Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Epidural Hematoma: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Lainnya

Myles Bannister

Kasus Epidural Hematoma bisa mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui informasi penting terkait Hematoma Epidural.

Penjelasan berikut akan membahas tentang apa itu Epidural Hematoma, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, pengobatan, dan pencegahan Epidural Hematoma. Simak informasinya di bawah ini!

Apa itu Epidural Hematoma?

Epidural Hematoma terjadi ketika terjadi pendarahan intrakranial akibat keretakan tulang tengkorak. Pendarahan ini terjadi di antara tulang tengkorak dan duramater.

Duramater adalah lapisan pelindung otak yang terletak di bawah tulang tengkorak. Keretakan tulang tengkorak dapat merusak duramater, pembuluh darah, atau lapisan otak, sehingga menyebabkan keluarnya darah yang kemudian menumpuk di antara tulang tengkorak dan duramater. Pendarahan ini dapat menyebabkan pembengkakan atau pergeseran otak yang berpotensi fatal bahkan berujung pada kematian.

Penyebab Epidural Hematoma

Pada umumnya, Hematoma Epidural disebabkan oleh cedera fisik pada kepala. Selain itu, Hematoma Epidural juga dapat disebabkan oleh kondisi non-trauma seperti tumor otak, infeksi, malformasi pembuluh darah, dan gangguan pembekuan darah.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya Epidural Hematoma antara lain:

  1. Usia: Semakin muda usia, semakin rentan terkena Epidural Hematoma. Selain itu, aktivitas fisik yang lebih tinggi pada usia muda juga meningkatkan risiko cedera kepala. Biasanya, penderita Epidural Hematoma berusia 20-30 tahun.
  2. Jenis kelamin: Laki-laki cenderung lebih berisiko mengalami Epidural Hematoma karena aktivitas fisik yang lebih tinggi.
  3. Aktivitas fisik berisiko: Olahraga atau pekerjaan yang berisiko meningkatkan peluang terjadinya cedera kepala.
  4. Bayi, balita, dan anak-anak: Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi mengalami Epidural Hematoma karena tingkat kecanggungan dan kurangnya kesadaran akan risiko saat melakukan aktivitas.
  5. Lanjut usia: Meskipun lanjut usia memiliki rongga tulang tengkorak yang lebih kecil, mereka memiliki risiko lebih tinggi terjatuh atau mengalami trauma kepala secara tidak sengaja.
  6. Ibu hamil: Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami cedera kepala karena meningkatnya risiko jatuh.
  7. Berkendara dengan tidak aman: Menaiki kendaraan dengan tidak aman meningkatkan risiko cedera kepala yang berujung pada Epidural Hematoma.
  8. Pengguna obat pengencer darah: Penderita yang menggunakan obat pengencer darah memiliki risiko lebih tinggi mengalami pendarahan intrakranial jika mengalami cedera kepala.
  9. Pecandu alkohol atau narkoba: Pecandu zat-zat tersebut rentan mengalami cedera kepala yang dapat berakibat pada Epidural Hematoma.

Gejala Epidural Hematoma

Gejala Epidural Hematoma yang dialami pasien bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala bisa muncul dalam hitungan menit atau beberapa jam setelah cedera kepala.

Beberapa gejala umum Epidural Hematoma antara lain:

  1. Pusing berkepanjangan
  2. Sakit kepala parah
  3. Rasa kantuk
  4. Mual dan muntah
  5. Kelelahan mental
  6. Sesak napas
  7. Pingsan

Jika Anda mengalami sakit kepala parah, sesak napas, mual, dan muntah setelah cedera kepala, segeralah mencari bantuan medis untuk diagnosis dan pengobatan Epidural Hematoma.

Diagnosis Epidural Hematoma

Dokter akan melakukan beberapa tes untuk menegakkan diagnosis Epidural Hematoma jika gejalanya mengarah pada kasus ini.

Berikut beberapa tes diagnosis yang mungkin akan dilakukan dokter:

1. CT Scan

CT scan adalah metode pencitraan medis yang menggunakan sinar-X untuk melihat kondisi pendarahan di dalam tulang tengkorak.

2. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

MRI digunakan jika hasil CT scan tidak jelas. MRI memberikan gambar yang lebih jelas daripada CT scan.

3. Angiografi

Angiografi digunakan untuk melihat luka pada kepala yang dapat menyebabkan Epidural Hematoma.

Komplikasi Hematoma Epidural

Epidural Hematoma dapat menyebabkan komplikasi serius dan berpotensi mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.

Beberapa komplikasi Hematoma Epidural antara lain:

  1. Kejang-kejang
  2. Gangguan penglihatan
  3. Kekurangan kekuatan pada salah satu sisi tubuh
  4. Kerusakan otak permanen
  5. Pergeseran batang otak
  6. Koma
  7. Kematian

Pengobatan Epidural Hematoma

Penderita yang didiagnosis mengalami Epidural Hematoma harus segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Tujuannya adalah untuk mencegah komplikasi dan memulihkan kesehatan pasien.

Beberapa pengobatan Epidural Hematoma yang mungkin dilakukan antara lain:

1. Operasi

Tindakan operasi dianjurkan dalam pengobatan Hematoma Epidural. Operasi dilakukan untuk mengangkat pendarahan atau hematoma di dalam tulang tengkorak dan mencegah terjadinya komplikasi.

2. Terapi obat

Terapi obat melibatkan pemberian obat sebelum operasi untuk mengurangi peradangan di dalam kepala. Selain itu, obat anti-kejang juga dapat diberikan untuk mencegah kejang.

3. Rehabilitasi

Rehabilitasi dilakukan untuk pemulihan pasca operasi atau jika pasien mengalami komplikasi Epidural Hematoma. Fisioterapi dan terapi okupasi dapat membantu memulihkan kemampuan fisik pasien yang mengalami kelumpuhan atau kesulitan berjalan.

Pencegahan Hematoma Epidural

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah pencegahan Hematoma Epidural antara lain:

  1. Tetap fokus saat melakukan kegiatan yang berisiko
  2. Patuhi aturan berlalu lintas seperti penggunaan helm dan sabuk pengaman
  3. Hindari penggunaan narkoba dan konsumsi alkohol
  4. Hati-hati saat hamil atau menggunakan obat pengencer darah
  5. Awas terhadap bahaya yang mungkin terjadi saat beraktivitas atau berolahraga
  6. Istirahat yang cukup untuk menjaga konsentrasi dan refleks
  7. Hindari kekerasan fisik
  8. Jaga keamanan diri dari ancaman kriminalitas
  9. Mempelajari bela diri untuk mencegah kekerasan fisik yang disengaja

Sumber:

– (1) NCBI: Ali Khairat dan Muhammad Waseem. 2018. Epidural Hematoma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK518982/ [diakses pada 21 Juni 2019]

– (2) Healthline: Epidural Hematoma. https://www.healthline.com/health/epidural-hematoma [diakses pada 21 Juni 2019]

– (3) MedicalNewsToday: Jenna Fletcher. What is an epidural hematoma? https://www.medicalnewstoday.com/articles/320260.php [diakses pada 21 Juni 2019]

About The Author

Akupunktur: Teknik Menusuk Kulit untuk Menyembuhkan Penyakit

Penyakit Polip – Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya