam beberapa minggu tanpa masalah lanjutan dan kondisi kulit akan pulih seperti semula.

Namun, ada risiko kambuh terutama jika disebabkan oleh virus herpes simpleks. Pasien mungkin akan diberi obat antivirus untuk mencegah serangan virus jika mengalami sering kali.

Jika kondisi ini parah, bisa menyebabkan komplikasi berikut:

  • Sepsis.
  • Infeksi kulit (selulitis)
  • Kerusakan kulit permanen dan bekas luka.
  • Kerusakan mata permanen.
  • Radang organ dalam, seperti paru-paru atau hati.

Pencegahan Eritema Multiformis

Eritema multiformis bisa dicegah dengan mengendalikan infeksi herpes simpleks yang seringkali menjadi pemicunya beberapa hari sebelumnya.

Caranya adalah dengan menggunakan acyclovir, obat antivirus yang diminum dalam dosis penuh untuk mencegah kekambuhan herpes simpleks dan eritema multiformis.

Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai obat yang sesuai untuk Anda, dan diskusikan juga tentang kondisi kesehatan untuk memastikan sistem kekebalan tubuh tetap baik.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Erythema multiforme. [Dalam jaringan]. Diakses pada 24 juni 2020 dari https://www.nhs.uk/conditions/erythema-multiforme/.
  2. Citroner, George. 2018. Erythema Multiforme Information and Treatment. [Dalam jaringan]. Diakses pada 24 juni 2020 dari https://www.healthline.com/health/erythema-multiforme#treatment.
  3. Stinson, Adrienne. 2018. What to know about erythema multiforme. [Dalam jaringan]. Diakses pada 24 juni 2020 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/323801#diagnosis.

About The Author

Habis Makan Langsung Ingin BAB? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Cilostazol: Dosis, Indikasi, Efek Samping, & Peringatan